Latar Belakang Masalah Pengaruh Investment Opportunity Set Berbasis Pada Harga Saham Terhadap Real Growth Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

14 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap entitas bisnis dalam menjalankan usahanya selalu memiliki harapan untuk tetap going concern . Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahan posisi usahanya dalam perkembangan ekonomi dan industri di dalam perekonomian dimana perusahaan tersebut beroperasi. Pertumbuhan perusahaan secara sederhana dapat diartikan sebagai tingkat keuntungan perusahaan atau seberapa besar perusahaan dapat memberikan imbal hasil kepada para investornya dan adanya kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada para kreditur. Pertumbuhan perusahaan sangat fluktuatif, adakalanya bertumbuh pesat dan adakalanya mengalami penurunan. Para stakeholders perusahaan, khususnya para pemegang saham menginginkan perusahaan menjadi besar. Menurut Hartono 2004 suatu perusahaan dapat dikatakan bertumbuh apabila terjadi pertumbuhan nilai aktiva, peningkatan laba, peningkatan penjualan, dan peningkatan nilai perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan yang selalu meningkat serta bertambahnya nilai asset perusahaan diharapkan tercapai sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan berinvestasi di perusahaan tersebut Saputro, 2003. Bagi investor pertumbuhan perusahaan merupakan suatu 15 prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Semakin banyak peluang dalam berinvestasi maka peluang perusahaan untuk tumbuh semakin besar. Investasi dilakukan sebagai alat untuk memperoleh nilai tambah dimasa yang akan datang. Misalkan saja, perusahaan ingin melakukan investasi keuangan yaitu dengan membeli suatu asset yang diharapkan dapat dijual kembali dengan nilai jual yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Menurut Tandelilin 2001 investasi juga bertujuan untuk mempersiapkan masa depan melalui perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini. Dengan demikian terdapat dua hal utama yang mendasari perlunya melakukan investasi, yang pertama adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum mampu untuk dipenuhi saat ini dan yang kedua adanya keinginan untuk menambah nilai asset dan adanya kebutuhan untuk melindungi nilai asset yang sudah dimiliki. Dalam bidang akuntansi dan keuangan saat ini, penilaian untuk suatu perusahaan masih sangat beragam. Ada pihak yang beranggapan bahwa nilai suatu perusahaan ditunjukkan dalam kinerja laporan keuangan perusahaan. Namun ada pula yang memandang bahwa nilai suatu perusahaan juga tercermin dari nilai investasi yang akan dikeluarkan di masa mendatang. Informasi keuangan dari kegiatan ekonomi masa lalu historical dalam laporan keuangan digunakan sebagian pihak sebagai dasar untuk menilai perusahaan, namun hal ini hanya dapat menilai perusahaan berdasarkan nilai bukunya. Sementara pihak lain memandang nilai perusahaan bukan hanya dari asset yang mereka miliki tapi juga investasi yang akan dikeluarkan dimasa datang. Adanya pilihan investasi yang 16 dapat menghasilkan keuntungan di masa datang merupakan kesempatan bertumbuh bagi perusahaan yang akan menaikkan nilai perusahaan. Menurut Gaver dan Gaver 2003 nilai perusahaan dijelaskan sebagai sebuah kombinasi antara asset in place asset yang dimiliki dengan investment options pilihan investasi di masa depan. Dimana nilai investment options ini tergantung pada discretionary expenditure yang dikeluarkan oleh manajer di masa depan, sedangkan asset in place tidak memerlukan investasi semacam itu. Pilihan – pilihan investasi ini kemudian dikenal dengan istilah Investment Opportunity Set IOS. Pilihan – pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dan besarannya tergantung pada pengeluaran – pengeluaran yang ditetapkan oleh manajemen di masa yang akan datang Saputro, 2003. Asosiasi antara IOS dan kinerja manajemen tercermin pada pertumbuhan nilai perusahaan yang dikelola manajemen Surbekti dan Kusuma, 2001. Realisasi pertumbuhan ini ditunjukkan melalui pertumbuhan nilai buku aktiva, penjualan, laba, dan nilai buku perusahaan Kallapur dan Trombley, 1999 dalam Utami, 2007. Nilai IOS suatu perusahaan juga mempengaruhi keputusan kebijakan perusahaan. Menurut Smith dan Watts dalam Setirani 2006 peluang pertumbuhan perusahaan tersebut terlihat pada kesempatan investasi yang diprediksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan investasi atau Investment Opportunity Set IOS. Konsep IOS, yang pertama diungkapkan oleh Myer 1977 dalam hendarno 2008, memiliki peranan penting dalam pasar modal karena berimplikasi adanya pertumbuhan di masa depan, yang relevan untuk meramalkan 17 ekspektasi kekayaan pemegang saham. Kesempatan bertumbuh yang diukur dengan investment opportunity set dipengaruhi oleh keunggulan perusahaan dalam bentuk reputasi perusahaan, jenis perusahaan multinasional, size dan profitabilitas perusahaan, sedangkan keterbatasan perusahaan dalam bentuk leverage dan risiko sistematis. Pengukuran IOS beragam baik yang menggunakan faktor tunggal maupun dengan menggunakan kombinasi beberapa faktor. Sebagian besar menggunakan ukuran data-data pasar modal dalam menghitung IOS karena lebih banyak menggunakan ukuran harga saham dan market value of equity sebagai proksi dari IOS. IOS dapat diamati dari pertumbuhan nilai buku perusahaan di masa mendatang. Nilai perusahaan di masa mendatang akan tercermin dari harga saham, karena harga saham mencerminkan present value dari arus kas di masa mendatang yang akan diterima investor. IOS dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan perusahaan. Proksi IOS dinyatakan sebagai proksi yang valid sebagai proksi pertumbuhan, jika proksi tersebut dapat digunakan sebagai sinyal kondisi perusahaan emiten. Berbagai penelitian tentang IOS menunjukkan bahwa IOS merupakan proksi realisasi pertumbuhan perusahaan yang berhubungan dengan berbagai variabel kebijakan perusahaan. Sami at al. dalam Prassetyo 2000 menunjukkan bahwa teori IOS memiliki explanatory power yang lebih tinggi dalam hal kebijakan pendanaan dan kompensasi dari pada aspek dividen. IOS memiliki bentuk yang bervariasi dan di klasifikasikan menjadi empat tipe yaitu investment opportunity set IOS berbasis pada harga saham, IOS berbasis pada varian, IOS berbasis pada investasi, dan investment opportunity set 18 gabungan. Disini Peneliti hanya meneliti investment opportunity set IOS yang berbasis pada harga saham yang diukur dengan menggunakan rasio market value equity to book value equity MVEBVE, rasio tobin’q, rasio value to depreciation expense VDEP dan rasio firm value to book value of plan, property and equipment VPPE. IOS berbasis pada investasi diukur dengan menggunakan rasio investment to net sales IONS, Rasio capital expenditure to market value to asset CAPBVA, dan rasio capital expenditure to market value to asset CAPMVA. IOS berbasis varian diukur dengan menggunakan varian return VARRET dan beta asset BETA. Nilai investment opportunity set IOS dihitung dengan kombinasi berbagai jenis rasio yang mengimplikasikan nilai aktiva ditempat berupa nilai buku aktiva maupun ekuitas perusahaan dan nilai kesempatan yang tumbuh suatu perusahaan di masa depan berupa nilai pasar perusahaan. Berbagai penelitian tentang IOS telah berhasil membuktikan bahwa IOS merupakan proksi realisasi pertumbuhan perusahaan dan berhubungan dengan berbagai variabel kebijakan perusahaan, diantaranya yaitu kebijakan pendanaan atau struktur utang, kebijakan leasing, dan kebijakan kompensasi. Realisasi pertumbuhan memiliki empat ukuran yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba, pertumbuhan nilai buku ekuitas dan pertumbuhan asset. Penelitian ini merujuk pada penelitian Irene 2008 yang berjudul “pengaruh Investment opportunity set terhadap pertumbuhan perusahaan dan return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta” periode Penelitian 2005-2007. Penelitian yang dilakukan Irene adalah untuk untuk 19 menguji apakah terdapat pengaruh antara IOS dengan pertumbuhan perusahaan dan return saham pada perusahaan manufaktur dengan hasil penelitian tersebut adalah investment opportunity set IOS memiliki pengaruh pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan dan return saham di bursa efek Jakarta tahun 2005-2007. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini penulis meneliti pengaruh Investment opportunity set berbasis pada harga saham terhadap real growth pada perusahaan properties dan real estate dengan periode penelitian 2009-2011 dan dengan menambah variabel real growth yang lain. Yang dimaksud dengan real growth dalam penelitian ini adalah realisasi pertumbuhan perusahaan. Variabel real growth yang diteliti adalah pertumbuhan ekuitas dan pertumbuhan asset perusahaan pada perusahaan properties dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2009- 2011. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh investment opportunity set IOS terhadap real growth perusahaan dengan judul: “Pengaruh Investment Opportunity Set IOS Berbasis Pada Harga Saham terhadap real growth Perusahaan Properties Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(2009-2011)

0 49 87

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

Pengaruh ROA, PER, dan DPR terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

1 3 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Definisi Investasi - Pengaruh Investment Opportunity Set Berbasis Pada Harga Saham Terhadap Real Growth Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Investment Opportunity Set Berbasis Pada Harga Saham Terhadap Real Growth Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Investment Opportunity Set Berbasis Pada Harga Saham Terhadap Real Growth Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Investment Opportunity Set Berbasis Pada Harga Saham Terhadap Real Growth Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 1 13