41
3.7 Analisis Data
Pada proses penelitian yang akan dilakukan, nantinya akan diperoleh data dari hasil penelitian. Data yang diperoleh tersebut akan diolah dan dianalisis agar
mendapatkan hasil penelitian yang baik. Cara analisis data dalam penelitian ini yaitu berupa perhitungan nilai rata-rata hasil tes siswa.
3.7.1 Analisis Nilai Rata-rata Hasil Tes
Nilai rata-rata hitung tes dihitung dengan rumus berikut ini:
∑ ∑
=
i i
i
f x
f x
Sudjana 2001: 67 Keterangan:
: nilai rata-rata : banyaknya anak
: nilai data
3.7.2 Analisis Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini mengamati tentang pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Dalam proses perolehan hasil penelitian, diperlukan analisis
hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik.
3.7.2.1 Hasil Belajar Kognitif
Adapun persentase penentuan hasil belajar kognitif siswa dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
100 ×
= N
n P
Arikunto 2002: 235 Keterangan:
42
P = persentase keberhasilan n = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor total
3.7.2.2 Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik
Untuk penilaian afektif dan penilaian psikomotorik siswa yang diperoleh dari lembar observasi dihitung dengan menggunakan persamaan:
Nilai = 100
x maksimal
skor perolehan
skor
∑ ∑
Untuk hasil tiap indikator afektif dan psikomotorik dibandingkan dengan rentang kriteria keberhasilan siswa sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria persentase keberhasilan siswa Hasil Persentase
Kriteria ≤ N ≤ 40
40 N ≤ 55
55 N ≤ 75
75 N ≤ 100
Tidak baik Kurang baik
Cukup Baik
Arikunto 2002:24
3.7.2.3 Perhitungan ketuntasan belajar klasikal
Untuk menentukan besarnya ketuntasan klasikal, digunakan rumus:
100 x
N S
P =
Keterangan: P = persentase ketuntasan belajar klasikal S = jumlah siswa yang mencapai tuntas belajar
43
N = jumlah siswa seluruhnya.
3.7.3 Signifikasi hasil belajar
Peningkatan skor rata-rata pretes dan postes dihitung menggunakan rumus gain rata-rata ternormalisasi, yaitu perbandingan gain rata-rata aktual dengan gain
rata-rata maksimum. Gain rata-rata aktual adalah selisih skor rata-rata postes terhadap skor rata-rata pretes. Menurut Savinainen Scott, sebagaimana dikutip
oleh Wiyanto 2008, rumus gain ternormalisasi yang sering juga disebut faktor-g atau faktor Hake adalah sebagai berikut.
Simbol
pre
S dan
post
S masing-masing menyatakan skor rata-rata pretes dan
postes setiap individu yang dinyatakan dalam persen. Besarnya faktor-g dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria persentase hasil perhitungan uji gain ternormalisasi Gain Kriteria
≤ g ≤ 30 30 g
≤ 70 g 70
Rendah Sedang
Tinggi
3.8 Indikator Keberhasilan