10
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang, seseorang dikatakan belajar apabila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi proses kegiatan yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respon. Menurut psikologi Stimulus-Respon, belajar merupakan peristiwa terbentuknya hubungan-hubungan antara peristiwa-peristiwa S yang dirangsakan
kepada peserta didik dan responnya R terhadap rangsangan itu Hudoyo Herman, 1990: 14. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi di lingkungannya Slameto,
2003 : 2. Pengertian belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan–perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat di tunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek–aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar Sudjana,
2001. Dengan demikian belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku
berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku itu meliputi keterampilan,
11
kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Sedangkan yang dimaksud dengan pengalaman dalam proses belajar adalah interaksi antara
individu dengan lingkungannya.
2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar menggambarkan kemampuan siswa dalam mempelajari sesuatu. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana 1989:50 yang menyebutkan
bahwa : “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah menempuh proses belajar.” Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif
intelektual, afektif sikap, dan kemampuan psikomotorik bertindak. Ranah hasil belajar dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemauan bertindak, ada enam
aspek yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan komplek
dan komunikasi.
12
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil kognitif diukur pada awal dan akhir pembelajaran, sedangkan untuk hasil belajar afektif
dan psikomotorik diukur pada proses pembelajaran. Dalam aspek kognitif ada enam unsur yang saling berkaitan satu dengan
yang lainnya, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemampuan siswa dalam mempelajari suatu pelajaran tercermin dari
hasil belajarnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai
berikut. 1. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia, yang dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: a. Faktor biologis, yaitu : usia, kematangan, kesehatan, dan
b. Faktor psikologis, yaitu: kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar.
2. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia, yang dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a. Faktor manusia, yaitu : keluarga, sekolah, masyarakat, dan b. Faktor non manusia, yaitu : udara, suara, dan bau-bauan
2.3 Pengertian Pembelajaran