gelombang T 0,1 mV pada dua lead yang berdampingan dengan prominent R atau rasio RS 1 dan peningkatan enzim jantung.
Diagnosis ST elevation myocardial infarction STEMI dapat ditegakkan apabila didapatkan adanya nyeri dada khas infark yang terjadi pada saat istirahat
selama 20 menit, Elevasi segmen ST baru pada J point pada 2 lead yang berdampingan dengan cut point
≥ 0,1 mV pada semua lead selain V2-V3 dimana pada lead V2-V3 cut point ialah
≥ 0,2 mV pada pria atau ≥ 0,15 mV pada wanita dan peningkatan serial dari enzim jantung Kumar 2009, Thygesen, 2012.
2.2 Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor KKvM pada Sindrom Koroner Akut
Pada studi randomisasi yang ada, angka mortalitas jangka pendek pada pasien SKA yang telah mendapatkan terapi farmakologi yang agresif adalah
berkisar 6,5-7,5 dimana berdasarkan data observasional didapatkan presentasi mortalitas pasien SKA di komunitas ialah 15-20. kejadian klinis kardiovaskular
mayor KKvM merupakan hasil endpoint yang terdiri dan kematian oleh sebab apapun, infark miokard berulang, tindakan intervensi perkutan kononer berulang
dikarenakan adanya gejala, dan stroke yang dialami pasien setelah mengalami onset SKA Antman EM, 2012.
2.2.1 Definisi Kematian Kardiovaskular
Kematian kardiovaskular meliputi kematian yang berasal dari infark miokard akut, kematian jantung tiba-tiba, kematian akibat gagal jantung, kematian
akibat stroke, dan kématian akibat penyebab kardiovaskular lainnya.
Universitas Sumatera Utara
• Kematian akibat infark miokard akut merujuk pada kematian oleh berbagai
mekanisme aritmia, gagal jantung, low output selama 30 hari setelah onset IMA. Kematian yangterjadi berhubungan dengan konsekuensi imediet dan
IMA, seperti gagal jantung kongesti, cardiac output yang tidak adekuat, atau aritmia yang sulit diatasi. Kematian yang diakibatkan dan prosedur intervensi
koroner perkutan atau untuk penatalaksanaan terhadap komplikasi dan IMA juga harus dipertimbangkan sebagai kematian akibat IMA. Kematian akibat
prosedur dalam penatalaksanaan angina atau kematian akibat infark miokard yang terjadi sebagai akibat langsung dari investigasi, prosedur atau operasi
harus dipertimbangkan sebagai kematian akibat sebab kardiovaskular. •
Sudden Cardiac death merujuk pada kematian yang tidak terduga, yang tidak mengikuti IMA dan termasuk kematian berikut:
a. Kematian disaksikan dan seketika tanpa adanya perburukan gejala atau gejala baru.
b. Kematian yang disaksikan diantara 60 menit dari onset perburukan gejala atau adanya gejala baru, kecuali gejala merujuk pada IMA.
c. Kematian yang disaksikan dan dihubungkan dengan aritmia. d. Kematian setelah resusitasi cardiac arrest yang gagal.
e. Kematian setelah resusitasi dan cardiac arrest yang berhasil dan tanpa adanya sebab non-kardiovaskular.
f. Kematian yang tidak disaksikan tanpa sebab kematian lain.
Universitas Sumatera Utara
• Kematian akibat gagal jantung atau syok kardiogenik merujuk pada kematian
yang terjadi dalam kontek perburukan gejala klinis atau adanya tanda gagal jantung tanpa adanya penyebab lain kematian dan tidak ada tanda diikuti IMA.
• Kematian akibat Stroke merujuk pada kematian yang terjadi 30 hari setelah
stroke atau stroke atau yang diakibatkan oleh komplikasi stroke. •
Kematian akibat penyebab kardiovaskular lain merujuk pada kematian kardiovaskular yang tidak termasuk kategori di atas seperti: disritmia, emboli
paru, intervensi kardiovaskular, aneurisma aorta, dll Hicks K A, 2010.
2.2.2 Kematian Non-Kardiovaskular