Instrumen Penelitian Uji Coba Instrumen

3.8. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah dengan menggunakan soal objektif. “Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk item biasa diberikan 1 untuk jawaban benar dan 0 item jawaban salah” Suharsimi, 2009:172 Rumus yang digunakan: S = R Keterangan: S = Skor yang diperoleh R = Jawaban yang betul

3.9. Uji Coba Instrumen

Setelah tes disusun, kemudian diujicobakan untuk menentukan tingkat kevalidan, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Uji coba dilakukan pada siswa di luar kelas yang dijadikan penelitian yaitu kelas VII A yang berjumlah 27 siswa.

3.9.1. Validitas

Suharsimi 2006:168 mengemukakan “validitas adalah satu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrument ”. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus yang digunakan adalah product moment dari pearson, yaitu sebagai berikut: 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan : xy r = Koefisien Kolerasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah sampel X = Skor tiap item Y = Skor Total 2 X = Jumlah kuadrat nilai X 2 Y = Jumlah kuadrat nilai Y XY = Jumlah dari instrument X dikalikan dengan jumlah dari instrument Y Suharsimi, 2006:170. Kemudian harga r xy yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel product-moment dengan taraf signifikan 5. Jika harga r hitung r tabel , maka butir soal yang diuji bersifat valid. hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 3.1 Uji validitas instrumen No rxy rtabel Kriteria 1 0,559 0,423 Valid 2 0,693 0,388 Valid 3 0,084 0,388 TIDAK 4 0,471 0,388 Valid 5 0,685 0,388 Valid 6 0,488 0,388 Valid 7 0,578 0,388 Valid 8 0,331 0,388 TIDAK 9 0,629 0,388 Valid 10 0,514 0,388 Valid 11 0,525 0,388 Valid 12 0,524 0,388 Valid 13 0,574 0,388 Valid 14 0,392 0,388 Valid 15 0,369 0,388 TIDAK 16 0,579 0,388 Valid 17 0,469 0,388 Valid 18 0,438 0,388 Valid 19 0,461 0,388 Valid 20 0,528 0,388 Valid 21 0,392 0,388 Valid 22 0,292 0,388 TIDAK 23 0,535 0,388 Valid 24 0,133 0,388 TIDAK 25 0,579 0,388 Valid 26 0,649 0,367 Valid Berdasarkan table diatas diperoleh keterangan dari 25 soal banyaknya soal yang tidak valid sebanyak 5 yaitu soal nomor 3, 8, 15, 22, 24.

3.9.2. Reliabilitas

Suharsimi 2006:178 berpendapat “reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk mengetahui reliabilitas tentang keefektifan metode pembelajaran demonstrasi peneliti menggunakan rumus KR-20 yaitu : dimana Vt = varian total Dengan Keterangan : = Realibilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah skor total kuadrat = Kuadrat dari jumlah skor N = Jumlah peserta tes p = Banyaknya subjek yang skornya 1 q = Banyaknya subjek yang skornya 0 “Jika r tabel maka tes dikatakan reliabel” Suharsimi, 2006:187-188. Harga r 11 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5, jika harga r hitung r tabel maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang reliabel. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang berjumlah 25 soal pilihan ganda diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,85. Dari nilai reliabilitas tersebut soal bersifat reliabel, sebab nilai reliabilitas r 11 yang diperoleh lebih besar dari r tabel yaitu 0,312.

3.9.3. Taraf kesukaran soal

“Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran” Suharsimi, 2009:207. Besarnya indeks kesukaran antar 0,0 sampai 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks 0,0 menunjukkan bahwa sal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya mudah. Soal yang baik adalah tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Suharsimi 2009:208 mengemukakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah: 0,00 P ≤ 0,30 maka dikategorikan soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 maka dikategorikan soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 maka dikategorikan soal mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal diperoleh 2 soal dikaterogrikan sukar, 15 soal dikategorikan sedang dan 8 soal dikategorikan mudah. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Nomor soal Jumlah Keterangan Mudah 4, 8, 9, 17, 18, 21, 22, 23. 8 Nomor soal dipakai 4, 8, 9, 17, 18, 21, 22, 23, kecuali nomor soal 8, 22. Sedang 1, 2, 3, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 24, 25, 26. 15 Nomor soal 1, 2, 3, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 24, 25, 26 dipakai, kecuali nomor soal 3, 15, 24. Sukar 10, 20. 2 Nomor soal dipakai semua.

3.9.4. Daya pembeda soal

Analisis daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal tersebut dalam membedakan peserta didik yang kurang pandai. Daya pembeda digunakan untuk menguji apakah soal-soal yang dibuat tersebut dapat memberikan hasil yang beragam angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi disingkat D. Suharsimi 2009:213 mengemukakan, untuk menghitung daya pembeda item soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus: Keterangan : : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya kelompok peserta bawah : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda adalah: - D : 0,00 - 0,20 : jelek - D : 0,20 - 0,40 : cukup - D : 0,40 - 0,70 : baik - D : 0,70 - 1,00 : baik sekali - D : Negative, soalnya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D sebaiknya dibuang saja Suharsimi, 2009:218. Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda pada uji coba instrumen dapat dilihat dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda Kriteria Nomor soal Jumlah Keterangan Baik sekali - - - Baik 2, 5, 12, 13, 4 Dipakai Cukup 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25 20 Dipakai Jelek 22 1 Dipakai

3.10. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MATA Penerapan Strategi Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Karangasem

0 1 11

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03 Tohuda

0 1 11

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS 1 MELALUI PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 TEMON TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 189

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK | - | Prosiding Seminar Pendidikan Ekonomi dan Bisnis 7036 14827 1 SM

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SEMESTER II SDN 3 BAGIK POLAK LABUAPI - Repository UNRAM

0 0 54