Efisiensi Relatif : Pengujian Antar

17 • Selang kepercayaan bagi total populasi : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ± − 2 ˆ , 2 . ˆ str y L n sstr s t y α • Kesalahan penarikan contoh sampling error SE : 100 . ˆ . 2 ˆ , 2 sstr y L n y s t SE sstr − = α Adapun notasi-notasi yang digunakan dalam pendugaan parameter populasi dengan rumus ratio estimate pada stratified systematic sampling adalah sebagai berikut : L = Jumlah stratum dalam populasi h Rˆ = Stratum Sample Ratio 2 ˆ sstr y s = Penduga ragam bagi total populasi h x = Luas stratum ke-h ha i h x . = Luas setiap unit contoh ha sstr x = Luas populasi i h y . = Nilai karakteristik yang diukur pada unit contoh ke-i dalam stratum ke-h h yˆ = Penduga nilai karakteristik pada stratum yang ke-h sstr y = Penduga rata-rata populasi sstr yˆ = Penduga total populasi

c. Efisiensi Relatif :

Nilai efisiensi relatif merupakan korelasi antara nilai simpangan baku dan nilai sampling error dari setiap bentuk unit contoh yang digunakan. Sehingga rumus untuk menentukan efisiensi relatif antara berbagai metoda adalah : 100 2 2 × × = − b a b a a b T T SE SE Ef dimana : 18 a b Ef − = Efisiensi metoda b terhadap metoda a a SE 2 = Kuadrat sampling error metoda a b SE 2 = Kuadrat sampling error metoda b a T = Waktu penyelesaian metoda a b T = Waktu penyelesaian metoda b Jika : I. a b Ef − 100, maka metoda b lebih efisien dibandingkan metoda a II. a b Ef − 100, maka metoda a lebih efisien dibandingkan metoda b III. a b Ef − = 100, maka kedua metoda memiliki tingkat efisiensi yang sama

d. Pengujian Antar

Metoda Dalam membandingkan setiap bentuk unit contoh yang dipakai, maka digunakan rancangan lingkungan berupa Rancangan Acak Lengkap RAL dengan ulangan setiap perlakuan sama. Adapun tabulasi datanya dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 1. Tabulasi data hasil pengukuran di lapangan Ulangan Perlakuan Total Keseluruhan P1 P2 P3 P4 1 y 1.1 y 2.1 y 3.1 y 4.1 2 y 1.2 y 2.2 y 3.2 y 4.2 3 y 1.3 y 2.3 y 3.3 y 4.3 … … ... … … Total Perlakuan y i y 1. y 2. y 3. y 4. y .. Keterangan : P1 = Unit contoh berbentuk circular seluas 0,05 ha P2 = Unit contoh berbentuk six trees sampling P3 = Unit contoh berbentuk eight trees sampling P4 = Unit contoh berbentuk ten trees sampling 19 Rumus untuk menentukan jumlah kuadrat dengan ulangan setiap perlakuan sama adalah sebagai berikut : 1. Faktor Koreksi FK tr y FK 2 .. = 2. Jumlah Kuadrat Total JKT ∑∑ ∑∑ = = = = − = − = t i r j ij t i r j ij FK y JKT y y JKT 1 1 2 1 1 2 .. 3. Jumlah Kuadrat Perlakuan JKP FK r y FK y r y y JKP i i t i r j i − = − = − = ∑ ∑ ∑∑ = − 2 . 2 . 1 1 2 .. . 4. Jumlah Kuadrat Galat JKG ∑∑ = = − = − = t i r j i ij JKP JKT y y JKG 1 1 2 . Untuk struktur tabel sidik ragamnya dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 2. Struktur sidik ragam untuk rancangan acak lengkap RAL dengan ulangan setiap perlakuan sama Sumber Keragaman Derajat Bebas DB Jumlah Kuadrat JK Kuadrat Tengah KT F hitung Perlakuan t-1 JKP KTP KTPKTG Galat tr-1 JKG KTG Total tr-1 JKT Adapun dalam pengujian RAL, hipotesa yang digunakan adalah : H : µ i - µ i’ = 0 H 1 : µ i - µ i’ ≠ 0 dimana : µ i = perlakuan dengan unit contoh berbentuk six trees, eight trees dan ten trees sampling 20 µ i’ = perlakuan dengan unit contoh berbentuk circular plot seluas 0,05 ha Kriteria pengambilan keputusan dari hipotesa yang diuji adalah sebagai berikut : • Jika F hitung ≤ F tabel maka H diterima, nilai F hitung tidak nyata, artinya berdasarkan contoh yang diukur belum menunjukkan adanya perbedaan antar perlakuan. • Jika F hit F tabel maka H 1 diterima, nilai F hitung nyata, artinya sekurang – kurangnya ada rata – rata nilai perlakuan yang berbeda. Adapun uji lanjut yang dilakukan setelah melakukan pengujian Rancangan Acak Lengkap adalah uji Dunnett. Uji Dunnett dilakukan apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan yang diuji. Caranya adalah dengan menguji perbedaan suatu perlakuan yang ditetapkan sebagai kontrol terhadap perlakuan-perlakuan lain yang diuji. Langkah-langkah untuk melakukan uji Dunnett adalah sebagai berikut : 1. Menentukan nilai tengah perlakuan yang diuji i X dan nilai tengah kontrol j X . 2. Menentukan nilai simpangan baku S. Adapun nilainya dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut : KTG S = ; KTG adalah Kuadrat Tengah Galat 3. Menentukan nilai d dengan rumus sebagai berikut : S t d dunnett . = 4. Menentukan faktor pengganda C untuk perbandingan perlakuan ke-i terhadap perlakuan ke-j dengan ulangan masing-masing sebanyak n i dan n j dengan rumus sebagai berikut : j i n n C 1 1 + = dimana : i = unit contoh berbentuk six trees, eight trees, dan ten trees j = unit contoh berbentuk circular seluas 0,05 ha sebagai kontrol 21 5. Melakukan perbandingan semua nilai tengah perlakuan yang diuji terhadap nilai tengah kontrol. Hasil perbandingan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perbandingan nilai tengah perlakuan dengan nilai tengah kontrol Perbandingan antar perlakuan Beda mutlak [ j i X X − ] d Faktor pengganda C Nilai Dunnett sebagai pembanding C d d . = Hasil nyatatidak nyata 6-trees vs Circular 8-trees vs Circular 10-trees vs Circular 22

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Kontribusi Penyadapan Getah Pinus (Pinus merkusii) Terhadap Tingkat Pendapatan Penyadap

18 166 77

Pendugaan Karbon Tersimpan pada Tegakan Pinus (Pinus merkussii) dan Ekaliptus (Eucalyptus sp) di Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo

2 44 58

Pemuliaan Pinus Merkusii

1 36 11

Siklus nitrogen pada hutan tanaman pinus di hutan pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

0 7 174

Analisa laju infiltrasi pada perbedaan kerapatan tegakan hutan pinus (Pinus merkusii), Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi-Jawa Barat

0 4 100

Studi Tehnik Pendugaan Potensi Tegakan Hutan Puspa (Schima waliichii) dengan Simple Systematic Sampling with Random Start dengan Unit Contoh Six Tree Sampling dan Circular Plot (Studi Kasus di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi)

0 12 50

Pendugaan Potensi Tegakan Agathis ( Agathis loranthifolia Salisb ) Menggunakan Metode Two Stage Sampling Dengan Unit Contoh Six Trees Sampling ( 6- Contoh Pohon ) dan Circular Plots ( Lingkaran ) Studi Kasus di Hutan Pendidikan IPB Gunung Walat Sukabumi

0 13 54

Pendugaan Biomassa Tegakan Pinus (Pinus merkussi Jungh et de Vriese) pada Berbagai Kerapatan di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi

0 11 57

Pendugaan Potensi Biomassa Tegakan di Areal Rehabilitasi Hutan Pendidikan Gunung Walat Menggunakan Metode Tree Sampling

0 4 26

Perbandingan Efisiensi Metode Tree Sampling dan Metode Konvensional dalam Pendugaan Potensi Tegakan Agathis (Agathis toranthifolia) di hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

0 2 54