Waktu Kerja HASIL DAN PEMBAHASAN

26 Pengukuran dilakukan dengan menggunakan empat buah bentuk unit contoh yaitu unit contoh konvensional, six trees, eight trees, dan ten trees. Untuk unit contoh konvensional, jenis plot yang digunakan adalah plot lingkaran circular plots dengan luas 0,05 ha. Intensitas sampling yang digunakan dalam pengukuran adalah 5 . Untuk penyebaran bentuk unit contoh pada setiap stratum dapat dilihat padat Tabel 5. Tabel 5. Penyebaran bentuk unit contoh pada setiap stratum Bentuk Unit Contoh Stratum I II III Circular 95 5 6 6-trees 95 5 6 8-trees 95 5 6 10-trees 95 5 6 Setiap bentuk unit contoh pada setiap stratum memiliki jumlah petak ukur yang sama dikarenakan pada setiap petak ukur dibuat empat buah bentuk unit contoh circular seluas 0,05 ha, six trees, eight trees, ten trees dengan titik pusat petak ukur yang sama. Keempat bentuk unit contoh ini dianggap sebagai perlakuan dalam penelitian ini.

B. Waktu Kerja

Pelaksanaan pengukuran pada tiap petak ukur juga diikuti dengan penghitungan waktu kerja pada tiap bentuk unit contoh. Alat yang digunakan berupa stopwatch. Waktu kerja diperoleh dari penyelesaian tiap petak ukur pada tiap bentuk unit contoh oleh tiga orang tenaga kerja, dimana orang pertama bertugas sebagai penunjuk pohon, pengukur waktu, dan pencatat data, orang kedua sebagai pengukur diameter pohon dan jarak pohon terjauh, dan orang ketiga sebagai pengukur tinggi pohon. Untuk unit contoh berbentuk circular seluas 0,05 ha, penghitungan waktu kerja dimulai dari penandaan titik pusat pengukuran sampai dengan pengukuran diameter dan tinggi pohon terakhir. Untuk unit contoh berbentuk tree sampling, penghitungan waktu kerja dimulai dari penandaan titik pusat pengukuran sampai 27 dengan pengukuran jarak pohon terjauh. Hasil pengukuran waktu kerja pada setiap stratum dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Waktu kerja berbagai bentuk unit contoh pada setiap stratum Bentuk Unit Contoh Stratum I Stratum II Stratum III Waktu Total menit Waktu Rata- rata menit Waktu Total menit Waktu Rata- rata menit Waktu Total menit Waktu Rata- rata menit Circular 1058,53 11,14 36,98 7,40 70,45 11,74 6-trees 593,91 6,25 32,26 6,45 33,13 5,52 8-trees 776,10 8,17 43,15 8,63 48,39 8,06 10-trees 1021,27 10,75 56,19 11,24 69,92 11,65 Sementara untuk hasil perhitungan waktu kerja rata-rata setiap bentuk unit contoh pada tegakan atau seluruh stratum dapat dilihat pada gambar 2. 10.09 6.08 8.29 11.21 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 Wa kt u R a ta -r a ta m en it Circular 6-trees 8-trees 10-trees Bentuk Unit Contoh Diagram Waktu Rata-rata Tegakan Gambar 2. Histogram waktu kerja rata-rata berbagai bentuk unit contoh pada tegakan Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa unit contoh berbentuk six trees memiliki jumlah waktu kerja rata-rata yang paling rendah diantara keempat bentuk unit contoh yang digunakan, yakni sebesar 6,08 menit. Sementara untuk unit contoh berbentuk ten trees menjadi bentuk unit contoh yang memiliki jumlah waktu kerja rata-rata yang tertinggi yakni sebesar 11,21 menit. Hal ini disebabkan karena pada bentuk unit contoh ini, jarak untuk pohon terjauhnya kebanyakan cukup besar. Dengan demikian tidak hanya banyaknya pengukuran pohon contoh 28 yang mempengaruhi waktu kerja. Namun jarak terjauh juga ikut mempengaruhi. Sehingga memerlukan waktu yang lebih banyak pula untuk mengukur pohon terjauh tersebut. Untuk unit contoh berbentuk tree sampling, terlihat bahwa nilai waktu kerja rata-ratanya memiliki nilai yang cukup tinggi dibandingkan nilai waktu kerja rata-rata pada unit contoh berbentuk tree sampling pada umumnya. Hal ini disebabkan adanya kegiatan tambahan pada waktu melakukan kegiatan pengukuran. Kegiatan tersebut adalah kegiatan menempelkan tag number pada setiap pohon yang akan diukur pada bentuk unit contoh tree sampling.

C. Luas Rata-rata Petak Ukur

Dokumen yang terkait

Kontribusi Penyadapan Getah Pinus (Pinus merkusii) Terhadap Tingkat Pendapatan Penyadap

18 166 77

Pendugaan Karbon Tersimpan pada Tegakan Pinus (Pinus merkussii) dan Ekaliptus (Eucalyptus sp) di Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo

2 44 58

Pemuliaan Pinus Merkusii

1 36 11

Siklus nitrogen pada hutan tanaman pinus di hutan pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

0 7 174

Analisa laju infiltrasi pada perbedaan kerapatan tegakan hutan pinus (Pinus merkusii), Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi-Jawa Barat

0 4 100

Studi Tehnik Pendugaan Potensi Tegakan Hutan Puspa (Schima waliichii) dengan Simple Systematic Sampling with Random Start dengan Unit Contoh Six Tree Sampling dan Circular Plot (Studi Kasus di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi)

0 12 50

Pendugaan Potensi Tegakan Agathis ( Agathis loranthifolia Salisb ) Menggunakan Metode Two Stage Sampling Dengan Unit Contoh Six Trees Sampling ( 6- Contoh Pohon ) dan Circular Plots ( Lingkaran ) Studi Kasus di Hutan Pendidikan IPB Gunung Walat Sukabumi

0 13 54

Pendugaan Biomassa Tegakan Pinus (Pinus merkussi Jungh et de Vriese) pada Berbagai Kerapatan di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi

0 11 57

Pendugaan Potensi Biomassa Tegakan di Areal Rehabilitasi Hutan Pendidikan Gunung Walat Menggunakan Metode Tree Sampling

0 4 26

Perbandingan Efisiensi Metode Tree Sampling dan Metode Konvensional dalam Pendugaan Potensi Tegakan Agathis (Agathis toranthifolia) di hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

0 2 54