28 yang mempengaruhi waktu kerja. Namun jarak terjauh juga ikut mempengaruhi.
Sehingga memerlukan waktu yang lebih banyak pula untuk mengukur pohon terjauh tersebut.
Untuk unit contoh berbentuk tree sampling, terlihat bahwa nilai waktu kerja rata-ratanya memiliki nilai yang cukup tinggi dibandingkan nilai waktu kerja
rata-rata pada unit contoh berbentuk tree sampling pada umumnya. Hal ini disebabkan adanya kegiatan tambahan pada waktu melakukan kegiatan
pengukuran. Kegiatan tersebut adalah kegiatan menempelkan tag number pada setiap pohon yang akan diukur pada bentuk unit contoh tree sampling.
C. Luas Rata-rata Petak Ukur
Luas rata-rata petak ukur merupakan pembagian dari penjumlahan luas setiap petak ukur dengan jumlah petak ukur. Luas rata-rata petak ukur berbentuk
circular adalah tetap, karena luas setiap petak ukur selalu sama, yaitu 0,05 ha. Untuk petak ukur berbentuk tree sampling, luas rata-rata petak ukur tidaklah
sama. Luas tiap petak ukur diperoleh dengan menggunakan rumus lingkaran, dengan jari-jarinya adalah jarak pohon terjauh dari titik pusat petak ukur ditambah
dengan setengah diameter pohon terjauh tersebut. Hasil perhitungan luas rata-rata tiap petak ukur dan jari-jari berbagai bentuk unit contoh pada setiap stratum dapat
dilihat pada Tabel 7. Sementara untuk luas rata-rata petak ukur pada tegakan atau seluruh stratum dapat dilihat pada Gambar 3.
Tabel 7. Luas rata-rata dan jari-jari berbagai bentuk unit contoh pada setiap stratum
Bentuk Unit
Contoh Stratum I
Stratum II Stratum III
Luas Rata-
rata ha
Jari- jari
m
Luas Rata-
rata ha
Jari- jari
m
Luas Rata-
rata ha
Jari- jari
m Circular
0,050 12,62 0,050 12,62 0,050 12,62 6-trees
0,035 10,59 0,029 9,61 0,032 10,02 8-trees
0,049 12,51 0,037 10,90 0,053 13,02 10-trees
0,073 15,25 0,066 14,52 0,085 16,47
29
0.050 0.032
0.047 0.075
0.000 0.010
0.020 0.030
0.040 0.050
0.060 0.070
0.080
L u
a s R
a ta
-r at
a h
a
Circular 6-trees
8-trees 10-trees
Bentuk Unit Contoh
Luas Rata-rata Setiap Bentuk Unit Contoh pada Tegakan
Gambar 3. Histogram luas rata-rata petak ukur pada tegakan
D. Dugaan Total Potensi dan Ragam Populasi
Dugaan total potensi populasi seluas 110,4 ha disajikan meliputi nilai dugaan total volume dan luas bidang dasar. Nilai ini berfungsi untuk menentukan
kegiatan pengelolaan hutan yang layak untuk diterapkan, sehingga harapan tercapainya kelestarian hutan dapat diwujudkan. Adapun nilai dugaan potensi total
untuk setiap bentuk unit contoh yang digunakan mempunyai hasil yang berbeda. Hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Nilai dugaan volume dan luas bidang dasar berbagai bentuk unit contoh pada tegakan
Bentuk Unit Contoh
sstr
y
sstr
yˆ
Volume rata- rata
m
3
ha LBDS
rata-rata m
2
ha Volume
total m
3
LBDS total
m
2
Circular 380,44 32,26
42000,64 3561,27
6-trees 298,58 25,18
32963,69 2779,44
8-trees 287,21 24,19
31708,43 2670,36
10-trees 241,29 20,31
26638,69 2242,63
Dari tabel terlihat bahwa unit contoh berbentuk circular seluas 0,05 ha memiliki nilai penduga potensi rata-rata per ha yang terbesar untuk pendugaan
volume dan luas bidang dasar tegakan yakni masing-masing 380,44 m
3
ha dan 32,26 m
2
ha. Sementara nilai dugaan terendah diperoleh oleh unit contoh
30 berbentuk ten trees. Nilai dugaannya masing-masing untuk pendugaan volume
dan luas bidang dasar tegakan adalah 241,29 m
3
ha dan 20,31 m
2
ha. Namun untuk mengetahui apakah nilai dugaannya memiliki ketelitian yang tinggi atau
dapat dipercaya harus tetap memperhatikan nilai sampling error, dimana sampling error dipengaruhi oleh nilai ragam.
Ragam merupakan moment atau nilai harapan di sekitar harga rata-rata Sutarahardja,1999. Hasil perhitungan nilai penduga ragam rata-rata per ha dan
simpangan baku untuk pendugaan volume dan luas bidang dasar tegakan pada setiap bentuk unit contoh dapat dilihat pada Tabel 9 dan Tabel 10.
Tabel 9. Nilai penduga ragam rata-rata per ha dan simpangan baku untuk pendugaan volume tegakan pada berbagai bentuk unit contoh
Bentuk Unit Contoh Ragam
rata-rata
2
sstr
y
s
m
3
ha
2
Simpangan baku rata-rata
sstr
y
s
m
3
ha
Circular 243,31 15,60
6-trees 141,89 11,91
8-trees 225,83 15,03
10-trees 531,13 23,05
Tabel 10. Nilai penduga ragam rata-rata per ha dan simpangan baku untuk pendugaan luas bidang dasar tegakan pada berbagai bentuk unit contoh
Bentuk Unit Contoh Ragam
rata-rata
2
sstr
y
s
m
2
ha
2
Simpangan baku rata-rata
sstr
y
s
m
2
ha
Circular 1,82 1,35
6-trees 1,02 1,01
8-trees 1,67 1,27
10-trees 3,82 1,95
Dapat dilihat bahwa nilai penduga ragam rata-rata per ha yang terbesar untuk pendugaan volume dan luas bidang dasar tegakan terdapat pada unit contoh
berbentuk ten trees yakni masing-masing sebesar 531,13 m
3
ha
2
dan 3,82 m
2
ha
2
. Sementara nilai penduga ragam rata-rata per ha yang terkecil untuk pendugaan volume dan luas bidang dasar tegakan terdapat pada unit contoh
berbentuk six trees yakni masing-masing sebesar 141,89 m
3
ha
2
dan 1,02 m
2
ha
2
. Untuk unit contoh berbentuk eight trees, nilai penduga ragam rata-
31 rata per ha yang diperoleh lebih besar daripada nilai penduga ragam rata-rata per
ha unit contoh berbentuk six trees, tetapi lebih kecil daripada nilai penduga ragam rata-rata per ha unit contoh berbentuk ten trees. Ragam sangat mempengaruhi
selang kepercayaan, dimana semakin besar nilai ragam maka interval selang kepercayaan juga semakin besar. Dengan demikian interval selang kepercayaan
untuk volume dan luas bidang dasar rata-rata per ha pada unit contoh berbentuk ten trees secara berturut adalah 195,58 m
3
ha ≤ µ ≤ 287,01 m
3
ha dan 16,44
m
2
ha ≤ µ ≤ 24,19 m
2
ha. Untuk unit contoh berbentuk eight trees, interval selang kepercayaannya secara berturut-turut adalah
257,40 m
3
ha ≤ µ ≤ 317,02 m
3
ha dan 21,66 m
2
ha ≤ µ ≤ 26,72 m
2
ha. Untuk unit contoh berbentuk six trees, interval selang kepercayaannya secara
berturut-turut adalah 274,95 m
3
ha ≤ µ ≤ 322,21 m
3
ha dan 23,17 m
2
ha ≤ µ ≤ 27,18 m
2
ha.
E. Analisis Ragam