interapersonal, seperti mengatasi rasa malas, memotivasi diri, mengerjakan tugas individu dan sebagainya.
5 Kepedulian lingkungan dan sosial keagamaan, selain setiap peserta didik
menghadapi masalah-masalah individu yang berbeda-beda. Tidak menutup kemungkinan ia juga menghadapi masalah-masalah sosial keagamaan di
lingkungan sekolahnya. Dalam hal ini, penyelesaian ini tidak boleh lagi dihadapi secara mandiri. Namun harus diselesaikan secara berkelompok atau
kerja sama denga teman sejawatnya dan komponen sekolah yang lain. 6
Demokratis, topik-topik pembelajaran dari semua mata pelajaran sering kali membehas tema-temabesar kebangsaaan. Konsekuensinya, guru harus
menyajikan masalah-masalah kenegaraan atau kebangsaan, seperti dekadensi moral bangsa, korupsi, krisisekonomi dan sebagainya. Upaya menyelesaikan
permasalahan ini dapat menumbuhkan sikap cinta tanah air, semangat kebangsaan dan menumbuhkan jiwa nasionalisme.
2.4.2.3 Sintakmatik
Menurut Sani 2014:142-145 model Problem Based Learning memiliki enam tahapan kegiatan seperti berikut.
1 Tahap pertama, penyajian masalah dengan menghadapkan peserta didikpada
permasalahan yang bersifat kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. 2
Tahap kedua, peserta didikmelakukan analisis awal dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci tentang permasalahan yang disajikan.
3 Tahap ketiga, peserta didikmelakukan pengembangan isu serta menganalisis
permasalahan yang disajikan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
4 Tahap keempat, peserta didikmelakukan penyelesaian masalah secara
berkelompok namun semua peserta didikdalam kelompok harus turut aktif dalam kegiatan, peserta didikmencari alternatif pemecahan masalah yang ada
dengan mencari informasi dari berbagai sumber. 5
Tahap kelima, perolehan pengetahuan baru ditandai dengan terjawabnya pertanyaan-pertanyaan yang ada.
6 Tahap keenam, penyajian solusi dan evaluasi dilakukan dengan pemaparan di
depan kelas dan evaluasi.
Bagan 1. Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
2.4.2.4 Sistem Sosial
Sistem sosial yang berlangsung dalam model Problem Based Learning bersifat demokratis yang ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan
dari pengalaman anggota kelompok maupun dari berbagai sumber yang tersedia dalam konteks masalah yang menjadi titik sentral kegiatan pembelajaran.
Kegiatan belajar berdasarkan pada penyajian suatu permasalahan. Permasalahan yang diambil hendaknya merupakan permasalahan kontekstual yang ditemukan
oleh peserta didikdalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan harus dipecahkan dengan beberapa konsep dan prinsip yang secara stimultan dipelajari dan tercakup
dalam kurikulum mata pelajaran. Pembelajaran ini menuntut peserta didikuntuk aktif melakukan penyelidikan guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Iklim kelas ditandai dengan proses interaksi yang bersifat aktif dan kreatif.
1. Penyajian Permasalahan
Tahap penyelesaian masalah :
2. Analisis awal
3. Mengembangkan
isu pembelajaran
4. Penyelesaian
masalah berkelompok mandiri
5. Perolehan pengetahuan
baru 6. Penyajian Solusi Evaluasi
2.4.2.5 Sistem Reaksi