2.2 KAJIAN EMPIRIS
Terdapat beberapa penelitian yang mendukung dalam memecahkan permasalahan pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD
berbantuan audiovisual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Kadima dengan judul “Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pecahan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN Balayon”. Hasil penelitian menunjukan data awal siswa
yang kategori tuntas 3 orang atau persentase ketuntasan klasikal 20. Pada siklus 1 banyak siswa yang tuntas 8 orang persentase ketuntasan klasikal 53,3.
Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 14 orang, persentase ketuntasan klasikal 93,3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan pada siswa kelas IV SDN Balayon.
Penelitian yang dilakukan oleh Mustikasari dengan judul “Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Gaya Magnet Melalui Model Student Teams Achievement
Division Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Negeri 02 Loning Kabupaten Pemalang
”. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata sebelum menerapkan model STAD yaitu 58,81, sedangkan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 76,92
mengalami peningkatan 18,11 poin. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 87,04 mengalami peningkatan sebesar 10,12 poin dari siklus I. Keaktifan siswa dalam
pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 64,20 sedangkan siklus II memperoleh nilai 82,47 mengalami peningkatan 18,27 poin. Nilai rata-rata
performansi guru pada siklus I 81,17 sedangkan pada siklus II memperoleh nilai
88,73 meningkat 7,56 poin. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Student Teams Achievement Division di SD
N 02 Loning dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan siswa, dan performansi guru dalam pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Perwitasari dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Time Token Arends Dengan Media
Audio Visual Siswa Kelas V SDN Tambakaji 03 Semarang ”. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan dalam setiap variabel dalam setiap siklusnya, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Tingkat pencapaian keterampilan guru di siklus
I memperoleh skor 21 dengan kategori baik, siklus II mendapat skor 24 kategori baik, siklus III mendapat skor 29 kategori sangat baik. Tingkat pencapaian
aktivitas siswa siklus I mendapat skor 16,04 kategori cukup, siklus II mendapat skor 20,76 kategori baik, dan siklus III mendapat skor 24,64 dengan kategori baik.
Tingkat pencapaian hasil belajar klasikal siswa siklus I sebesar 71,41, siklus II sebesar 79,48 dan siklus III 89,74. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penerapan model time token arends dengan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati
dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geometri Melalui Kepala Bernomor Terstruktur Ber-
bantuan Media Audio Visual Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang
”. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan guru mengalami peningkatan secara berturut-turut jumlah skor 44 baik, jumlah skor
52 sangat baik, jumlah skor 54 sangat baik, jumlah skor 55 sangat baik. Aktivitas siswa mengalami peningkatan secara berturut-turut jumlah skor rata-rata
18,8 cukup, 20,2 baik, 22,7 baik, 25,6 baik. Hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan diperoleh nilai rata-rata 50,69 dengan ketuntasan 41,
nilai rata-rata 52,08 dengan ketuntasan 47, nilai rata-rata 73,05 dengan ketuntasan 83, nilai rata-rata 77,63 dengan ketuntasan 94. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah melalui penerapan kepala bernomor terstruktur berbantuan media audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran geometri.
Penelitian yang dilakukan oleh Ghazi Ghaith dengan judul “Correlates of
the Implementation of the STAD Cooperative Learning Method in the English as a Foreign Language Classroom Berkorelasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran
Kooperatif STAD dalam Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing Kelas ”. Hasil
penelitian memaparkan bahwa penggunakan model kooperatif STAD dalam mengajar bahasa inggris sebagai bahasa asing kelas sangat memainkan peranan
penting terhadap keyakinan guru interpretatif dalam kelas, sikap siswa dalam pembelajaran terhadap pembelajaran kooperatif, norma subjektif, dan derajat yang
dirasakan terhadap kontrol perilaku. Dan sebaliknya bahwa keyakinan transmissive guru dan pengalaman tidak mempengaruhi dalam penggunaan model
kooperatif STAD dalam mengajar bahasa inggris sebagai bahasa asing kelas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan model kooperatif STAD
dapat meningkatkan keterampilan guru dan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di kelas.
Penelitian yang dilakukan oleh Kai- Ping Wang dengan judul “The impact
of nursing students’ chemistry learning performance assessment in Taiwan: competitive versus non-competitive student team
achievement division approaches Dampak dari penilaian kinerja belajar kimia mahasiswa keperawatan di Taiwan:
kompetitif dibandingkan tim mahasiswa pendekatan divisi prestasi non- kompetitif
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok heterogen dengan tekanan eksternal melibatkan STAD kompetitif dan kelompok
persahabatan dengan tekanan afektif melibatkan pembelajaran tradisional meningkatkan kohesi kelompok dan membantu pembelajaran bermakna bagi
siswa; kelompok heterogen tanpa tekanan ekstra melibatkan STAD non- kompetitif, sebaliknya, gagal karena apatis dan kelelahan. Selain itu, efektivitas
belajar jelas akan mendominasi hingga strategi pembelajaran terus untuk waktu yang lama atau setidaknya satu semester. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa model STAD dapat meningkatkan kerja kelompok pada siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Nagib M. A. Balfakih dengan judul “The effectiveness of Student Team Achievement Division STAD for teaching high
school chemistry in the United Arab Emirates Efektivitas Student Team Achievement Division STAD untuk mengajar kimia SMA di Uni Emirat Arab
”. Hasil penelitian memaparkan bahwa Prestasi skor secara signifikan lebih tinggi
dari pada kelompok kontrol, terutama untuk siswa laki-laki. Kedua, guru kimia Uni Emirat Arab merasa lebih nyaman ketika STAD bekerja dengan baik setelah
menerapkan kurikulum yang sama pada siswa yang sama. Selain itu penelitian
terhadap penggunaan model STAD dapat menjadikan guru termotivasi untuk mencoba transisi dari praktek pengajaran tradisional ke STAD dan menjadikan
siswa sebagai pembelajar aktif yang dapat memecahkan masalah proyek, bekerja dalam tim untuk mencapai umum tujuan, berkomunikasi, berbagi ide, dan
pertukaran dengan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model STAD dapat meningkatkan keterampilan
guru dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran
mengalami peningkatan dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD berbantuan audiovisual pada proses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian-
penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS
melalui Model kooperatif Tipe STAD Berbantuan Audiovisual Siswa Kelas V SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR