Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Metode Pengumpulan Data

4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ialah di Teluk Lasongko merupakan salah satu teluk terbesar yang terdapat di Kabupaten Buton, dengan luas total sekitar 13,6 km 2 . Teluk ini terletak di daratan Pulau Muna bagian timur dengan mulut teluk menghadap ke arah timur. Wilayah Perairan Teluk Lasongko secara administrasi termasuk kedalam 2 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Lakudo dan Kecamatan Mawasangka Timur. Disamping itu ada dua kecamatan yang berdekatan dengan dua kecamatan yang mengelilingi Teluk Lasongko yaitu Kecamatan Mawasangka dan Kecamatan GU. Kecamatan Mawasangka Timur merupakan wilayah pengembangan dari Kecamatan Mawasangka yang dimekarkan pada tahun 2001. Lokasi penelitian menurut peta dapat dilihat pada Gambar 10. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari – Juli 2005. bar 4. Lokenelitian

4.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode sampling. Marzuki 2002 menjelaskan bahwa cara pengumpulan data dengan metode sampling dilakukan dalam menyelidiki sebagian objek, gejala atau peristiwa; tidak seluruhnya. Sebagian individu yang diselidiki disebut sampel, sedangkan hasil yang diperoleh ialah nilai karakteristik perkiraan estimate value. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung, dari sumbernya; diamati dan dicatat, sedangkan data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya Marzuki, 2 Gambar 10. Lokasi Penelitian P. Muna P. Buton Data primer diperoleh melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak yang memberikan keterangan atau jawaban responden. Data primer yang diperoleh berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui quisioner questionnaire method . Responden yang menjadi objek pada penelitian ini terdiri dari perwakilan dari para pelaku yang berkepentingan stakeholder di Teluk Lasongko Kabupaten Buton seperti instansi pemerintah baik pusat maupun daerah Departemen Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda dan lain-lain, LSM lokal, koperasi perikanan lokal, pengusaha perikanan lokal, dan nelayan.

4.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode sampling. Marzuki 2002 menjelaskan bahwa cara pengumpulan data dengan metode sampling dilakukan dalam menyelidiki sebagian objek, gejala atau peristiwa; tidak seluruhnya. Sebagian individu yang diselidiki disebut sampel, sedangkan hasil yang diperoleh ialah nilai karakteristik perkiraan estimate value. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung, dari sumbernya; diamati dan dicatat, sedangkan data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya Marzuki, 2002. Data primer diperoleh melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak yang memberikan keterangan atau jawaban responden. Data primer yang diperoleh berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner questionnaire method . Responden yang menjadi objek pada penelitian ini terdiri dari perwakilan dari para pelaku yang berkepentingan stakeholder di Teluk Lasongko Kabupaten Buton seperti instansi pemerintah baik pusat maupun daerah Departemen Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda dan lain-lain, LSM lokal, koperasi perikanan lokal, pengusaha perikanan lokal, dan nelayan.

4.2.1 Jenis data

Jenis data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut : 1. Kondisi dan potensi biofisik sumberdaya hayati Teluk Lasongko Kabupaten Buton meliputi Kecamatan Lakudo dan Mawasangka Timur. 2. Usaha perikanan tangkap dan budidaya laut meliputi produksi, harga dan biaya yang digunakan oleh nelayan di sekitar Teluk Lasongko. 3. Mata pencaharian penyerapan tenaga kerja usaha pemanfaatan sumberdaya ikan. 4. Data pengembangan potensi wilayah meliputi pertambangan, pemukiman, sarana dan prasarana, pariwisata, perikanan, perhubungan. 5. Data institusikelembagaan sosial dan pranata sosial. 6. Data sosial ekonomi budaya masyarakat. 4.2.2 Metode perolehan data 1. Data kondisi dan potensi biofisik sumberdaya hayati diperoleh dari laporan tahunan dan buku statistik Kabupaten Buton selama 5 tahun terakhir. 2. Data usaha perikanan tangkap dan budidaya laut diperoleh dari buku statistik perikanan Kabupaten Buton, buku statistik atau laporan tahunan Kecamatan Lakudo dan Mawasangka Timur, serta dengan melakukan wawancara dan kuesioner kepada praktisi usaha perikanan nelayan, pembudidaya ikan, penyuluh perikanan dan pencatat data statistik perikanan. 3. Data mata pencaharian penyerapan tenaga kerja usaha pemanfaatan sumberdaya ikan diperoleh dari berbagai sumber dan hasil wawancara. 4. Data pengembangan potensi wilayah diperoleh dari laporan pengembangan terpadu Teluk Lasongko dan berbagai sumber key person dengan menggunakan kuisioner untuk memilih alternatif dan menentukan prioritas kebijakan dalam optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan di Teluk Lasongko. 5. Data institusikelembagaan sosial dan pranata sosial diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buton, Camat Lakudo, Camat Mawasangka Timur dan key person lainnya. Selain itu juga didukung dengan data sekunder dari buku profil Kabupaten Buton. 6. Data sosial ekonomi budaya masyarakat diperoleh dari berbagai sumber dan wawancara.

4.3 Analisis Data