porselin, plastik, dan dapat diserap oleh air, bahan pangan, dan pertanian yang kemudian melepaskan panas.
2. Sejarah dan Perkembangan Oven Gelombang Mikro
Oven gelombang mikro ditemukan pertama kali pada tahun 1946 oleh Dr. Percy L., Spencer yang bekerja sama dengan Raytheon Corporation, ketika
mereka sedang melakukan penelitian yang berhubungan dengan radar Gallawa, 2000. Skema oven gelombang mikro Dr. Percy L., Spencer dapat dilihat pada
Gambar 2. Sejak saat ditemukannya sampai sekarang, oven gelombang mikro telah
mengalami perkembangan. Unit oven gelombang mikro generasi awal memiliki ukuran yang sangat besar dengan tinggi sekitar 5.5 kaki dan berat lebih dari 750
pound, sistem tersebut memakan biaya 5000 per unit. Saat ini oven gelombang mikro memiliki ukuran dan desain yang lebih
kompak, dilengkapi dengan unit kontrol waktu timer yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol proses pemanasan. Komponen oven gelombang
mikro dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 2. Skema Oven Gelombang Mikro Dr. Percy L., Spencer Gallawa,
2000.
Gambar 3. Komponen Oven Gelombang Mikro Buffler, 1993
3. Prinsip Kerja Oven Gelombang Mikro
Prinsip sistem oven gelombang mikro adalah bahwa suatu bahan dielektrik akan menyerap energi ketika ditempatkan dalam suatu medan listrik
berfrekuensi tinggi. Gelombang yang digunakan microwave adalah 900 MHz dan 2.45 GHz. Sistem oven gelomabang mikro terdapat suatu tabung vakum
magnetron yang berfungsi sebagai generator listrik yang menghasilkan listrik bolak-balik di dalam ruang oven. Pada 2.45 GHz, magnetron menghasilkan
daya antara 500 W – 2000 W, bahkan dapat mencapai tingkat maksimum 6-10 kW Buffler, 1993.
Magnetron membangkitkan unit antena yang kemudian akan meneruskan tenaga ke unit sistem yang lain. Antena menghasilkan gelombang
elektromagnetik yang mengalir pada pengendali gelomabang yang meneruskan gelombang tersebut ke aplikator microwave. Untuk mencegah terjadinya
refleksi gelombang bertenaga besar ke magnetron, terdapat suatu sirkulator yang disisipkan di antara magnetron dan pengendali gelombang. Sirkulator ini
pada dasarnya katup satu arah yang meneruskan daya dari magnetron ke aplikator. Sistem tersebut menahan daya refleksi yang menuju ke magnetron
dan diserap dalam muatan air yang ditempatkan dalam sirkulator. Alat penala disispkan antara pengendali gelombang dan cavity rongga, yang digunakan
untuk menyetel suatu tenaga refleksi minimum, yang akan menjamin bahwa sistem akan beroperasi secara efisien Nasution dan Hartulistyoso, 2002.
Untuk proses pemanasan, Decareu 1967 dalam Fitriyah, A.N., 2005 menjelaskan bahwa pemanasan dengan gelombang mikro merupakan akibat
dari interaksi kandungan bahan makanan dengan gelombang elektromagnetik. Suatu generator listrik yang berosilasi pada frekuensi 2.45 GHz frekuensi oven
gelombang mikro komersial menghasilkan medan listrik dengan jumlah pergerakan medan gelombang sebanyak 2.45 miliar kali per detik. Medan
osilasi frekuensi tinggi ini disebut dengan medan gelombang mikro. Medan energi gelombang mikro tidak hanya pada satu arah, namun terdapat tiga bagian
dalam permukaan oven yaitu dari atas ke bawah, satu sisi yang lain dan dari depan ke belakang. Perubahan energi gelombang mikro menjadi panas dapat
diketahui dari dua mekanisme yaitu konduksi ionik dan rotasi dua kutub dipolar sehingga hanya molekul ionik dan dua kutub yang dapat berinteraksi
dengan gelombang mikro untuk memproduksi panas. Konduksi ionik disebabkan oleh tumbukan akibat migrasi ionik yang terjadi dalam medan
elektromagnetik. Hal lain, panas dapat dilepaskan akibat adanya rotasi dua kutub berdasarkan penjajaran molekul secara permanen maupun terinduksi oleh
medan elektromagnetik Neas dan Colli, 1988 dalam Sudarmadji, K 2003. Pemanasan dengan gelombang mikro merupakan akibat dari interaksi
kimia kandungan bahan pangan dengan medan elektromagnetik. Medan energi gelombang mikro bergantian antara kutub positif dan negatif. Kutub positif
menarik partikel negatif dari molekul bahan pangan, sedangkan kutub negatif akan menarik partikel positif. Panjang gelombang mempengaruhi dalamnya
penetrasi pada medium yaitu sekitar 12 cm, selain itu kedalamannya juga ditentukan oleh sifat elektrik dan fisiknya Yulianawati, I.N., 2003.
Proses pengeringan dengan menggunakan oven gelombang mikro dapat berlangsung lebih singkat dibandingkan dengan pengeringan konvensional
dengan tetap mempertahankan mutu yang terkandung dalam bahan yang dikeringkan. Jamur tiram dapat dikeringkan dengan teknologi gelombang mikro
tanpa merusak mutu, sehingga jamur tiram dapat tersedia setiap saat dalam bentuk kering.
III. METODOLOGI