Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
investor yang didapat berdasarkan data historis yang merupakan selisih harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu. Sedangkan return yang
diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa mendatang.
Return realisasi merupakan capital gain loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini Pi
t
dengan harga saham pada periode sebelumnya pi
t-1
. Secara matematis return realisasi dapat diformulasikan sebagai berikut Jogiyanto, 2003: 110:
R
it
=
1 1
− −
−
it it
it
p p
p
Dimana: R
it
= Return saham atau actual return saham perusahaan ke-i pada waktu t. P
it
= harga saham perusahaan i pada waktu t P
it
= Harga saham perusahaan i pada periode waktu t-1.
G. Corporate Action
Tindakanaksi korporasi corporate action merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar maupun terhadap harga saham di
pasar. Corporate action merupakan informasi yang umumnya menarik perhatian pihak-pihak yang terkait di pasar modal, khususnya para pemegang saham Darmadji,
2006:177. Informasi tersebut akan memiliki nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut dapat menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal.
Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum, baik Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, ataupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Biasa RUPSLB. Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal.
Pengertian corporate action umumnya mengacu pada aktivitas penerbitan right issue, pemecahan saham stock split, saham bonus, dividen saham stock dividend,
dividen tunai cash dividend, pembelian kembali saham shares buyback. Keputusan corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepentingan pemegang saham, karena corporate action yang dilakukan emiten akan berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham,
jumlah saham yang akan dipegang oleh pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Dengan demikian, pemegang saham harus mencermati
dampak atau akibat corporate action sehingga memperoleh keuntungan dari melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat.
H. Teori yang Berhubungan dengan Informasi
Menurut Brigham dalam Kurniawan, 2006:19 terdapat dua teori yang relevan untuk menjelaskan hubungan antara kandungan informasi dari berbagai corporate
action dengan perkembangan harga volume perdagangan saham dipasar modal, yaitu: a.
Teori Struktur Modal Dalam teori ini, diasumsikan bahwa walaupun suatu perusahaan memiliki struktur
modal yang optimal, masih terjadi ketidakjelasan apakah hal itu dapat menjelaskan pengaruh negatif terhadap harga saham yang dihubungkan dengan penerbitan saham
baru. Alasannya adalah bahwa penambahan saham baru seharusnya selalu mewakili kearah perkembangan struktur modal yang optimal lebih baik dan bukan sebaliknya,
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
sehingga penambahan saham baru seharusnya memberikan dampak terhadap harga saham yang positif atau nol.
b. Teori Sinyal Signaling Theory
Asumsi utama dalam teori ini dalah bahwa manajer memiliki informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar, dan manajer
adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkannya. Maksudnya adalah manajer umumnya memiliki informasi yang lebih lengkap dan
akurat daripada pihak luar perusahaan investor mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Asimetri informasi akan terjadi jika manajer tidak
secara penuh menyampaikan seluruh informasi yang diperolehnya tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar modal. Asimetris informasi adalah
kondisi suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lain. Tingkat asimetris informasi ini bervariasi dari sangat tinggi ke sangat rendah. Manajer
pada umumnya termotivasi untuk menyampaikan informasi yang baik mengenai perusahaan ke masyarakat secepat mungkin. Namun pihak di luar perusahaan tidak
tahu kebenaran dari informasi yang disampaikan tersebut. Karena adanya kondisi asimetri informasi, pemberian sinyal kepada investor atau publik melalui keputusan-
keputusan manajemen menjadi sangat penting. peni.staff.gunadarma.ac.id. Manajer jika menyampaikan suatu informasi ke pasar, maka umumnya pasar
merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap event tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga dan volume
perdagangan saham yang terjadi sebagai implikasinya. Pengumuman dividen tunai perusahaan akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan adanya
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
informasi baru yang dikeluarkan oleh pihak manajer selanjutnya akan mempengaruhi nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham.
I. Pengertian Studi Peristiwa
Studi peristiwa event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa event yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi information content dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk
menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat
merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman
mengandung informasi information content, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan
adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga.
Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi
dari pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar secara informasi informational market bentuk
setengah kuat Jogiyanto, 2003: 410.
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA
Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang obligasi,
ekuiti saham, reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain misalnya
pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang jangka waktu lebih dari 1 tahun seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-
lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal investor. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat