yang tidak bersifat linier, sehingga siswa memiliki pilihan sesuai yang ditawarkan. Dalam mempelajari satu topik bahasan, siswa dapat memilih mana yang akan
dipelajari lebih dahulu. Beliau juga mengungkapkan beberapa keuntungan dari penggunaan multimedia interaktif, di antaranya:
a. Bersifat lebih dinamis sehingga tidak membosankan. b. Memberikan pilihan menu yang lebih beragam sehingga siswa sebagai pema-
kai media ini memiliki kesempatan untuk memilih menu pilihan yang lebih disukainya.
c. Kajian materi yang lebih lengkap memungkinkan multimedia interaktif lebih memiliki keanekaragaman materi yang dapat dipahami siswa.
d. Umpan balik dapat diberikan secara beragam sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan, multimedia interaktif adalah sekumpulan beberapa media untuk dikemas sebagai penyampai pesan atau materi
yang dapat ditampilkan sesuai keinginan pengguna.
2.1.7. Adobe Flash
Menurut sepengetahuan peneliti, Adobe Flash adalah software yang dapat digunakan untuk membuat animasi disertai gambar, video, teks, bagan, dan
suara. Menurut Deni Dermawan 2013, Flash merupakan software yang biasa digunakan oleh untuk membuat pembelajaran interaktif, karena software ini dapat
menciptakan program yang menarik. File ini dalam format SWF Shock Wave Flash yang biasanya mempunyai ekstensi .swf Iwan Binanto, 2010: 230. Ada
beberapa alasan memilih flash sebagai media presentasi, yaitu karena flash
memiliki kelebihan sebagai berikut.
a. Hasil akhir file flash memiliki ukuran yang lebih kecil setelah dipublish. b. Flash mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file audio sehing-
ga presentasi dengan flash dapat lebih hidup. c. Animasi dapat dibentuk, dijalankan, dan dikontrol.
d. Flash dapat membentuk file executable .exe sehingga dapat dijalankan pada PC Personal Computer manapun tanpa harus menginstal terlebih dahulu pro-
gram flash. e. Gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah pecah wa-
laupun di-zoom beratus kali. f. Flash mampu dijalankan pada sistem operasi Windows.
g. Hasil akhir dapat disimpan dalam berbagai macam bentuk, seperti .avi, .gif, .mov, ataupun file dengan format lain Andi Pramono, 2006: 2.
2.1.8. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa, “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha
untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara PPBN agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia“. Melalui
Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa, dan negaranya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan Pembukaan UUD
1945. Sumarsono dkk, 2005: 6-7. Dengan adanya tuntutan seperti di atas maka dibutuhkan mata pelajaran PKn sebagai wujud upaya membentuk pribadi yang
berkewarganegaraan yang berkompeten.
Tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk memberikan kompetensi –
kompetensi seperti 1 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. 2 Berpastisipasi secara bermutu dan
bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3 Berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4 Berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Fathurrohman dan
Wuri Wuryandani, 2010: 7-8 Ruang lingkup PKn dalam BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan
adalah sebagai berikut 1 Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan
keadilan. 2 Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-
peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem
hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. 3 Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota ma-
syarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM. 3 Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong
royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi
diri, persamaan kedudukan warga negara. 4 Konstitusi nasional, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang
pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. 5 Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan
daerah dan otonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers
dalam masyarakat demokrasi. 6 Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. 7 Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungan, poli-
tik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan inter- nasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
Dalam masa transisi atau proses perjalanan bangsa menuju masyarakat madani civil society, Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata
pelajaran di persekolahan yang perlu menyesuaikan diri sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang sedang berubah. Berdasarkan ruang lingkup mata
pelajaran PKn, peneliti memilih aspek globalisasi sebagai materi yang tepat untuk
dituangkan ke dalam desain media pembelajaran yang akan diujicobakan di lapangan yang juga sesuai dengan kebutuhan materi dan perolehan hasil belajar
siswa kelas IVB AD Islam Al Madina. Pada silabus kelas IV sekolah dasar materi sikap kita terhadap globalisasi tertera dalam kompetensi dasar 4.1, yaitu mem-
berikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya. Indikator yang tercantum adalah menjelaskan sikap kita terhadap globalisasi, yang meliputi
pengertian, contoh pengaruh, dampak positif dan negatif dari globalisasi, serta menentukan sikap terhadap pengaruhnya.
2.2. KAJIAN EMPIRIS