Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Batasan Operasional Analisis Statistik Deskriptif

36 11. ASII Astra Internasional  ×   - 12. AUTO Astra Otoparts  ×   - 13. HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk  ×   - 14. IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk - 15. UNTR United Tractors     7 16. INTA Intraco Penta Tbk     8 17. SUGI Sugih Energy Tbk   ×  - 18. TURI Tunas Ridean Tbk   ×  - Sumber: www.idx.co.id

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Meliputi laporan keuangan tahunan perusahaan yang dimuat dalam Indonesia Capital Market Directory ICMD dan situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan studi dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah data, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data sekunder yang digunakan untuk menyelesaikan Universitas Sumatera Utara 37 masalah dalam penelitian ini yaitu laporan tahunan yang menjadi sampel penelitian

3.5 Batasan Operasional

Adanya batasan dalam setiap penelitian diperlukan agar peneliti tersebut tidak melebar begitu juga dengan penelitian ini terdapat batasan - batasan dalam hal data penelitian yang digunakan. Beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya : 1. Penelitian ini dibatasi hanya selama empat tahun yaitu dari tahun 2010-2013. 2. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada Perusahaan otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan perusahaan selama periode 2010 – 2013. 3. Penelitian ini meneliti pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.6.1 Variabel Independen

Menurut Erlina 2008 “variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen Universitas Sumatera Utara 38 lainnya. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan institusional.

3.6.1.1 Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Persen Komisaris yaitu persentasi komisaris independen terhadap total komisaris perusahaan, dalam matematika dirumuskan. Komin = Jumlah komisaris independen Total dewan komisaris X

3.6.1.2 Komite Audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit berfungsi membantu dewan komisaris untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, meningkatkan efektivitas fungsi internal audit dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris. Komite audit dalam penelitian ini diukur menggunakan skala rasio melalui presentase anggota komite audit terhadap seluruh anggota komite audit. KMA = Jumlah komite audit independen Jumlah seluruh komite audit X Universitas Sumatera Utara 39

3.6.1.3 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola Boediono, 2005. Secara teoritis ketika kepemilikan saham oleh manajerial tinggi maka kemungkinan terjadinya perilaku opportunistic manajer manajemen laba. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah : KM = Jumlah kepemilikan saham Total saham yang �eredar X

3.6.1.4 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh institusi seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan institusi lain. Kepemilikan institusional diukur dengan skala rasio melalui jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan. KI = Jumlah saham yang dimiliki instusi Total modal saham yang �eredar X

3.6.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiono, 2008 : 59. Dalam penilitian ini variabel dependennya adalah manajemen laba. Formulasi manajemen laba yaitu: Manajemen la�a EM = ∆ Akrual modal kerja t Pendapatan t ∆ Akrual Modal Kerja = ∆ AL - ∆ HL - ∆ Kas Universitas Sumatera Utara 40 Keterangan : ∆AL = Perubahan aktiva lancar pada periode t ∆HL = Perubahan hutang lancar pada periode t ∆Kas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t TABEL 3.2 Definisi Operasional No . Variabel Definisi Operasional Formula Skala Dependen 1. Manajemen laba Potensi penggunaaan manajemen akrual dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi ∆ Akrual modal kerja t Pendapatan t Rasio Independen 1. Komisaris Independen Persentase dewan komisaris independen terhadap seluruh dewan komisaris Jumlah komisaris independen Total dewan komisaris X Rasio 2. Komite Audit Persentase komite audit independen terhadap seluruh komite audit Jumlah komite audit independen Jumlah seluruh komite audit X Rasio Universitas Sumatera Utara 41

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Agar model regresi tidak bias atau agar model regresi BLUE Best Linear Unbiased Estimator maka perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Berikut ini penjelasan mengenai uji asumsi klasik yang akan dilakukan :

3.7.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Model regresi yang baik harus mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik Ghozali, 2005. Analisis grafik dilakukan dengan melihat histrogram atau pola distribusi data. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada 3. Kepemilikan Manajerial Persentase Kepemilikan saham terhadap seluruh saham yang beredar Jumlah kepemilikan saham Total saham yang �eredar X Rasio 4. Kepemilikan Institusional Persentase jumlah saham instusi terhadap seluruh saham yang beredar Jumlah saham yang dimiliki instusi Total modal saham yang �eredar X Rasio Universitas Sumatera Utara 42 sumbuh diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Pedoman pengambilan keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari: a. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. b. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal.

3.7.1.2 Uji Multikolinerialitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk meneliti apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regrasi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan adanaya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,01 atau sama dengan VIF 10 Ghozali, 2005: 91.

3.7.1.3 Uji Autokorelasi

Universitas Sumatera Utara 43 Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series . Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut : Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dL Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dL ≤ d ≤ dU Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dL d 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL Tidak ada autokorelasi, baik positif maupun negative Terima dU d 4 – dU

3.7.1.4 Uji Heterokedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Menurut Ghozali 2005, deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar analisis: Universitas Sumatera Utara 44 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, sperti titik menyebar di atas dan dibawah angka pada sumbuh Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.7.2 Uji Hipotesis 3.7.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Untuk itu dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan institusional terhadap manajemen laba dengan model sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan: Y = Manajemen Laba a = Konstanta b 1 ,b 2 ,b 3, b 4 = Koefisien Regresi X1 = Komisaris Independen X2 = Komite Audit X3 = Kepemilikan Manajerial Universitas Sumatera Utara 45 X4 = Kepemilikan Institusional e = Tingkat Kesalahan Penggangu

3.7.2.2 Uji t Uji Secara Parsial

Uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun mengenai hipotesis-hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Jika prob. 0.05 atau t hitung t tabel maka variabel X secara individu Parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. 2. Jika prob. 0.05 atau t hitung t tabel maka variabel X secara individu Parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

3.7.2.3 Uji F Uji Simultan

Uji F-test dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi berganda memiliki pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Adapun mengenai hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Jika nilai F-hitung F-tabel maka variabel X secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. Universitas Sumatera Utara 46 2. Jika nilai F-hitung F-tabel maka variabel X secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

3.7.2.4 Uji Koefiensi Determinasi R

2 Koefisien determinasi R2 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam meneragkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel-variabel independen memberikan hamper semua infomasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Universitas Sumatera Utara 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi, dari variabel Manajemen Laba Y, Komisaris Independen X1, Komite Audit X2, Kepemilikan Manajerial X3, Kepemilikan Institusional X4. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Manajemen Laba Y, Komisaris Independen X1, Komite Audit X2, Kepemilikan Manajerial X3, Kepemilikan Institusional X4 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Manajemen Laba 32 -.28131 .20137 -.0079353 .09884618 Komisaris Independen 32 .25000 .50000 .3726055 .06778127 Komite Audit 32 .50000 .66667 .6458333 .05600179 Kepemilikan Manajerial 32 .00000 .28880 .0869032 .09933148 Kepemilikan Institusional 32 .05610 .92460 .5284656 .24368654 Valid N listwise 32 Sumber: hasil olahan software SPSS 17 Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui jumlah unit analisis N dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 unit analisis yang terdiri dari 8 perusahaan Universitas Sumatera Utara 48 otomotif yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan perusahaan selama periode 2010 – 2013. Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai Manajemen Laba minimum adalah -0,28131 sedangkan nilai Manajemen Laba maksimum adalah 0,20137. Rata-rata mean Manajemen Laba dari tahun 2010-2013 adalah -0,0079353, dan standar deviasinya sebesar 0,09884618. Diketahui nilai Komisaris Independen minimum adalah 0,25 sedangkan nilai Manajemen Komisaris Independen maksimum adalah 0,5. Rata- rata mean Komisaris Independen dari tahun 2010-2013 adalah 0,3726, dan standar deviasinya sebesar 0,0677. nilai Komite Audit minimum adalah 0,5 sedangkan nilai Komite Audit maksimum adalah 0,66667. Rata-rata mean Komite Audit dari tahun 2010-2013 adalah 0,6458, dan standar deviasinya sebesar 0,056. 4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Asumsi Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

SKRIPSI PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 12