17 merupakan suatu mekanisme independen netral mengawasi dan mekanisme
untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan.
2.1.4 Komite Audit
Komite audit merupakan sekelompok orang yang dipilih dari dewan komisaris perusahaan yang bertanggung jawab untuk membantu auditor dalam
mempertahankan independensinya dari manajemen. Keberadaan komite audit sangat penting bagi pengelolaan perusahaan. Komite audit merupakan komponen
baru dalam sistem pengendalian perusahaan. Selain itu komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak
manajemen dalam menanggung masalah pengendalian.
Ikatan Komite Audit Indonesia IKAI mendefinisikan komite audit sebagai suatu komite yang bekerja secara profesional dan independen yang
dibentuk oleh dewan komisaris dan, dengan demikian, tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris atau dewan pengawas dalam
menjalankan fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan audit dan implementasi dari corporate governance di
perusahaan-perusahaan. Berdasarkan Surat Edaran BEI, SE-008BEJ12-2001, keanggotaan komite
audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang termasuk ketua komite audit. Anggota komite ini yang berasal dari komisaris hanya sebanyak satu orang,
anggota komite yang berasal dari komisaris tersebut merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite audit. Anggota
Universitas Sumatera Utara
18 lain yang bukan merupakan komisaris independen harus berasal dari pihak
eksternal yang independen. Tujuan pembentukan komite audit dalam perusahaan adalah untuk
meningkatkan efektifitas, akuntabilitas, transparansi, dan obyektivitas dewan komiaris dan dewan direksi. Tujuan komite audit adalah memungkinkan dewan
komisaris untuk memberikan penilaian independen atas kinerja keuangan perusahaan, memperkuat posisi auditor eksternal, membuat indepensi serta
obyektivitas auditor internal dalam memberikan rekomendasi perbaikan, memperbaiki kualitas pelaporan keuangan yang mengakibatkan meningkatnya
keyakinan publik, khusunya investor terhadap perusahaan.
2.1.5 Kepemilikan Manajerial