Ketrampilan Proses dalam Pembelajaran
62 menafsirkan kembali informasi, menyusun kesimpulan baru, atau menguji
beberapa gagasan alternatif. Dengan kata lain, senantiasa aktif menggunakan dan menerapkan keterampilan proses sepanjang hayatnya, terutama untuk
mengekplorasi alam sekitar. Ada beberapa hal yang mempengaruhi keterampilan proses yang dituntut untuk dimiliki siswa. Hal-hal yang berpengaruh terhadap
keterampilan proses, diantaranya yaitu perbedaan kemampuan siswa secara genetik, kualitas pendidikan, dan perbedaan strategi pendidik dalam
pembelajaran. Semua komponen keterampilan proses dasar penting baik secara parsial maupun terintegrasi secara bersama-sama. Keterampilan proses IPS dapat
meletakan dasar logika untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa disegala tingkat. Pembelajaran IPS cenderung menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan potensi dan menumbuhkan kemampuan berfikir. Pembentukan sikap ilmiah seperti ditunjukan oleh para ilmuwan IPS dapat
dikembangkan melalui proses IPS. Dengan terbentuknya produk pengetahuan melalui proses kerja ilmiah ini, maka
terbentuklah sikap-sikap ilmiah. Ini penting untuk menjaga kemurnian pengetahuan dan kesinambungan dalam perkembanganya. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan proses harus terus dilakukan melalui evaluasi dan penilaian yang berkesinambungan.
Melvin L. Silberman 2006: 81 mengemukakan paham belajar aktif memberikan
gambaran tingkat aktivitas belajar terhadap penguasaan materi yang dikuasai yaitu 1.
Apa yang saya dengar saya lupa. 2.
Apa yang saya lihat saya ingat sedikit.
63 3.
Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan daya mulai paham. 4.
Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
5. Apa yang saya ajarkan kepada orang lain saya kuasai.
Hal tersebut diatas menggambarkan bahwa siswa akan memiliki keterampilan apabila mereka dilibatkan dalam pembelajaran dan materi yang di ajarkan. Hal ini
berarti kegiatan pembelajaran tidak bisa terbatas pada ceramah dari guru tetapi perlu adanya kegiatan praktikum untuk melatih keterampilan proses sains dari
siswa. Metode pembelajaran yang bersifat partisipatoris yang dilakukan pendidik mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif karena siswa lebih
berperan dan lebih terbika serta sensitif dalam kegiatan belajar mengajar.