PENDAHULUAN Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematis Terhadap Hargasaham LQ-45 DI Bursa efek Indonesia Periode Februari 2010-Januari 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang Tandelilin, 2010:2.Secara umum, pemodal investor yang akan melakukan investasi harus terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap perusahaan yang akan dipilih dengan terus memantau laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut, terutama perusahaan yang sudah go public. Dalam setiap pengambilan keputusan investasi, investor selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Investor tidak dapat mengetahui dengan pasti tingkat keuntungan investasi yang akan diperolehnya oleh karena adanya ketidakpastian tersebut, sehingga investor juga harus mempertimbangkan risiko yang harus dihadapinya dalam melakukan investasi. Secara umum ada 2 dua macam bentuk investasi Halim, 2005:2, yaitu investasi real assets dan investasi financial assets. Investasi financial assets merupakan investasi yang dilakukan di pasar uang dan pasar modal. Salah satu bentuk investasi dalam pasar modal yaitu saham. Saham memiliki risiko yang paling tinggi di antara instrumen investasi lainnya, namun dengan analisis yang tepat risiko tersebut sebanding dengan tingginya return yang dapat diperoleh. Menurut Tandelilin, 2010:392, ada 2 dua macam analisis yang dapat digunakan oleh investor untuk menentukan saham perusahaan emiten yang tepat dalam berinvestasi, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yang umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan tentang efektivitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Informasi fundamental secara umum dapat digambarkan sebagai informasi yang berkaitan dengan keadaan historis keuangan suatu perusahaan. Informasi mengenai laba perusahaan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan dapat dijadikan sebagai salah satu kunci bagi investor maupun kreditur dalammengambil keputusan investasi jika dilakukan analisis fundamental yang tepat terhadap informasi tersebut. Analisis fundamental dapat dilakukan dengan cara menghitung rasio-rasio keuangan yang terbagi dalam lima kelompok, yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar Bodie et al., 2006:290, dan Rasio Aktivitas Van Horne dan Wachowicz, 2005:212. Kelima rasio tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengukur kinerja perusahaan. Rasio Likuiditas dapat digunakan untuk mengukurkemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Leverage dapat digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang dipinjam hutang. Rasio Profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba profit. Rasio Pasar dapat digunakan untuk mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku berdasarkan sudut pandang investor. Rasio Aktivitas dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Selain harus memperhatikan likuiditas, leverage, profitabilitas,harga pasar emiten, dan aktivitas, investor harus memperhatikan risiko yang mungkin akan dihadapinya dalam melakukan investasi saham. Risiko sendiri bisa diartikan sebagai perbedaan antara hasil yang diharapkan expected return dan realisasinya Zubir, 2011:19. Adapun risiko yang dihadapi dapat berasal dari pasar market risk dan dari perusahaan emiten itu sendiri. Risiko yang berasal dari pasar disebut juga sebagai risiko sistematis. Risiko sistematis Systematic Risk adalah faktor- faktor risiko yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan, seperti perubahan ekonomi suatu negara, perubahan pajak oleh dewan, atau perubahan situasi energi dunia. Semua itu adalah risiko yang mempengaruhi sekuritas secara keseluruhan, sehingga tidak dapat didiversifikasi Van Horne dan Wachowicz, 2005:155.Risiko sistematis dapat dihitung dengan Beta. Banyaknya saham yang terdaftar dalam bursa sering membuat investor kesulitan dalam memilih saham mana yang baik untuk berinvestasi. Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia BEI membuat sebuah indeks yang berisi saham perusahaan-perusahaan emiten yang memiliki likuiditas tinggi artinya mudah diperjual belikan baik dalam berbagai kondisi pasar, tidak fluktuatif, memiliki kapitalisasi pasar yang besar, kondisi keuangan perusahaan yang baik serta memiliki kondisi fundamental yang juga baik yaitu indeks Liquid 45 LQ-45. LQ-45 merupakan 45 perusahaan yang diseleksi menurut kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia BEI, salah satunya adalah likuiditas perdagangan saham perusahaan di bursa. Faktor yang dapat digunakan investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi di saham perusahaan LQ-45 adalah laba UNIVERSITAS SUMATERA UTARA perusahaan karena laba yang tinggi akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham dalam hal pembagian dividen. Laba dan harga saham beberapa perusahaan yang berada di Indeks LQ-45 disajikan pada Tabel 1.1: Tabel 1.1 Laba dan Harga Saham Beberapa Perusahaan Indeks LQ-45 No Kode Emiten Laba Perusahaan dalam jutaan rupiah Harga Saham 2010 2011 2012 2010 2011 2012 1 ASII 14.366.000 21.348.000 22.460.000 47.596 62.550 34.158 2 INTP 3.224.942 3.601.516 4.763.388 15.988 15.692 19.604 3 KLBF 1.286.330 1.539.721 1.772.035 2.315 3.356 3.143 4 TLKM 11.536.999 15.481.000 18.388.000 8.358 7.425 8.417 Sumber: www.finance.yahoo.com, 2013data diolah Tabel 1.1 menunjukkan bahwa harga saham perusahaan cenderung fluktuatif meskipun laba perusahaan terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai 2012. Contohnya PT Astra International Tbk ASII. Tahun 2010 laba PT Astra adalah sebesar Rp 14.366.000 juta dan harga saham perusahaan pada akhir tahun 2010 adalah Rp 47.596.Pada tahun 2011, laba PT Astra meningkat menjadi Rp 21.348.000 juta dan harga saham ikut meningkat menjadi Rp 62.550. Pada tahun 2012, laba perusahaan kembali meningkat menjadi Rp 22.460.000 juta, namun tidak diikuti dengan peningkatan harga saham, malah turun menjadi Rp 34.158. Hal yang sama juga terjadi pada PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP. Tahun 2011 perusahaan mengalami penurunan harga saham dari Rp 15.988 tahun 2010 menjadi Rp 15.692 padahal laba perusahaan mengalami peningkatan dari Rp 3.224.942 juta tahun 2010 menjadi Rp 3.601.516 juta pada tahun 2011. Pada tahun 2012 perusahaan kembali mengalami peningkatan harga UNIVERSITAS SUMATERA UTARA saham menjadi Rp 19.604 dan diikuti dengan peningkatan laba menjadi Rp 4.763.388 juta. Fenomena yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang berada dalam Indeks LQ-45 menunjukkan bahwa laba perusahaan tidak selalu menjadi dasar bagi investor untuk melakukan investasi. Para investor pasti mempertimbangkan faktor-faktor lain, misalnya risiko yang mungkin muncul di dalam pasar. Risiko yang muncul tersebut dapat diminimalisasi dengan dilakukannya analisis fundamental yang tepat terhadap perusahaan-perusahaan emiten dalam indeks LQ-45. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan dalam indeks LQ-45 dengan menggunakan rasio-rasio yang ada dalam analisis fundamental, seperti Rasio Likuiditas yang diwakili oleh Current ratio CR, Rasio Leverage yang diwakili oleh Debt to Equity Ratio DER, Rasio Profitabilitas yang diwakili oleh Return on Asset ROA, Rasio Pasar yang diwakili olehPrice-Earning Ratio PER, dan Rasio Aktivitas yang diwakili oleh Total Assets Turnover. Peningkatan laba perusahaan dengan harga saham yang cenderung fluktuatif menjadi dasar ketertarikan peneliti untuk membahas lebih lanjut tentang pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematis terhadap hargasaham dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham LQ-45 di Bursa Efek IndonesiaPeriode Februari 2010- Januari2013”. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:ApakahCurrent ratio CR, Debt to Equity Ratio DER, Return on Assets ROA, Price-Earning Ratio PER, Total Assets Turnover, dan risiko sistematis Beta berpengaruh terhadap harga saham Indeks LQ-45 di BEI periode Februari 2010-Januari 2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhCurrent ratio CR, Debt to Equity Ratio DER, Return on Assets ROA, Price-Earning Ratio PER, Total Assets Turnover, dan risiko sistematis Beta terhadap harga saham Indeks LQ-45 di BEI periode Februari 2010-Januari 2013. 1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi di pasar modal. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pasar modalterutama mengenai pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematisterhadap harga saham. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan pembanding untuk penelitian mengenaipengaruh faktor fundamental dan risiko sistematisterhadap harga saham. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH FAKTOR- FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG LISTED

0 6 12

ANALISIS PENGARUH FAKTOR- FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG LISTED DI BURSA EFEK JAKARTA

0 3 1

ANALISIS PENGARUH FAKTOR- FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG LISTED DI BURSA EFEK JAKARTA

1 21 13

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

3 26 96

Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek lndonesia.

0 0 6

Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS (BETA SAHAM) PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011.

0 0 106

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN RISIKO TIDAK SISTEMATIS TERHADAP EXPECTED RETURN PORTOFOLIO OPTIMAL INDEKS SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015.

0 2 127

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN RISIKO TIDAK SISTEMATIS TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM DALAM RANGKA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN SINGLE INDEX MODEL PERIODE TAHUN 2009

0 0 6