21
BAB III METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelasional merupakan metode
penelitian non-eksperimen untuk mengeidentifikasi hubungan antara beberapa variabel Bordens Abbott, 2011.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel adalah sebuah kejadian, situasi, perilaku atau karakteristik individu yang berbeda-beda Cozby, 2009. Variabel yang akan diukur dalam
penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel bebas merupakan variabel yang dianggap menjadi penyebab dari beberapa akibat,
sedangkan variabel tergantung merupakan variabel yang dianggap akibat dari variabel bebas Field, 2009.Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan
adalah: 1 Variabel bebas
: Kepribadian Big-Five 2 Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah konsep untuk bentuk operasional atau metode, yang digunakan dalam memproses atau mengukur apa yang ingin diukur
Zechmeister, Zechmeister, Shaughnessy, 2001.
Universitas Sumatera Utara
1. Kepribadian
Kepribadian adalah suatu keseluruhan karakter yang ada pada individu yang mempengaruhi perasaan serta pikiran seseorang sehingga
menjadi pembeda antara satu individu dengan individu lainnya. Kepribadian pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kepribadian Big-five
yang telah diadaptasi oleh Mariyanti 2006, yang mengukur kepribadian menjadi lima dimensi yaitu openness, agreeableness, conscientiousness,
neuroticsm, dan extraversion. Skor dari masing-masing faktor kepribadian akan dijumlahkan. Semakin tinggi nilai dari satu faktor maka tipe kepribadian
akan lebih mengarah ke faktor tersebut, dan semakin rendah nilai dari suatu faktor maka akan semakin jauh profil kepribadiannya pada faktor tersebut.
2. Gaya Manajemen Konflik
Gaya manajemen konflik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya yang digunakan oleh seseorang untuk menghadapi suatu konflik. Skala
gaya manajemen konflik pada penelitian ini menggunakan skala gaya manajemen konflik yang dikembangkan oleh Rahim 2001 yang
menggambarkan lima gaya manajemen konflik yaitu integrating, obliging, compromising, avoiding dan dominating. Semakin tinggi skor pada suatu tipe
maka akan semakin menunjukkan tipe manajemen konflik yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi dan sampel merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Menurut Arikunto 2006 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Adanya keterbatasan dari peneliti untuk menjangkau seluruh populasi,
maka peneliti hanya mengambil sebagian dari populasi yang akan dijadikan subjek penelitian yang dikenal dengan sampel. Menurut Arikunto 2006 sampel
merupakan wakil dari populasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel akan menggunakan teknik incidental sampling, yaitu tidak semua individu
mendapatkan peluang yang sama untuk menjadi sampel, tetapi hanya individu atau kelompok yang dapat dijumpai atau yang kebetulan dijumpai Hadi, 2000.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian bertujuan untuk mengungkap suatu fakta mengenai variabel yang akan diteliti Azwar, 2010.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode skala atau angket. Angket atau questioner merupakan sejumlah pernyataan dalam bentuk tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari sampel dalam arti laporan mengenai pribadinya maupun hal yang ia ketahui Arikunto, 2006.
Bentuk kuesioner yang digunakan yaitu dengan bentuk rating atau Likert. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala; skala Big-five
inventory, dan gaya manajemen konflik yang masing-masing menggunakan penskalaan model likert.
Universitas Sumatera Utara
1. Skala Big-five inventory
Alat ukur kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Big-five yang telah diadaptasi ke dalam bahasa indonesia agar dapat
lebih mudah dipahami dan sesuai dengan kondisi individu di Indonesia. Alat ukur ini terdiri dari 44 item favourable dan unfavourable. Di mana subjek
diminta untuk memilih “STS” sangat tidak setuju, “TS” tidak setuju, “N” netral, “S” setuju, atau “SS” sangat setuju. Setiap aitem favourable akan
diberikan skor 1 = “STS”, 2 = “TS”, hingga 5 = “SS”. Sedangkan untuk aitem unfavourable akan diskor sebaliknya.
Jumlah aitem pada skala ini ada 44 aitem dan terbagi menjadi 5 dimensi, di mana openness memiliki 13 aitem favorable. Tipe kepribadian
neuroticsm memiliki 8 aitem favorable dan 3 aitem unfavorable. Tipe kepribadian conscientiousness memiliki 3 aitem favorable dan 4 aitem
unfavorable. Tipe kepribadian agreeableness memiliki 6 aitem favorable dan 1 aitem unfavorable. Sedangkan, tipe kepribadian extraversion memiliki 3
aitem favorable dan 3 aitem unfavorable. untuk selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3
2. Skala Manajemen Konflik
Gaya manajemen konflik pada penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala yang dikembangkan oleh Rahim pada tahun 1993. Gaya
manajemen konflik ini ada lima yaitu integrating, obliging, dominating, compromising, dan avoiding. Skala ini memiliki 28 pernyataan dengan 5 poin
Universitas Sumatera Utara
skala likert yang akan mengarahkan responden kepada gaya manajemen konflik tertentu. 7 item untuk mengukur integrating style, masing-masing 6
item untuk mengukur obliging dan avoiding style, 4 item untuk mengukur compromising style, 5 item untuk mengukur dominating style.
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2010 validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas alat
ukur dilakukan hanya pada salah satu alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu pada skala gaya manajemen konflik dan skala kepribadian
big-five. Pengujian validitas menggunakan construct validity yaitu analisis faktor. Skala gaya manajemen konflik Rahim, 1993 menggambarkan ada
lima jenis manajemen konflik. Hasil pengujian analisis faktor diawali dengan menguji kelayakan sampel yang hasil dari pengujian menunjukkan kelayakan
data untuk diuji dengan faktor analisis. Pengujian menggunakan tes KMO Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Menurut Kaiser
1974; Field, 2009 nilai terkecil KMO sebaiknya harus 0.5. Nilai KMO yang kecil menunjukkan bahwa data tidak cocok dianalisis dengan menggunakan
analisis faktor. Selanjutnya pengujian melihat nilai Measure of Sampling Adequacy MSA, menurut Field 2009 nilai MSA akan lebih baik jika diatas
0,5. Pengujian analisis faktor juga melihat nilai eigenvalue, dimana nilai eigenvalues dari masing-masing faktor harus lebih dari 1. Pengujian analasisi
Universitas Sumatera Utara
faktor yang terakhir dengan melihat nilai bobot faktor factor loading, nilai factor loading yang biasa digunakan oleh peneliti adalah diatas 0.3 Field,
2009. Data selanjutnya diuji dengan menggunakan faktor analisis, Skala
gaya manajemen konflik
memiliki lima
gaya yaitu
integrating, compromising, dominating, obliging dan avoiding. Hasil uji analisis faktor
gaya integrating diperoleh 4 aitem dengan nilai KMO sebesar 0,634, nilai MSA bergerak dari 0,601 sampai dengan 0,700, nilai eigenvalue sebesar
41,91 , dan nilai factor loading bergerak dari 0,613 sampai 0,763. Pada gaya compromising diperoleh 2 aitem dengan nilai KMO sebesar 0,500, nilai
MSA sebesar 0.500, nilai eigenvalue sebesar 58,18 , dan nilai factor loading sebesar 0,763. Pada gaya dominating diperoleh 5 aitem dengan nilai
KMO sebesar 0,790, nilai MSA bergerak dari 0,758 sampai 0,823, nilai eigenvalue sebesar 54,672 , dan nilai factor loading bergerak dari 0,612
sampai 0,814. Pada gaya obliging diperoleh 4 aitem dengan nilai KMO sebesar 0,729, nilai MSA yang bergerak dari 0,659 sampai dengan 0,778,
nilai eigenvalue sebesar 35,794 dan nilai factor loading yang bergerak dari 0,622 sampai 0,877. Pada gaya manajemen konflik yang terakhir yaitu
avoiding diperoleh 4 aitem, dengan nilai KMO sebesar 0,634, nilai MSA bergerak dari 0,595 sampai 0,687, nilai eigenvalue sebesar 47,344 dan
nilai factor loading yang bergerak dari 0,621 sampai 0,784. Skala yang kedua yaitu skala Big-five yang terdiri dari lima dimensi,
masing-masing dimensi diuji menggunakan faktor analisis, yaitu dari dimensi
Universitas Sumatera Utara
extraversion diperoleh 5 aitem, dengan nilai KMO sebesar 0,746, nilai MSA yang bergerak dari 0,688 sampai 0,827, nilai eigenvalue sebesar 47,248 ,
dan nilai factor loading bergerak dari 0,546 sampai 0,842. Pada dimensi agreeableness diperoleh 4 aitem, dengan nilai KMO sebesar 0,660, nilai
MSA yang bergerak dari 0,617 sampai 0,724, nilai eigenvalue sebesar 51,051 , dan nilai factor loading yang bergerak dari 0,371 sampai 0,835. Pada
dimensi conscientiousness diperoleh 4 aitem, dengan nilai KMO sebesar 0,708, nilai MSA yang bergerak dari 0,670 sampai 0,820, nilai eigenvalue
sebesar 52,665 dan nilai factor loading bergerak dari 0,564 sampai 0,818. Pada dimensi neuroticsm diperoleh 6 aitem, dengan nilai KMO sebesar 0,831,
nilai MSA yang bergerak dari 0,717 sampai dengan 0,893, nilai eigenvalue sebesar 34,809 , dan nilai factor loading yang bergerak dari 0,465 sampai
dengan 0,868. Pada dimensi yang terakhir yaitu dimensi openness diperoleh 7 aitem, dengan nilai KMO sebesar 0,830, nilai MSA yang bergerak dari 0,741
sampai 0,890, nilai eigenvalue sebesar 18,557 , dan nilai factor loading bergerak dari 0,305 sampai 0,761.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2012 uji reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan
pengukuran. Uji reliabilitas alat ukur pada penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal
Cronbach’s alpha coeffecient dengan menggunakan metode penyajian tunggal single-trial administration yaitu
Universitas Sumatera Utara
menggunakan satu bentuk tes yang hanya dikenakan sekali pada satu kelompok subjek, karena hal ini dinilai sangat praktis dan memiliki efisiensi
yang tinggi dibanding metode yang lainnya Azwar, 2012. Hasil pengujian reliabilitas ini dilakukan pada sebagian dari jumlah partisipan yaitu 100
orang. Hasil uji reliabilitas pada alat ukur disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Reliabilitas alat ukur Alat ukur
Koefisien alpha Conflict management style
.845
Big Five Inventory
- Openness - Extraversion
- Conscientiousness - Agreeableness
- Neuroticsm .854
.718 .699
.718 .820
F. Prosedur pelaksanaan penelitian
1 Tahap persiapan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan skala Big-five, dan CMS yang
terdiri atas 44 aitem Big-five, dan 28 aitem gaya manajemen konflik. 2 Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti membagikan skala ke seluruh fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara kepada mahasiswa yang dijumpai. Data
yang terkumpul berjumlah 204 partisipan 3 Tahap pengolahan data
Setelah seluruh skala yang sudah diisi oleh sampel terkumpul, maka dilakukan pengolahan uji validitas dan reliabilitas yang menghasilkan
hasil akhir skala kepribadian big five ada 26 aitem dan CMS ada 19
Universitas Sumatera Utara
aitem. Pengujian normalitas dan analisis data juga dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows 16.0 version.
G. Uji Asumsi