Jenis Variabel Sumber Data Metode Analisis Data Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian. Dalam penelitian ini digunakan cara sebagai berikut:

3.1. Jenis Variabel

Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian adalah variabel Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri, Konsumsi Rumah Tangga, Belanja Modal, Tenaga Kerja, dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan.

3.2 Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mulai dari tahun 1991-2008 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan berbagai sumber lainnya yang relevan seperti jurnal, internet, buletin, buku, dan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.3. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan periode tahun 1991-2008, dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS, untuk mengestimasi data penelitian digunakan pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Regresi linear berganda dibantu dengan menggunakan software eviews 5.1, adapun fungsi yang dipakai dalam penelitian ini adalah: PDRB = f { PMA, PMDN, KRT, BM, TK } ............................................ 1 Selanjutnya dispesifikasikan ke dalam model ekonometrika sebagai berikut: Di mana: PDRB = Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan Persen PMA = Penanaman Modal Asing di Kota Medan Milyar Rupiah PMDN = Penanaman Modal Dalam Negeri Milyar Rupiah KRT = Konsumsi Rumah Tangga RpTahun BM = Belanja Modal Milyar Rupiah TK = Tenaga Kerja jiwa á 1 - á3 = Koefisien Regresi á = Intercept å = Error Term 3.4. Pengujian Statistik 3.4.1. Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel-variabel bebas menerangkan variabel tidak bebas pada model secara bersama-sama. 30 LogPDRB = á + á 1 LogPMA + á 2 LogPMDN + á 3 Log KRT + á 4 LogBM + á 5 LogTK + å ...... 2 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai dengan 1. Semakin besar nilai R 2 , maka semakin besar pula kemampuan variabel-variabel bebas menerangkan variabel tidak bebas.

3.4.2. Uji t-statistik atau Uji Parsial

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas dalam model secara terpisah mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas untuk tingkat kepercayaan =  dan df = n-k dengan hipotesa: H : variabel bebas tidak mempengaruhi variabel tidak bebas, jika t -hitung t -tabel maka H diterima. H 1 : variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas, jika t -hitung t -tabel maka H 1 diterima.

3.4.3. Uji F- statistik atau Uji Serempak

Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel-variabel bebas secara bersama- sama mempengaruhi variabel tidak bebas dengan hipotesis, dengan tingkat keyakinan= dan df= k-1 N-k. H : semua variabel bebas secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel tidak bebas, H diterima jika F -hitung F -tabel H 1 : semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel tidak bebas, H 1 ditolak jika F -hitung F -tabel pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 3.5. Uji Asumsi Klasik 3.5.1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali 2005 bahwa, jika variabel independen saling berkorelasi maka, variabel ini tidak ortogonal. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinearitas.

3.5.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada data yang penyimpangannya terlalu jauh outlayer. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari tingkat signifikansi untuk masing-masing variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik á lebih kecil dari 5 terhadap nilai residual yang diperlakukan sebagai variabel dependen, maka variabel independen tersebut menunjukkan adanya heteroskedastisitas, dan demikian pula sebaliknya. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

3.5.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan tersusun dalam rangkaian waktu times series dan dalam rangkaian ruang cross section. Untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi, bisa digunakan cara pengujian statistik Durbin Watson DW. Santoso 2000 mengemukakan secara umum untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa diambil patokan: 1. Angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

3.6. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel-varibel penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauhmana aktivitas ekonomi akan menghasikan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu dan perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan jika seluruh balas jasa riil terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari tahun sebelumnya, dan dinyatakan dalam satuan persen. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 2. Penanaman Modal Asing ialah total investasi pihak asing yang dilakukan di Kota Medan dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau nilai tambah produksi, dan dinyatakan dalam satuan Milyar Rupiah. 3. Penanaman Modal Dalam Negeri ialah total investasi yang berasal dalam negeri yang dilakukan di Kota Medan dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau nilai tambah produksi, dan dinyatakan dalam satuan Milyar Rupiah. 4. Konsumsi Rumah Tangga ialah kegiatan membeli barang dan jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dalam satu tahun tertentu, dinyatakan dalam Rupiahtahun. 5. Belanja Modal ialah pengeluaran anggaran yang dugunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja bukan untuk dijual, dinyatakan dalam Milyar Rupiah. 6. Tenaga Kerja ialah seluruh penduduk dalam usia kerja berusia 15 tahun atau lebih yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa, dinyatakan dalam satuan jiwa. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Indikator Makro Ekonomi Pembangunan Kota Medan

Indikator kinerja makro yang digunakan untuk mengukur pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Kota Medan dibagi dalam dua bidang, yaitu: 1. Indikator Kinerja Makro untuk bidang ekonomi. 2. Indikator Kinerja Makro untuk bidang kesejahteraan rakyat. Salah satu indikator kinerja makro untuk bidang ekonomi yang sering digunakan secara luas adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB. PDRB Kota Medan merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa akhir yang dihasilkan nilai barang dan jasa akhir dikurangi biaya untuk menghasilkannya atau sering disebut dengan biaya antara oleh berbagai unit produksi di wilayah Kota Medan, dalam jangka waktu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dikelompokkan ke dalam sembilan lapangan usaha yaitu: 1. Pertanian tanaman bahan makanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. 2. Pertambangan dan penggalian. 3. Industri pengolahan manufaktur. 4. Listrik, gas dan air bersih. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara