4.1.5. Konsumsi Rumah Tangga
Pola konsumsi rumah tanggamasyarakat merupakan salah satu indikator kesejahteraan rumah tanggamasyarakat. Selama ini berkembang pengertian bahwa
besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk konsumsi makanan terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga dapat memberikan gambaran kesejahteraan rumah tangga
tersebut. Rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi makanan mengindikasikan rumah tangga yang berpenghasilan rendah.
Makin tinggi tingkat penghasilan rumah tangga, makin kecil proporsi pengeluaran untuk makanan terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa rumah tanggakeluarga akan semakin sejahtera bila persentase pengeluaran untuk makanan jauh lebih kecil dibandingkan persentase pengeluaran
untuk non makanan. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut hasil Survey Sosial Ekonomi
Nasional Susenas untuk penduduk Sumatera Utara di daerah perkotaan pada tahun 2005 sebesar 371.492 rupiah yang terdiri dari pengeluaran untuk makanan
Rp. 188.875 dan untuk bukan makanan Rp. 182.617 sedangkan di daerah pedesaan sebesar 222.454 rupiah pada tahun 2005 dengan rincian pengeluaran untuk makanan
sebesar Rp. 153.004 dan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp. 69.450.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Konsumsi Rumah Tangga Kota Medan Periode 1991 – 2008 dalam Ribu Rupiah
Tahun KRT
Persentase Perubahan 1991
474.62 1992
274.66 -42.13
1993 1752.90
538.22 1994
937.32 -46.53
1995 1497.78
59.79 1996
2191.77 46.33
1997 1180.62
-46.13 1998
725.09 -38.58
1999 2001.58
176.05 2000
1582.23 -20.95
2001 832.42
-47.39 2002
2319.69 178.67
2003 1221.49
-47.34 2004
963.76 -21.10
2005 2038.01
111.46 2006
2928.30 43.68
2007 1578.04
-46.11 2008
2464.06 56.15
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010 Secara keseluruhan pengeluaran rata-rata perkapita sebulan penduduk
Sumatera Utara sebesar Rp. 287.480. Untuk tahun 2006 pengeluaran rata-rata sebulan penduduk Sumatera Utara di daerah perkotaanpedesaan sebesar Rp. 287.434 yang
terdiri dari pengeluaran untuk makanan Rp. 168.542 dan untuk bukan makanan Rp. 118.892.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010
Gambar 4.4. Perkembangan Konsumsi Rumah Tangga Kota Medan 1991-2008
Gambar 4.4 menunjukkan adanya tren yang sangat fluktuatif konsumsi rumah tangga di Kota Medan, naik turunnya konsumsi rumah tangga sangat ditentukan oleh
pendapatan masyarakat, walaupun kita lihat pada perkembangan Pendapatan Domestik Bruto Kota Medan yang cenderung untuk naik setiap tahun tetapi
perkembangan konsumsi rumah tangga terus berfluktuasi hal ini berarti bahwa hampir sebagian besar dari pertumbuhan PDB Kota Medan disokong oleh
pengeluaran konsumsi masyarakat Kota Medan bukan merupakan dominasi dari peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Medan.
500 1000
1500 2000
2500 3000
92 94
96 98
00 02
04 06
08 KRT
Tahun K
o n
s u
m s
i R
T rib
u R
u p
ia h
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Kota Medan tidak mempunyai keunggulan sumber daya alam sehingga prekonomiannya ditopang dari sektor jasa, seperti juga dengan kota-kota besar lain
di Indonesia yang perekonomiannya ditunjang oleh sektor jasa, jumlah konsumsi rumah tangga mereka juga sangat tinggi di mana sudah menjadi kebiasaan di dunia
bahwa kota-kota besar yang pertumbuhan ekonominya ditunjang oleh sektor jasa cenderung untuk menghabiskan pendapatannya untuk konsumsi, tetapi selain dari hal
tersebut untuk kasus Kota Medan, habisnya pendapatan penduduk untuk konsumsi juga dipicu oleh mahalnya harga harga kebutuhan pokok masyarakat, di mana tingkat
kenaikan pendapatan masyarakat tidak sebanding dengan tingkat kenaikan harga harga kebutuhan pokok masyarakat.
4.1.6. Belanja Modal