21
2.7. Pencegahan Kecacatan
M.leprae menyerang saraf tepi pada tubuh manusia. Tergantung dari kerusakan urat saraf tepi, maka akan terjadi gangguan fungsi saraf tepi : sensorik,
motorik, dan otonom. Menurut WHO tahun 1996 batasan istilah dalam cacat kusta adalah :
a Impairment : segala kehilangan atau abnormalitas struktur fungsi yang bersifat
psikologik, fisiologik, atau anatomik. b
Disability : segala keterbatasan atau kekurangmampuan akibat impairment
untuk melakukan kegiatan dalam batas-batas kehidupan yang normal bagi manusia.
c Handicap : kemunduran pada seorang individu akibat impairment dan disability
yang membatasi atau menghalangi penyelesaian tugas normal yang bergantung pada umur, seks, dan faktor sosial budaya.
Jenis cacat kusta dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu : a
Kelompok cacat primer, adalah kelompok cacat yang disebabkan langsung oleh
aktifitas penyakit, terutama kerusakan akibat respons jaringan terhadap M.leprae. yang termasuk cacat primer adalah cacat pada fungsi saraf sensorik, fungsi saraf
motorik, dan cacat pada fungsi otonom serta gangguan refleks vasodilatasi. b
Kelompok cacat sekunder, yaitu cacat yang terjadi akibat cacat primer, terutama
akibat adanya kerusakan saraf. Anastesi akan memudahkan terjadinya luka akibat trauma mekanis atau termis yang dapat mengalami infeksi sekunder dengan
segala akibatnya.
Universitas Sumatera Utara
22
Derajat cacat kusta menurut WHO 1988, di bagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
a Cacat pada tangan dan kaki :
Tingkat 0 : tidak ada anestesi dan kelainan anatomis Tingkat 1 : ada anestesi, tetapi tidak ada kelainan anatomis
Tingkat 2 : terdapat kelainan anatomis b
Cacat pada mata : Tingkat 0 : tidak ada kelainan pada mata termasuk visus
Tingkat 1 : ada kelainan mata, tetapi tidak terlihat, visus sedikit berkurang Tingkat 2 : ada lagoftalmos dan visus sangat terganggu
Upaya pencegahan cacat terdiri atas : a
Upaya pencegahan cacat primer, yang meliputi : -
Pengobatan secara teratur dan adekuat -
Diagnosa dini dan penatalaksanaan neuritis -
Diagnosa dini dan penatalaksanaan reaksi b
Upaya pencegahan cacat sekunder, yang meliputi : -
Perawatan diri sendiri untuk mencegah luka -
Latihan fisioterapi pada otot yang mengalami kelumpuhan untuk mencegah terjadinya kontraktur
- Bedah rekonstruksi untuk koreksi otot yang mengalami kelumpuhan agar
tidak mendapat tekanan yang berlebihan -
Bedah plastic untuk menguragi perluasan infeksi
Universitas Sumatera Utara
23
Perawatan mata, tangan, dan atau kaki yang anestesi atau mengalami kelumpuhan otot.
3,17
2.8. Penemuan dan