36
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari kabupaten Toba Samosir sesuai UU RI No.36 tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003
tentang pembentukan kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Berdagai. Luas wilayah Kabupaten Samosir secara keseluruhan mencapai 254.715 Ha, yang terdiri
dari daratan seluas 144.455 Ha dan perairan danau seluas 110.260 Ha. Secara administratif wilayah Kabupaten Samosir berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.
2. Sebelah Timur Kabupaten Toba Samosir.
3. Sebelah Selatan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbahas.
4. Sebelah Barat Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
Kabupaten Samosir terdiri dari 9 sembilan kecamatan, 117 desakelurahan, 817 dusunkampung dan juga 11 Puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
37
5.2. Data Penderita Kusta.
Tabel 5.1
Distribusi Proporsi Penderita Kusta Berdasarkan Tempat, Klasifikasi dan Tingkat Cacat Di Kabupaten Samosir Tahun 2007
No Nama
Puskesmas Jlh Penderita
Berdasarkan Klasifikasi
Tingkat Cacat PB MB
0 1 2
1 Tukutuk Siadong 1
4,35 1
4,4 2 Ambarita
1 4,35
1 4,33
Simarmata 2
8,7 2
8,67 4 Buhit
1 4,35 3 13,05 1 4,33 3 13
5 Ronggur Nihuta 1 4,35
2 8,7 1 4,33 2 8,67 6 Harian
2 8,7
2 8,67
7 Limbong 2
8,7 2
8,67 8 Mogang
1 4,35
1 4,33
9 Sirait 3
13,05 3
13 10 Onan
Runggu 3
13,05 1
4,33 2
8,67 11 Sitio-tio
1 4,35
1 4,33
Jumlah 2 8,7
21 91,3
1 4,4
3 13
19 82,6
Sumber : Dinas Kesehatan dan Sosial Kabupaten Samosir Bidang P2P-PL thn 2007 Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah penderita kusta di kabupaten
Samosir adalah 23 orang, dengan klasifikasi terbanyak yaitu MB sebanyak 21 orang 91,3 dan paling sedikit yaitu PB 2 orang 8,7. Jika dilihat menurut tingkat
cacatnya dapat diketahui bahwa jumlah terbanyak adalah pada cacat tingkat 2 yaitu 19 orang 82,6, kemudian tingkat 1 yaitu 3 orang 13 dan tingkat 0 yaitu 1
orang 4,4.
Universitas Sumatera Utara
38
5.3. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, karakteristik responden yang dinilai yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, lama bekerja, pernah atau belum pernah mengikuti
pelatihan, pengetahuan dan sikap yang dapat dilihat dari tabel dibawah.
Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan Karakteristik di Wilayah
Puskesmas se-Kabupaten Samosir tahun 2007
No Karakteristik
f 1 Umur
thn
30 10
30.3 30
‐ 40 12
36.4 40
11 33.3
Jumlah 33
100.0
2 Jenis Kelamin
Laki ‐laki
18 54.5
Perempuan 15
45.5
Jumlah 33
100.0
3 Pendidikan
SLTP 5
15.2 SLTA
18 54.5
D III
10 30.3
Jumlah 33
100
4 Lama Bekerja thn
3 14
42.4 3
‐ 5 17
51.5 5
2 6.1
Jumlah 33
100
5 Pelatihan
Sudah 10
30.3 Belum
23 69.7
Jumlah 33
100
6 Pengahuan
Baik 12
36.4 Kurang
Baik 15
45.5 Tidak
Baik 6
18.1
Jumlah 33
100
7 Sikap
Baik 18
54.5 Kurang
Baik 13
39.4 Tidak
Baik 2
6.1
Jumlah 33
100
Jika kita lihat tabel diatas dapat diketahui bahwa kelompok umur responden yang
terbanyak yaitu kelompok umur 30-40 tahun yaitu 12 orang 36,4 dan paling sedikit pada kelompok umur 30 tahun sebanyak 10 orang 30,3. a 3 tahun
Responden laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama dimana laki-laki sebanyak 18 orang54,5 dan perempuan sebanyak 15 orang 45,5. Tingkat
Universitas Sumatera Utara
39
pendidikan responden yang paling banyak adalah SLTA sederajat sebanyak 18 orang 54,5, kemudian DIII sebanyak 10 orang 30,3 dan SLTP sederajat sebanyak 5
orang 15,2. Responden berdasarkan lama bekerja, yang paling banyak pada 3-5 tahun sebanyak 17 orang 51,5, kemudian yang bekerja 3 tahun sebanyak 14
orang 42,4 dan paling sedikit adalah 5 tahun sebanyak 2 orang 6,1.. Dan responden yang sudah pernah mengikuti pelatihan sebanyak 10 orang 30,3, yang
belum pernah sebanyak 23 orang 69,7. Untuk pengetahuan, responden yang berpengetahuan baik sebanyak 12 orang
36,4, kurang baik sebanyak 15 orang 45,5 dan tidak baik sebanyak 6 orang 18,1. Responden yang bersikap baik sebanyak 18 orang 54,5, kurang baik
sebanyak 13 orang 39,4, tidak baik sebanyak 2 orang 6,1. Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat diketahui bahwa latar belakang
pendidikan responden pendidikan responden secara umum tidak sesuai dengan tugasnya sebagai pengelola program kusta di puskesmas, dimana responden dengan
tingkat pendidikan SLTP yaitu berasal dari LCPK 1 orang, SLTP 1 orang, Juru Kesehatan 2 orang dan PKJK 1 orang, sedangkan dengan tingkat pendidikan SLTA
yaitu dari SPK 7 orang, PKC 7 orang, SLTA 1 orang dan Bidan 3 orang. Responden tingkat pendidikan DIII yaitu dari Akademi Kesehatan Lingkungan ada 2 orang,
Akademi Perawat 3 orang, Akademi Analis 2 orang, Akademi Kebidanan 2 orang, Akademi Gizi 1 orang. Responden yang sudah pernah mengikuti pelatihan
berdasarkan tingkat pendidikan, dari SLTP ada sebanyak 4 orang, SLTA ada sebanyak 5 orang dan DIII ada sebanyak 1 orang.
Universitas Sumatera Utara
40
5.4. Tindakan Penentuan Kecacatan Tabel