Marketing Hotel Hotel dan Marketing Hotel .1 Hotel

Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi tersebut dijelaskan bahwa penginapan atau losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel. Pengertian penginapan atau losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap. Dengan demikian bedanya dengan hotel adalah bahwa penginapan tidak menyediakan pelayanan makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya. Penggolongan hotel ditetapkan oleh Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, dimana pada penggolongan hotel tersebut ditandai dengan bintang, yang disusun mulai dari hotel berbintang satu sampai dengan yang tertinggi adalah hotel dengan bintang lima. Klasifikasi hotel berbintang tersebut secara garis besar didasarkan pada: 1. Besarkecilnya hotel atau banyaksedikitnya jumlah kamar tamu. 2. Kualitas, lokasi, dan lingkungan bangunan. 3. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki hotel. 4. Kelengkapan peralatan. 5. Spesialisasi dan tingkat pendidikan karyawan. 6. Kualitas bangunan. 7. Tata letak dan ukuran ruang.

2.3.2 Marketing Hotel

Menurut Prof. Denney G.Ritherford dari Washington State University Yoeti, 1999:9 memberi definisi tentang Hotel Marketing sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara “Marketing is thus an umbrella term that covers a number of strategic and tactical activities designed to tell the clientele the ‘story’ of the hotel’s, service and encourage that the clientele to make choice based on how one hotel’s marketing message compare to those of alternatives. Pemasaran Hotel adalah aktivitas yang menggunakan strategi dan taktik yang direncanakan sedemikian rupa untuk menyampaikan ‘cerita’ tentang pelayanan yang dapat diberikan suatu hotel,dengan memberikan rangsangan yang bergairah bagi tamu untuk mau memilih pesan yang disampaikan hotel untuk dibandingkan dengan pilihan lain dari hotel pesaing”. Menurut Kotler http:jurnal-sdm.blogspot.com200911pemasaran-hotel-hotel- marketing.html batasan tentang pemasaran hotel adalah: “Ilmu yang bertujuan untuk menyenangkan tamu dan dari kegiatan itu, hotel memperoleh keuntungan”. Oleh karena itu Kotler menyebutnya sebagai sensitive serving and satisfying the human needy. Dari rumusan-rumusan dapat diambil kesimpulan bahwasanya marketing itu selalu terdiri dari beberapa aktivitas yang bertujuan untuk menarik calon pelanggan dengan memberi motivasi agar tertarik untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini tugas utama marketing adalah merubah sikap orang yang tidak suka menjadi senang terhadap suatu barang dan jasa, disamping itu juga bertujuan untuk menghalangi atau merintangi dan bisa pula menghancurkan permintaan terhadap produk dan jasa pelayanan pesaing yang biasa disebut dengan counter marketing . Dalam usaha meningkatkan volume penjualan produk hotel, dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: In-house selling adalah kegiatan-kegiatan peningkatan penjualan dengan memberikan informasi tentang variasi produk dan pelayanan yang disediakan oleh hotel, serta keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh tamu Universitas Sumatera Utara sehubungan dengan produk dan pelayanan tersebut. Dengan demikian setiap rencana tindakan penjualan harus dilaksanakan melalui serangkaian tindakan yang sistematik untuk meningkatkan pendapatan hotel melalui tamu-tamu yang sedang menginap di hotel. Sedangkan kepuasan tamu dapat dicapai melalui kualitas produk, dan persepsi tamu terhadap produk yang disediakan hotel, dimana persepsi tamu tersebut dapat disebabkan oleh tingkat pengetahuan dan pengalaman, serta tingkat kebuthan tamu tentang produk yang disediakan oleh hotel. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya

Hotel Dharma Deli adalah Unit Hotel dari PT. Natour National Hotel and Tourism Corp Ltd yang merupakan persero pemerintah di bawah naungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia Deparposel, yang bergerak dalam usaha jasa akomodasi Perhotelan dan Restourant. Hotel Dharma Deli sebelumnya terdiri dari dua unit yang masing-masing merupakan unit-unit PT. Natour yang terpisah dalam pengelolaannya, yaitu Ex Hotel Wisma Deli dan Ex Hotel Dharma Bhakti. Sebelum penggabungan Ex Hotel Wisma Deli didirikan dan kemudian diresmikan pada tahun 1965, dimana pada saat itu hotel ini secara operasionalnya tunduk di bawah naungan Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata, dan pengelolaannya dipercayakan kepada Zein Badrun dengan dibantu para staff dan karyawan sebanyak 39 orang. Hotel Wisma Deli ini pada mula operasinya merupakan tempat akomodasi yang fungsinya setingkat dengan Mess dengan jumlah dua belas kamar ditambah out let Restourant dan Bar. Namun melihat perkembangan perekonomian yang melaju pesat serta tingkat kebutuhan akan akomodasi yang begitu pesat sehingga pada saat tersebut Hotel Wisma Deli tidak mampu lagi melayani permintaan akan pesanan kamar dan tidak sebanding dengan kapasitas yang dimiliki sehingga secara bertahap atas persetujuan direksi dilakukan renovasi dan pengembangan sehingga pada saat Universitas Sumatera Utara