Pengaruh Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan
SKRIPSI
PENGARUH ETIKA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) CABANG BELMERA
MEDAN
OLEH
RIZA HERLAMBANG 090521117
PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRAK
PENGARUH ETIKA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) CABANG BELMERA MEDAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data skunder. Populasi penelitian ini sebesar 295 orang karyawan, sehingga sampel penelitian dengan menggunakan rumus Slovin menjadi 75 orang karyawan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian membuktikan bahwa secara uji signifikan etika kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
(3)
ABSTRACT
INFLUENCE OF WORK ETHIC ON PERFORMANCE OF EMPLOYEES ON PT JASA MARGA (PERSERO) CABANG BELMERA MEDAN
The purpose of this study was to determine and analyze the influence of work ethic on the performance of employees on PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
The data used in this study is to use the primary data and secondary data. This study population of 295 employees, so the study sample using the formula Slovin to 75 employees. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using simple linear regression.
The results prove that the test of significance positif influential work ethic and significant impact on employee performance on PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayahnya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan ”
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan tahun akademik 2012/2013. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua tercinta, Bapak Suhatmaja
dan Ibu Rabbayani untuk segala doa, kasih sayang dan pengorbanannya yang selalu mendukung penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalena, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing
yang banyak memberikan bimbingan dan pemahaman baru dan bersedia
(5)
5. Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi terima kasih atas saran dan kritikan yang
sangat berguna demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh staf manajemen PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
8. Keluarga yang saya sayangi adik-adik saya tercinta , Rofi Juliatma, SST,
Rizky Ramadhan, AMK, dan Syafira Amalia, terima kasih yang
sebesar-besarnya atas kasih sayang dan doa yang selalu mendukung penulis.
9. Buat sahabat Rinaldi Mondang Nasution, SE, Muhammad Arif, AMd,
Zulfirman Ahmad Siregar, Eru Hermanu, Rahmad G. Dalimunte, ST.
terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan masukannya
kepada penulis
10.Terkhusus kepada teman-teman seperjuangan saya, Marzuki Ahmad,
Armaya Sari, Kristina S. Purba, Paulina Jul P. Situmorang, Faridah Mg,
Briko Sitorus, Hendro, Dika, Mora Manix, serta seluruh teman-teman
fakultas Ext Ekonomi USU 09, terima kasih atas seluruh bantuan nya.
11.Seluruh Pegawai Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan baik dalam isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Medan, Mei 2013
Penulis
(6)
DAFTAR ISI Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Pengertian PerilakuOrganisasi ... 11
2.2 Etika ... 12
2.2.1 Pengertian Etika ... 12
2.2.2 Perbedaan Etika dan Etiket ... 13
2.2.3 Persamaan Etika dan Etiket ... 14
2.3 Teori Etika ... 14
2.4 Pengertian Etika Kerja ... 15
2.5 Fungsi Etika Kerja ... 16
2.6 Kinerja Karyawan ... 17
2.6.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 17
2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja Karyawan 18
2.7 Penelitian Terdahulu ... 19
2.8 Kerangka Konseptual ... 21
2.9 Hipotesis ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
3.1 Jenis Penelitian ... 23
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
3.3 Batasan Operasional Variabel ... 23
3.4 Devenisi Operasional Variabel ... 24
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 26
3.6 Populasi dan Sampel ... 26
3.7 Jenis dan Sumber Data ... 28
a. Data Primer ... 28
b. Data Sekunder ... 28
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 28
(7)
b. Studi Dokumentasi ... 29
c. Wawancara ... 29
3.9 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 29
a. Uji Validitas ... 30
b. Uji Reabilitas ... 32
3.10 Tekni Analisis Data ... 33
a. Metode Analisis deskriptif ... 33
b. Uji Normalitas ... 33
c. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 33
d. Uji secara Parsial/Individual (Uji-t) ... 34
e. Pengujian Determinan (R2) ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 36
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 44
4.2 Analisis Deskriptif ... 45
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 48
4.2.2 Uji Normalitas Penelitian ... 54
4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 57
4.4 Pembahasan ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
(8)
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal.
Tabel 1.1 Kinerja Karyawan PT Jasa Marga (Persero) Medan
Periode Periode 2010-2012 ... 4
Tabel 1.2 Tingkat Absensi PT Jasa Marga (Persero) Medan Periode Periode 2010-2012 ... 8
Tabel 3.1 Devenisi Operasional Variabel Penelitian ... 25
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 26
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas ... 31
Tabel 3.4 Reabilitas Statistics ... 32
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 47
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 47
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Etika Kerja (X) ... 48
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 51
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 56
Tabel 4.8 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 57
(9)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hal.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 22 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ... 54 Gambar 4.2 Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 55
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
Lampiran 1 Daftar Kuesioner Penelitian ... 70
Lampiran 2 Uji Validitas ... 73
Lampiran 3 Hasil Analisis Data Statistik ... 75
Lampiran 4 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 78
Lampiran 5 Gambar Histogram Uji Normalitas ... 79
Lampiran 6 Gambar Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 79
Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sampel Kolmogorov- Smirnov Test ... 80
Lampiran 8 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ... 80
(11)
ABSTRAK
PENGARUH ETIKA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) CABANG BELMERA MEDAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data skunder. Populasi penelitian ini sebesar 295 orang karyawan, sehingga sampel penelitian dengan menggunakan rumus Slovin menjadi 75 orang karyawan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian membuktikan bahwa secara uji signifikan etika kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
(12)
ABSTRACT
INFLUENCE OF WORK ETHIC ON PERFORMANCE OF EMPLOYEES ON PT JASA MARGA (PERSERO) CABANG BELMERA MEDAN
The purpose of this study was to determine and analyze the influence of work ethic on the performance of employees on PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
The data used in this study is to use the primary data and secondary data. This study population of 295 employees, so the study sample using the formula Slovin to 75 employees. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using simple linear regression.
The results prove that the test of significance positif influential work ethic and significant impact on employee performance on PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.
(13)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan
bahwa kelak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam lingkup
usaha dari perusahaan tersebut. Perusahaan jasa pada dasarnya menginginkan
tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.
Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan setiap perusahaan sangat
memerlukan adanya hubungan dengan masyarakat dan perilaku yang sesuai
didalam menjalankannya sesuai dengan etika yang berlaku didalam masyarkat.
Perilaku organisasional sebagai ilmu dasar aplikasi kebijakan manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) telah memfasilitasi berbagai kajian empiris
mengenai berbagai faktor perilaku organisasional terhadap kinerja. Kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada
ekonomi.
Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan
dan bagaimana cara melakukannya.
Keluaran yang diharapkan dari studi perilaku organisasional adalah
(14)
Dalam membina kemampuan bekerja dan meningkatkan kinerja masing
masing karyawan, tidak terlepas dari etika kerja yang di yakini oleh individu
individu tersebut. Etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri
atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau
suatu bangsa.
Etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuat bosan,
bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang mendasari
etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan,
maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta memberikan
masukan-masukan ide di tempat bekerja.
PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan adalah industri jasa
sebagai perusahaan yang mengkhususkan diri pada bidang usaha jasa yang
memiliki usaha pokok yakni mengelola jalan dan jembatan secara maksimal demi
kelancaran dan teraturnya jalan, yang kesemuaannya itu diatur dalam program
kerja tahunan. Sedangkan layanan yang dijual adalah keramah-tamahan dan
ketrampilan staff/karyawan dalam melayani pelanggannya.
Pengertian umum jasa sebagai aktifitas atau manfaat yang ditawarkan oleh
satu pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan
kepemilikan apapun.
Definisi jasa adalah suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidak
berwujudan (intangibility) yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen
atau properti dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer
(15)
PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan merupakan perusahaan
BUMN yang bergerak dalam bidang jasa. Perusahaan ini tentu saja harus dapat
menjaga hubungan dengan masyarakat sekitarnya dan harus memiliki etika kerja
karyawannya.
PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan dan karyawan secara
bersama-sama menciptakan kondisi yang kondusif untuk mencapai pemahaman
yang dimaksud, yaitu pemahaman dimana para karyawan PT Jasa Marga
(Persero) Cabang Belmera Medan dapat menjalin hubungan baik dengan
masyarakat yang ingin menggunakan layanan tersebut.
Karyawan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan merasakan
adanya hal-hal yang menarik dari perusahaan dan dapat memberikan kepuasan
kepada para karyawan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan, yaitu
berupa tersedianya faktor-faktor yang dapat memberikan kesejahteraan hidup atau
jaminan keamanan, yaitu adanya koperasi, adanya transportasi, dan adanya
fasilitas yang mendukung kegiatan kerja.
Keadaan ini mendorong karyawan untuk bekerja dengan penuh semangat,
lebih produktif, dan efisien dalam menjalankan tugasnya sehingga akan diperoleh
atau didapatkan kinerja yang maksimal, serta akan diperoleh hasil yang
memuaskan dari kinerja tersebut.
Berikut ini rekapitulasi kinerja karyawan PT Jasa Marga (Persero) Medan
(16)
Tabel 1.1
Kinerja Karyawan PT Jasa Marga (Persero) Medan Periode 2010-2012
Tahun Penilaian Kerja Jumlah
Karyawan
P1 P2 P3
2010 54 Orang 83 Orang 145 Orang 282 Orang
2011 51 Orang 82 Orang 152 Orang 285 Orang
2012 55 Orang 84 Orang 153 Orang 292 Orang
Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Medan (2012)
Keterangan:
P1 = Kinerja Karyawan > 100% (Sangat Baik) P2 = Kinerja Karyawan 50%-100% (Baik) P3 = Kinerja Karyawan 0%-50% (Kurang Baik)
Berdasarkan pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa kinerja karyawan pada
tahun 2010 yang memiliki kinerja yang sangat baik sebesar 54 orang, baik sebesar
83 orang, kurang baik sebesar 145 orang, tahun 2011 yang memiliki kinerja yang
sangat baik sebesar 51 orang, baik sebesar 82 orang, kurang baik sebesar 152
orang, tahun 2012 yang memiliki kinerja yang sangat baik sebesar 55 orang, baik
sebesar 84 orang, kurang baik sebesar 153 orang.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan yang terjadi
diperusahaan ini masih banyak karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik.
Dapat dilihat dari persentase rata-rata, bahwa yang memiliki kinerja yang kurang
baik lebih besar dari persentase yang memiliki kinerja yang sangat baik dan
(17)
Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh hubungan dengan masyarakat
pengguna jalan tol, perilaku masyarakat, atau dengan atasan, yang seharusnya
perusahaan yang bergerak di bidang ini lebih banyak berinteraksi dengan para
masyarkat (pengguna jalan tol) sehingga perusahaan/karyawan harus menjaga
perilaku atau etika kerja dengan baik agar kinerja karyawan dapat tercapai sesuai
dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Salah satu faktor yang menunjukkan etika kerja dapat dilihat berdasarkan
survei terhadap masyarakat pengguna jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Medan.
Survei dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para pengguna jalan tol,
hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pelayanan oleh
karyawan tersebut.
Untuk menilai etika karyawan atau etika kerja PT Jasa Marga (Persero)
Medan periode 2012 maka perusahaan mengolah data yang masuk di perusahaan
yaitu berupa kuesioner yang dibuat oleh perusahaan untuk masyarakat pengguna
jalan tol, yang kemudian kuesioner tersebut disebarkan kepada pengguna jalan tol.
Kemudian data dalam bentuk kuesioner tersebut diolah oleh perusahaan,
sehingga perusahaan memperoleh persentase dari respon positif dan respon
negatif dari masyarakat. Setelah itu barulah perusahaan mengetahui persentase
dari respon positif dan respon negatif tersebut.
Adapun persentase penilaian tersebut dapat dilihat pada data yang yang
telah dibuat oleh perusahaan berupa kuesioner yang telah di terima perusahan
setelah dibagikan kepada para pengguna jalan tol. Kemudian kuesioner tersebut
(18)
Lalu perusahaan mengolah data tersebut, sehingga di peroleh lah data yang berupa
persentase.
Dapat diketahui bahwa jumlah kritikan negatif dari bulan Januari sebesar
28 orang, Februari sebesar 24 orang, Maret sebesar 19 orang, April 35 orang, Mei
32 orang, Juni sebesar 31 orang, Juli sebesar 19 orang, Agustus 26 orang,
September 29 orang, Oktober 28 orang, November 28 orang sampai dengan bulan
desember 28 orang.
Sedangkan jumlah kritikan positif dari bulan Januari sebesar 25 orang,
Februari sebesar 21 orang, Maret sebesar 15 orang, April 21 orang, Mei 2 orang,
Juni sebesar 3 orang, Juli sebesar 3 orang, Agustus 19 orang, September 8 orang,
Oktober 20 orang, November 6 orang sampai dengan bulan desember 20 orang.
Secara umum dapat dilihat bahwa lebih besar persentase kritikan negatif
yaitu sebesar 27,25% jika dibandingkan dengan persentase kritikan positif yaitu
sebesar 13,58%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa respon-respon
tersebut dapat menunjukkan tingkat etika karyawan dalam bekerja kurang baik.
Hal ini akan memberikan dampak terhadap kinerja karyawan dan juga
secara tidak langsung akan dapat mempengaruhi tingkat pemasukan di perusahaan
tersebut.
Tidak hanya itu saja, hal ini juga akan berpengaruh kepada tingkat
kepercayaan masyarakat pengguna jalan tol terhadap perusahaan tersebut.
Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut
maka akan semakin tinggi juga tingkat loyalitas masyarakat terhadap perusahaan
(19)
terhadap perusahan tersebut maka semakin rendah juga tingkat loyalitas
masyarakat terhadap perusahan itu.
Salah satu faktor lain yang menunjukkan etika kerja dapat dilihat pada
tingkat absensi karyawan PT Jasa Marga (Persero) Medan Periode 2010 sampai
dengan 2012.
Tingkat absensi ini dapat menunjukkan seberapa besar etika kerja dalam
perusahaan itu berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan itu juga.
Dengan mengetahui tingkat absensi pada perusahaan tersebut, maka kita dapat
mengetahui seberapa besar pula tingkat kinerja karyawan pada perusahaan
tersebut.
Semakin besar tingkat kemangkiran kerja pada perusahaan tersebut maka
semakin rendah pula tingkat kinerja yang ditimbulkan oleh karyawan pada
perusahaan itu.
Hal ini juga berpengaruh pada etika karyawan tersebut, semakin tinggi
tingkat etika karyawan tersebut maka semakin rendah pula tingkat kemangkiran
kerja yang ditimbulkan, dengan begitu maka akan semakin tinggi pula kinerja
yang dihasilkan oleh setiap karyawan pada perusahhan tersebut
Berikut ini tingkat absensi karyawan PT Jasa Marga (Persero) Medan
(20)
Tabel 1.2
Tingkat Absensi PT Jasa Marga (Persero) Medan Periode 2010-2012
NO Bulan
2010 2011 2012
Intensitas Ketidak
hadiran
% Intensitas Ketidak
hadiran
% Intensitas Ketidak
hadiran
%
1 Januari 5 1,77 6 2,10 8 2,73
2 Februari 6 2,12 7 2,45 8 2,73
3 Maret 5 1,77 7 2,45 7 2,39
4 April 7 2,48 8 2,80 9 3,08
5 Mei 4 1,41 6 2,10 7 2,39
6 Juni 6 2,12 6 2,10 9 3,08
7 Juli 6 2,12 7 2,45 8 2,73
8 Agustus 8 2,83 9 3,15 7 2,39
9 September 5 1,77 6 2,10 9 3,08
10 Oktober 7 2,48 7 2,45 8 2,73
11 November 6 2,12 7 2,45 7 2,39
12 Desember 9 3,19 10 3,50 10 3,42
Total 74 - 86 - 94 -
Rata-Rata - 2,18 - 2,50 - 2,76
Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Medan (2011)
Berdasarkan Tabel 1.2 selama tahun 2010 dari bulan Januari sampai bulan
Desember 2010 tingkat absensi karyawan yang tanpa keterangan mengalami
kenaikan terus menerus, begitu juga jika dilihat pada tahun 2011 jumlah karyawan
yang tanpa keterangan juga mengalami kenaikan. Bahkan hingga tahun 2012
(21)
Hal ini dapat dilihat dari persentase tingkat kemangkiran karyawan yaitu
pada tahun 2010 tingkat kemangkiran sebesar 2,18% dan terus meningkat pada
tahun 2011 dan 2012 yaitu sebesar 2,50% dan 2,76%.
Secara keseluruhan dari tahun 2010 sampai dengan 2012 mengalami
kenaikan, hal ini tentu saja menunjukkan bahwa etika karyawan dalam bekerja
masih harus diperbaiki lagi.
Etika karyawan dalam bekerja yang masih rendah akan berpengaruh
kepada kinerja yang dihasilkan. Etika tersebut menunjukkan adanya kinerja yang
belum maksimal pada perusahaan tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah di penelitian ini adalah “Apakah etika kerja
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa
Marga (Persero) Cabang Belmera Medan?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
etika kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang
Belmera Medan.
(22)
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah:
a. Sebagai sumber informasi dan pedoman bagi PT Jasa Marga (Persero)
Cabang Belmera Medan mengenai etika kerja terhadap kinerja
karyawan.
b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian
mengenai objek yang sama di masa yang akan datang.
c. Sebagai suatu sumber pengetahuan dan pengalaman untuk penulis
dalam memperluas wawasan mengenai etika kerja terhadap kinerja
karyawan.
d. Sebagai bahan pembelajaran bagi perusahaan agar menjadi lebih baik
(23)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi
Menurut Thoha (2007:5) “perilaku organisasi merupakan suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu”.
Menurut Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam suatu
perilaku organisasi adalah sebagai berikut:
a. Studi perilaku organisasi termasuk di dalamnya bagian-bagian yang
relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan
tindakan-tindakan manusia didalam organisasi.
b. Perilaku organisasi sebagaimana suatu disiplin ilmu mengenai bahwa
individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur dan siapa yang
bertanggung jawab untuk pelaksanaannya.
Walaupun dikenal adanya keunikan pada individu, namun perilaku
organisasi masih memusatkan pada kebutuhan manajer untuk menjamin bahwa
keseluruhan tugas atau pekerjaan dapat dijalankan dengan baik.
Manajer dapat menjamin bahwa keseluruhan tugas atau pekerjaan dapat
dijalankan dengan baik karena manajer disini dapat mengendalikan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung perilaku karyawan yang ada pada suatu
(24)
2.2 Etika
2.2.1 Pengertian Etika
Menurut Ernawan (2007:2) “etika merupakan cabang dari filsafat mencari
buruknya tingkah laku manusia”. Etika hendak mencari, tindakan manusia yang
manakah yang baik. Etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan manusia dan masyarakat seperti, antropologi, psikologi,
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan ilmu hukum.
Secara etimologis, etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan
yang berkenaan dengan kebiasaan baik atau buruk yang diterima umum mengenai
sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Pada hakikatnya moral menunjuk
pada ukuran-ukuran yang telah diterima oleh suatu komunitas, sementara etika
umumnya lebih dikaitkan dengan perinsip-perinsip yang telah dikembangkan
diberbagai wacana etika atau aturan-aturan yang diberlakukan sebagai suatu
profesi.
Menurut Ernawan (2007:2) “etika merupakan salah satu cabang ilmu
filsafat, tujuannya adalah mempelajari perilaku, baik moral maupun immoral
dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai
pada rekomendasi yang memadai tentunya dapat diterima oleh suatu golongan
tertentu atau individu”.
Menurut Bertens (2000:3) “bahwa etika berpengaruh terhadap kewajiban
moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial”. Etika secara lebih kontemporer
mencerminkan karakter perusahaan, yang merupakan kumpulan dari
(25)
Menurut Simorangkir (2007:3) “etika merupakan suatu usaha yang
sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral
individu dan sosial sehingga dapat menetapkan antara untuk mengendalikan
perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dijadikan sasaran dalam
hidup”.
2.2.2 Perbedaan Etika dan Etiket
Seringkali dua istilah tersebut disamakan artinya, padahal terdapat
perbedaan yang sangat mendasar antara keduanya. Dari asal katanya etika berarti
perilaku sedangkan etiket berarti sopan santun. Pengertian etika berbeda dengan
etiket. Etiket berasal dari bahasa Perancis etiquette yang berarti tata cara
pergaulan yang baik antara sesama manusia. Sementara itu etika berasal dari
bahasa latin yang berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar
dilihat dari sudut pandang budaya, susila, dan agama.
Menurut Ernawan (2007:7) perbedaan etika dan etiket adalah:
a. Etiket menyangkut cara suatu melakukan perbuatan yang harus
dilakukan manusia. Diantaranya beberapa cara yang mungkin, etiket
menunjukkan cara yang tepat yaitu cara yang duharapkan serta
ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.
b. Etiket tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika
menyangkut pilian yaitu apakah perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
c. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan pada suatu kelompok tertentu.
(26)
d. Etika selalu berlaku dimana saja dan kapan saja, meskipun tidak ada
saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya seseorang.
e. Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dalam suatu
kebudayaan, bisa saja di anggap sopan dalam kebudayaan lain.
f. Etiket bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi dan
harus dilakukan.
g. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja.
2.2.3 Persamaan Etika dan Etiket
Namun disamping terdapat perbedaan antara etika dan etiket
terdapat juga persamaan antara keduanya. Menurut Ernawan (2007:6) persamaan
antara etika dan etiket yaitu:
a. Keduanya, menyangkut objek yang sama yaitu perilaku manusia.
b. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif,
artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan
demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
2.3 Teori Etika
Menurut Bertens (2000:66) teori etika, yaitu:
a. Utilitarisme
Utilitarisme berasal dari kata latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut
(27)
harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarkat sebagai
keseluruhan.
b. Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa yunani deon yang berarti kewajiban. Atas
pertanyaan “mengapa perbuatan ini adalah baik dan perbuatan itu harus
ditolak secara buruk” deontologi menjawab: karena perbuatan pertama
menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang. Yang menjadi
dasar bagi baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
c. Hak
Teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi
baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak merupakan suatu
aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban, dan
dapat dikatakan hak dan kewajiban bagaikan dua mata sisi dari uang logam
yang sama.
2.4 Pengertian Etika Kerja
Rudito (2007:45), “etika sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai
panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau institusi”.
Jadi, etika kerja dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini
oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang terwujud
nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.
Rudito (2007:35) “yang menyatakan etika kerja sebagai semangat kerja
(28)
pendapat Supardan (2009:29) “yang menyatakan bahwa etika kerja adalah suatu
semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik
guna memperoleh nilai hidup mereka”. Etika kerja menentukan penilaian
manusia yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan.
Ernawan (2007:14) “etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan,
ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan
atau suatu bangsa”. Etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuat
bosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang
mendasari etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung tinggi mutu
pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta
memberikan masukan-masukan ide di tempat bekerja.
2.5 Fungsi Etika Kerja
Secara umum etika kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan
dan kegiatan individu. Menurut Ernawan (2007:14) fungsi etika kerja adalah:
1. Pendorong timbulnya perbuatan.
Etika kerja dapat menjadi pendorong timbulnya perbuatan, dimana
etika kerja dapat membuat individu atau dalam kelompok dapat
melakukan suatu perbuatan agar dapat pencapai hal yang diinginkan
2. Penggairah dalam aktivitas.
Dalam melakukan sebuah aktivitas sehari-hari baik itu secara
(29)
bersemangat dalam menjalankan aktivitas tersebut. Sehingga dapat
dicapai hasil yang diinginkan.
3. Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar.
Etika kerja dapat menggerakkan individu atau sekelompok orang
agar mau melakukan sesuatu untuk mencapai hal yang diinginkan,
sehingga terciptalah kesepakatan dalam pencapaian target tersebut.
2.6 Kinerja Karyawan
2.6.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Sofyandi (2008:56) “kinerja karyawan merupakan fungsi perkalian dari
usaha karyawan (effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan
kemampuan karyawan (ability), yang diperoleh melalui latihan-latihan”.
Gomes (2003:160) ”kinerja yang meningkat, berarti performansi yang baik
akan menjadi feedback bagi usaha atau motivasi pekerja pada tahap berikutnya”.
Penilaian kinerja karyawan memberikan mekanisme penting bagi
manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan
standar-standar kinerja serta memotivasi karyawan di waktu berikutnya. Penilaian kinerja
karyawan memberikan dasar bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji,
promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi-kondisi kepegawaian
lainnya.
Menurut Wibowo (2011:75) “kinerja merupakan prestasi kerja, yakni
perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar yang
(30)
organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja sesungguhnya
merupakan perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang memenuhi standar
perilaku yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja Karyawan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan,
diantaranya yaitu:
1. Faktor Kemampuan
Secara umum kemampuan ini terbadi menjadi 2 yaitu kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill). Seorang
karyawan seharusnya memiliki kedua kemampuan tersebut agar dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan
standar kerja yang telah ditentukan didalam sebuah perusahaan.
2. Faktor Motivasi
motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi bagi karyawan sangat penting untuk mencapai visi dan
misi suatuperusahaan. Menjadi karyawan yang baik hendaknya merupakan
motivasi yang terbentuk dari awal (by plan), bukan karena keterpaksaan
atau kebetulan (by accident).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dapat dirumuskan sebagai
(31)
a. Performance = Ability + Motivation
b. Ability = Knowledge + Skill
c. Motivation = Attitude + Situation
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa kinerja seseorang terkait dengan
kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Kemampuan sendiri dipengaruhi
oleh faktor pendidikan (knowledge) dan keahlian (skill), sedangkan motivasi
dipengaruhi oleh sikap (attitude) dan situasi (situation) yang kemudian
menggerakkan seseorang tersebut menuju pencapaian tujuan.
2.6 Penelitian Terdahulu
Hidayat (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Komitmen
Organisasi Pada Kinerja Karyawan Dengan Etika Kerja Islami Sebagai Variabel
Moderator (Studi Pada Karyawan CV. Arafah Group Sukaharjo). Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan Cv. Arafah Group Sukaharjo. Populasi sebanyak
60 karyawan. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode sensus, dimana seluruh populasi dijadikan responden. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan analisis regresi linier berganda moderated regresion analysis
(MRA) dan analysis of variance (ANOVA), dengan menggunakan program SPSS
16.0 for windows. Kriteria pengujian hipotesi menggunakan toleransi kesalahan
(a) sebesar 0.05. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut, maka saran yang
dapat diberikan adalah agar CV. Arafah Group mulai menata dan menerapkan
program pengembangan karyawan, pelatihan, perencanaan karir serta
(32)
responden yang diteliti supaya lebih luas agar dapat mencerminkan keadaan yang
sebenarnya.
Andri (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Central Asia, Tbk
KCP Pulo Brayan Medan”. Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan
dan lingkungan kerja berpengaruh secara serempak terhadap kinerja karyawan
pada PT Bank Central Asia, Tbk KCP Pulo Brayan Medan. Hal tersebut dapat
diketahui dari uji simultan (Uji-t), dimana nilai thitung sebesar 22,985 lebih besar
dari ttabel sebesar 3,31 pada tingkat signifikansi 5 %. Gaya kepemimpinan
merupakan variabel yang paling dominan yakni sebesar 6,007 jika dibandingkan
dengan lingkungan kerja sebesar 2,162 dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05.
Penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2005), dengan judul
”Pengaruh Pengawasan dan Semangat Kerja Terhadap kinerja Karyawan PT.
Delta Marlin Dunia Tekstil di Karanganyar”.
Bahwa secara bersama-sama semangat kerja dan pengawasan berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Dalam penelitian ini, peneliti
(33)
2.7 Kerangka Konseptual
Etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat
mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa.
Melalui etika kerja yang baik maka diharapkan dapat menjadikan perusahaan
tersebut menjadi lebih maju yaitu dengan peningkatan kinerja yang dilakuan oleh
para karyawan tersebut.
Kinerja karyawan merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan
(effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan
karyawan (ability), yang diperoleh melalui latihan-latihan. Kinerja yang
meningkat, berarti performansi yang baik akan menjadi feedback bagi usaha atau
motivasi pekerja pada tahap berikutnya.
Etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuat bosan,
bahkan mampu meningkatkan prestasi kerja atau kinerja. Hal yang mendasari
etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan,
maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta memberikan
masukan-masukan ide di tempat bekerja.
Jadi etika kerja berhubungan erat dengan kinerja karyawan, semakin baik
tingkat etika kerja karyawan pada sebuah perusahaan maka akan semakin tinggi
(34)
Sumber : Bertens, K (2000) dan Robbins (2001) Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
2.8 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan kerangka
konseptual yang diuraikan, maka hipotesis pada penelitian ini adalah “ Etika kerja
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa
Marga (Persero) Cabang Belmera Medan”.
Etika Kerja Kinerja
(35)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis peneltian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif (pengaruh),
karena peneliti ingin mengetahui hubungan antara varibel X (Etika Kerja) dengan
variabel Y (Kinerja). Dan hasil penelitian asosiatif berfungsi untuk memperoleh
fakta-fakta tentang gejala-gejala atau permasalahan yang timbul (Rochaety,
2009:17).
3.2 Tempat dan Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang
Belmera Medan, yang beralamat di Jl. Simpang Tanjung No 1 A
Medan.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2013 sampai dengan
Mei 2013.
3.3 Batasan Operasional
Batasan Operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang
simpangsiur terhadap permasalahan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan
(36)
1. Variabel Independen (Bebas)
- Variabel etika kerja (X)
2. Variabel Dependen (Terikat) adalah
- Variabel kinerja karyawan (Y)
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independen dari penelitian
ini adalah etika (X) yang merupakan pernyataan evaluatif, baik yang
menyenangkan maupun tidak menyenangkan dari karyawan pada PT
Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan yang ditujukan kepada
karyawan. Ada 4 (empat) dimensi etika kerja antara lain: kerja keras,
gaya bicara, nilai kerja, Kreatifitas kerja.
2) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada
ekonomi. Dimensinya terdapat atas 3 yaitu kualitas kerja, standar waktu,
kepribadian.
Berdasarkan defenisi operasional yang telah ditemukan, maka peneliti
(37)
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Etika Kerja (X)
Suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup mereka
1. Kerja Keras
2. Gaya Bicara
3. Nilai Kerja
4. Kreatifitas kerja
1. Penyelesaian tugas 2. Hasil kerja
1. Sopan terhadap Pelanggan 2. Ramah 1. Menghargai 2. Gagasan/ide 1. Inisiatif 2. Inovatif Skala Likert Kinerja Karyawan (Y)
Merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan
kontribusi pada ekonomi.
1. Kualitas Kerja
2. Standar Waktu
3. Kepribadian
1. Keahlian
2. Pencapaian target
1. Memanfaatkan
waktu 2. Tepat waktu 1. Tingkah laku
2. Sumber daya
manusia
(38)
3.5 Skala Pengukuan Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan
menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan (Sugiono, 2005:86).
Tabel 3.2
Instrumen Skala Liker
No. Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Setuju 1
Sumber : Sugiono (2005 : 86)
3.6 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini
adalah karyawan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan yang
(39)
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap
dapat menggambarkan populasinya. Karena masalah waktu dan biaya, ukuran
sampel ditentukan dengan rumus Slovin dalam Umar (2008:78), yaitu:
n = 2
1 Ne
N
+
Dimana; n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Standart Error
Sehingga: n = 2
) 1 , 0 ( 292 1
292 +
n = 75 orang responden
Sehingga sampel penelitian ini sebesar 75 orang responden. Teknik
pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan simple random sampling
yakni teknik pengambilan sampling yang dilakukan secara acak tanpa
(40)
3.7 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer
yaitu data yang diperoleh secara langsung dari respoden yang
terpilih di lokasi penelitian. Data primer penelitian ini dilakukan dengan
cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) pada karyawan PT Jasa
Marga (Persero) Cabang Belmera Medan dan melakukan wawancara
(interview) pada karyawan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera
Medan.
b. Data sekunder
yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari
buku, jurnal-jurnal penelitian, majalah, dan situs internet. Data sekunder
penelitian ini berupa:
1. Sejarah Singkat PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan
2. Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan
3. Jurnal-jurnal Penelitian mengenai etika kerja, dan kinerja karyawan
dan sebagainya yang mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
(41)
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan PT Jasa Marga (Persero)
Cabang Belmera Medan yang menjadi responden penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal
penelitian dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang
dilakukan.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan bagian Sumber
daya Manusia yang berwenang memberikan informasi mengenai masalah
yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Realibilitas
Uji validitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji apakah angket yang
disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Uji validitas dan
realibilitas dilakukan pada responden diluar sampel penelitian yang ada sebanyak
30 orang responden, yakni dilaksanakan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang
Belmera Medan. Hal ini dilakukan agar data-data yang diperoleh valid dan
(42)
Instrumen yang valid berarti angket yang digunakan untuk mengumpulkan
data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:267).
3.9.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid
2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan realibilitas
diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian.
Nilai rtabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi
sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.
Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai
pada kolom corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung
dibandingkan dengan rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas
(43)
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 59.8333 20.489 .530 .888
VAR00002 59.9333 20.133 .439 .889
VAR00003 60.2333 18.047 .700 .877
VAR00004 60.1333 17.913 .669 .879
VAR00005 60.1667 18.420 .628 .881
VAR00006 59.8000 20.510 .742 .886
VAR00007 59.9333 20.133 .439 .889
VAR00008 60.3667 19.482 .397 .892
VAR00009 60.1667 18.420 .628 .881
VAR00010 60.1333 17.913 .669 .879
VAR00011 60.2333 18.047 .700 .877
VAR00012 60.3667 18.309 .652 .879
VAR00013 60.1333 17.913 .669 .879
VAR00014 60.5333 19.292 .432 .890
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)
Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai corrected item total correlation seluruh pertanyaan
bernilai lebih besar atau sama dengan nilai rtabel 0,361dan dapat
(44)
3.9.2 Uji Realiabilitas
Uji reabilitas diggunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan tersebut menunjukkan kensistensi dalam mengukur gejala yang
sama. Bila korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah
dinyatakan reliabel (Sugiyono, 2005: 120).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan
realiabilitasnya dengan kriteriasebadai berikut:
1. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaannya
relibilitas.
2. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak
reliabel.
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.891 14
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)
Pada Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,891 dan
rtabel sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif
dan lebih besar dari rtabel (0,891 > 0,361) maka kuesioner tersebut
(45)
3.10 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data penelitian ini adalah:
1. Metode Analisis deskriptif
merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada
sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan.
Analisis deskriptif dilakukan penelitian yaitu dengan mendistribusikan
jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran
yang jelas tentang distribusi jawaban responden.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke
kiri atau menceng ke kanan.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%
(0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikann 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal.
3. Analisis Regresi Linear Sederhana
Penelitian menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk
mengetahui variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian
menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and
Service Solution) agar hasil yang diperoleh lebih terarah.
(46)
Y = a+bX+e
Dimana:
Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta
b = Koefisien Regresi Linear Sederhana X = Etika Kerja
e = Variabel Pengganggu (standard error)
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik
apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0
ditolak).
Sebaliknya bisa disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah dimana H0 diterima.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4. Uji secara Parsial/Individual (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi
variabel dependen.
(47)
a. H0 : bi=0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari fariabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Ha : bi≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. H0 diterima jika - thitung < ttabel pada α = 5%
2. Ha diterima jika - thitung > ttabelpada α = 5%
5. Pengujian Determinan (R²)
Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan
variasi variabel terikat.
Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0≤R2≤1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan
(48)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT Jasa Marga (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan akte notaris Kartini Mulyadi, SH
Nomor 1 tanggal 1 Maret 1978.
PT Jasa Marga (Persero) mendirikan cabang-cabang diberbagai daerah.
Dalam perkembangan usahanya, PT Jasa Marga (Persero) mendapat kepercayaan
pemerintah untuk mengelolah dan memelihara jalan tol Belmera
(Belawan-Medan-Tanjung Morawa). Jalan tol Belmera dengan panjang 33.982 km (jalan
utama) merupakan jalan yang menghubungkan pelabuhan Belawan ke Kota
Medan dan Tanjung Morawa.
PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan termasuk ke dalam
kelompok cabang tipe B yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT
Jasa Marga (Persero) No. 093/KPTS/XII/1986, tanggal 16 Desember 1986,
sedangkan berdasarkan penetapan operasional jalan tol Belmera adalah Surat
Keputusan Presiden Nomor 61 tahun 1986, tanggal 6 Desember 1986 dan
ditetapkan berkedudukan di Tanjung Mulia, Kelurahan Tanjung Mulia,
(49)
Kantor PT Jasa Marga (Persero) Belmera Medan berkedudukan di Jalan
Simpang Tanjung No. 1 A Medan, dengan struktur organisasi yang berlaku
sekarang diatur dalam Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Nomor :
217/KPTS/2006, tanggal 1 Maret 2006.
Dengan ditetapkannya ruas jalan tol sesuai dengan undang-undang
Republik Indonesia No. 13 Tahun 1980 tentang hak penyelenggaraan jalan tol
tersebut meliputi pembangunan, pengoprasian dan pemeliharaannya oleh
pemerintah, wewenangnya diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dalam hal ini adalah PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan
dengan mendapat pembinaan dari Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
Pekerjaan Umum.
Pada awalnya PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan hanya
mempunyai lima gerbang tol saja, yaitu Belawan, Tanjung Mulia, Bandar
Selamat, Amplas dan Tanjung Morawa. Namun dengan perkembangan Kodya
Medan yang begitu pesat, pada tahun 1992 telah dibangun gerbang tol Mabar dan
ditetapkan menjadi ruas jalan tol Belmera melalui KEPPRES RI Nomor 36 tahun
1992 tanggal 9 Juli 1992, untuk melayani dan melancarkan lalu lintas distribusi
barang dan jasa dari Kawasan Industri Medan (KIM) dan mungkin berkembang
terus sejalan dengan perkembangan di Indonesia.
Penggolongan jenis kendaraan dan tarif tol yang berlaku pada saat ini di
jalan tol Belmera diatur dalam keputusan Menteri Nomor : 374/KPTS/M/2005
(50)
Adapun bidang usaha PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan
adalah sebagai perusahaan yang mengkhususkan diri pada bidang usaha jasa yang
memiliki usaha pokok yakni mengelola jalan dan jembatan secara maksimal demi
kelancaran dan teraturnya jalan, yang kesemuaannya itu diatur dalam program
kerja tahunan.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi merupakan hal statis yang menggambarkan pola, skema, bagan
yang menunjukkan garis-garis kepemimpinan, serta hubungan-hubungan yang ada
dan lainnya. Organisasi hanyalah merupakan alat atau wadah tempat pimpinan
(manager) dan bawahannya melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan yang diinginkan. Pengorganisasian yang dilaksanakan dengan baik maka
akan dihasilkan organisasi yang baik. Dengan demikian tujuan organisasi pun
dapat dicapai.
Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan, struktur
organisasinya sendiri menggunakan bentuk (Line Organization). Dimana garis
kepemimpinan berjalan secara langsung dari atasan kepada bawahan. Organisasi
PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan, mempunyai garis wewenang
yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Dari
pejabat yang paling puncak, ke jabatan menengah sampai jabatan terendah,
(51)
Untuk susunan organisasi PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera
Medan adalah sebagai berikut :
1.Kepala Cabang
2.Kepala Bagian SDM dan Umum
a. Sub. Bagian SDM dan Sekretariat
b. Sub. Bagian Logistik
c. Sub. Bagian Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PU & PKBL)
3.Kepala Bagian Keuangan
a. Sub. Bagian Anggaran
b. Sub. Bagian Akuntansi dan Perpajakan
4.Kepala Bagian Operasi
a. Sub. Bagian Evaluasi Pengumpulan Tol
b. Sub. Bagian Keamanan dan Ketertiban Pelayanan Lalu Lintas
c. Sub. Bagian Pemeliharaan
5.Kepala Gerbang Tol
Adapun fungsi dan tanggung jawab struktur organisasi pada PT Jasa
(52)
1. Kepala Cabang
Fungsi pokok Kepala Cabang adalah menyelenggarakan kegiatan
operasional cabang yang meliputi pengelolaan sumber daya manusia beserta
sarana pendukungnya, operasional pengumpulan tol, perencanaan, pembangunan,
pelayanan dan pemeliharaan jalan tol.
Tanggung jawab Kepala Cabang adalah menciptakan kondisi jalan tol
yang aman, tertib dan lancar serta tersedianya sarana pendukung kegiatan
operasional cabang.
2. Kepala Bagian SDM dan Umum
Fungsi pokok Kepala Bagian SDM dan Umum adalah melaksanakan
kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, ketatausahaan, pengadaan barang dan
jasa, pengembangan usaha serta Program Kemitraan Bina Lingkungan.
Tanggung jawab Kepala Bagian SDM dan Umum adalah terlaksananya
kegiatan sumber daya manusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.1 Sub. Bagian SDM dan Sekretariat
- Melakukan kegiatan fungsi administrasi kepegawaian dan pengembangan
SDM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Melakukan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan cabang sesuai
(53)
2.2 Sub. Bagian Logistik
Fungsi pokoknya melakukan kegiatan pengadaan barang atau jasa dan
administrasi barang, tanah dan bangunan cabang.
2.3 Sub. Bagian Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PU & PKBL)
Fungsi pokoknya adalah melakukan kegiatan pengembangan usaha yang
berkaitan dengan penyelenggaraan jasa tol di cabang pembinaan usaha
kecil dan koperasi yang berlaku di sekitar cabang.
3. Kepala Bagian Keuangan
Fungsi pokok Kepala Bagian Keuangan adalah melaksanakan kegiatan di
bidang keuangan dan akuntansi serta perpajakan untuk mendukung kelancaran
operasional cabang sesuai dengan tata laksana, peraturan dan tingkat kewenangan
yang ditetapkan.
Tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan adalah terlaksananya
pengendalian administrasi anggaran, yang meliputi pelaporan alokasi dan
peruntukan anggaran cabang, serta terlaksananya pelaporan keuangan dan
perpajakan sesuai aturan yang berlaku.
3.1 Sub. Bagian Anggaran
Fungsi pokoknya melaksanakan kegiatan penyusunan dan pengendalian
(54)
kerja cabang sesuai dengan pedoman/tata laksanan tingkat kewenanangan
yang telah ditetapkan.
3.2 Sub. Bagian Akuntansi dan Perpajakan
Fungsi pokoknya melaksanakan kegiatan pembukuan transaksi keuangan
dan perhitungan pajak sesuai pedoman akuntansi yang telah di tetapkan
serta penyusunan laporan keuangan.
4. Kepala Bagian Operasi
Fungsi pokok Kepala Bagian Operasi adalah melaksanakan kegiatan
pengendalian operasional tol, melaksanakan kegiatan pelayanan lalu lintas serta
keamanan dan ketertiban.
Tanggung jawab Kepala Bagian Operasi adalah melaksanakan program
pemantauan dan pengendalian, pemeliharaan fasilitas operasional yang meliputi
jalan, jembatan, bangunan, sarana operasi dan transaksi serta fasilitas lainnya.
4.1 Sub. Bagian Evaluasi Pengumpulan Tol
Fungsi pokoknya melaksanakan kegiatan pengumpulan, pemantauan dan
evaluasi data hasil operasional pengumpulan tol di gerbang-gerbang tol
serta penyediaan dan pemeliharaan sarana pengumpulan sesuai dengan tata
(55)
4.2 Sub. Bagian Keamanan dan Ketertiban Pelayanan Lalu Lintas
- Melakukan kegiatan pengamatan asset perusahaan di cabang meliputi
tanah, bangunan, dan sarana perlengkapan peralatan dan asset
perusahaan lainnya.
- Melakukan kegiatan pelayanan serta pengendalian keamanan dan
keselamatan lalu lintas di jalan tol sesuai dengan tata laksana dan
prosedur operasional yang telah ditetapkan.
4.3 Sub. Bagian Pemeliharaan
Fungsi pokoknya melakukan kegiatan pemeliharaan jalan tol, bangunan
dan sarana perlengkapan lainnya serta sarana elektronik dan kelistrikan
untuk mendukung operasional cabang.
5. Kepala Gerbang Tol
Fungsi pokok Kepala Gerbang Tol adalah melaksanakan kegiatan
pengaturan dan pengendalian operasional pengumpulan tol di gerbang tol sesuai
dengan tata laksana/prosedur operasional yang telah ditetapkan serta penyusunan
(56)
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi perusahaan dalam mengembangkan usahanya adalah
sebagai berikut :
a. Visi
Yang menjadi visi perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan yang
modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, serta menjadi
pimpinan (kader) dalam industrinya dengan mengoperasikan jalan tol di Indonesia
serta memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional dan regional.
b. Misi
Misi dari PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan adalah untuk
terus menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan sehingga perusahaan
menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia dan usaha terkait
lainnya dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan perusahaan serta
meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan
teknologi yang optimal dan penerapan manajemen perusahaan modern dengan
(57)
4.2 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari
objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari
responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan
(kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 14 butir pernyataan yakni 8
butir pernyataan untuk variabel Sikap (X), dan 6 butir pernyataan untuk variabel
Perilaku Kelompok (Y).
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 75 orang responden. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan
jawaban atas pernyataan yang diberikan.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-Laki 40 54 %
Perempuan 35 46 %
Jumlah 75 100 %
(58)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin, yakni responden laki-laki sebanyak 40 orang responden atau 54%
dan wanita sebanyak 35 orang responden atau 46%. Hal ini menunjukkan tidak
terlalu besar perbedaan jumlah laki-laki dan perempuan pada PT Jasa Marga
(Persero) Cabang Belmera Medan. Ini menunjukkan bahwa kesempatan kerja
antara laki-laki dan perempuan sama, tidak dibedakan atas jenis kelamin karena
hampir keseluruhan pekerjaan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera
Medan dapat dikerjakan laki-laki dan perempuan.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2
Karekteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
< 30 Tahun 21 28,38 %
30 - 45 Tahun 49 66,22 %
>45 Tahun 5 5,41 %
Jumlah 75 100 %
Sumber : Data Primer 2013
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa yang berumur < 30 tahun sebanyak 21
orang responden atau 28,38%, 30-45 tahun sebanyak 49 orang responden atau
66,22%, dan umur > 45 tahun sebanyak 5 orang responden atau 5,41%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan masih berada pada usia produktif,
dimana pada usia tersebut karyawan masih dapat bekerja dengan baik dan masih
memiliki fisik yang kuat dalam melaksanakan tugas-tugasnya masing-masing.
Pada usia 30-45 tahun tersebut karyawan dapat memberikan kontribusi yang lebih
(59)
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
Sarjana Strata 1 49 64.3 %
Diploma III 26 35.7 %
Jumlah 75 100 %
Sumber : Data Primer 2013
Tabel 4.3 menunjukkan tingkat pendidikan responden yang diteliti adalah
Sarjana strata 1 sebanyak 49 orang atau sebesar 64.3 %, sisanya adalah yang
memiliki tingkat pendidikan Diploma III yaitu sebanyak 26 orang atau sebesar
35.7 %. Dalam hal ini bahwa mayoritas tingkat pendidikan para karyawan adalah
Sarjana strata 1 karena PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan adalah
perusahaan go public sehingga perusahaan lebih mengutamakan dan
membutuhkan tenaga kerja tamatan sarjana strata 1. PT Jasa Marga (Persero)
Cabang Belmera Medan mengutamakan tenaga kerja tamatan sarjana strata 1
karena lebih memiliki kompeten dibandingkan Diploma III.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Persentase
< 5 Tahun 31 41,89%
5 - 10 Tahun 39 52,70%
> 10 Tahun 5 5,41%
Jumlah 75 100 %
(60)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas lama bekerja responden berada
pada kelompok lama bekerja < 5 tahun sebanyak 31 orang responden atau 4,89%,
kelompok 5-10 tahun sebanyak 39 orang responden atau 52,70%, kelompok
tersebut berkisar antara umur 30-45 tahun, dan yang kelompok > 10 tahun
sebanyak 5 orang responden atau 5,41%. Pengalaman kerja dapat berfungsi untuk
mempercepat proses penyelesaian pekerjaan. Pengalaman kerja dapat berfungsi
untuk mempercepat proses penyelesaian pekerjaan.
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian a. Variabel Etika Kerja (X)
Tabel 4.5
Frekuensi Responden Etika Kerja (X) Tanggapan Resonden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju
Setuju Sangat Setuju
Total
Pernyataan F % F % F % F % F % F %
1 8 10,7 0 0 13 17,3 30 40 24 32 75 100
2 8 10,7 0 0 6 8 36 48 25 33,3 75 100
3 0 0 8 10,7 0 0 48 64 19 25,3 75 100
4 0 0 8 10,7 1 1,3 48 64 18 24 75 100
5 0 0 8 10,7 3 4 45 60 19 25,3 75 100
6 0 0 1 1,3 4 5,3 57 76 13 17,3 75 100
7 0 0 0 0 6 8 56 74,7 13 17,3 75 100
8 0 0 0 0 7 9,3 50 66,7 18 24 75 100
(61)
Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:
1. Pada pernyataan pertama yaitu: Setiap karyawan dapat menyelesaikan
tugasnya sesuai dengan SOP.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju ada 8 responden, yang
menyatakan tidak setuju responden tidak ada, menyatakan kurang setuju
ada 13 responden, yang menyatakan setuju ada 30 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 24 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
masih banyak karyawan yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya sesuai
dengan SOP perusahaan.
2. Pada pernyataan kedua yaitu: Setiap karyawan memiliki hasil kerja sesuai
dengan harapan perusahaan.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju ada 8 responden, yang
menyatakan tidak setuju responden tidak ada, menyatakan kurang setuju
ada 6 responden, yang menyatakan setuju ada 36 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 25 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
masih banyak karyawan yang masih memiliki hasil kerja yang belum
sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
3. Pada pernyataan ketiga yaitu: Masing-masing karyawan sopan dalam
melayani pelanggan.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 8 responden, menyatakan kurang setuju
tidak responden, yang menyatakan setuju ada 48 responden, dan sisanya
(62)
Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak karyawan yang masih kurang
sopan dalam melayani pelanggan.
4. Pada pernyataan keempat yaitu: Keramah-tamahan adalah sebuah
keharusan dalam bekerja.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 8 responden, menyatakan kurang setuju
ada 1 responden, yang menyatakan setuju ada 48 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 18 responden. Hal ini menunjukkan masih
banyak karyawan yang menganggap keramah-tamahan bukanlah sebuah
keharusan dalam bekerja.
5. Pada pernyataan kelima yaitu: Karyawan dalam bekerja dapat saling
menghargai satu dengan yang lain.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 8 responden, menyatakan kurang setuju
ada 3 responden, yang menyatakan setuju ada 45 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 19 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
masih ada karyawan yang masih tidak saling menghargai antar sesama
dalam bekerja.
6. Pada pernyataan keenam yaitu: Setiap karyawan memiliki ide tersendiri
dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
(63)
ada 4 responden, yang menyatakan setuju ada 57 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 13 responden.
7. Pada pernyataan ketujuh yaitu: Masing-masing karyawan memiliki
inisiatif yang kuat dalam menangani suatu pekerjaan.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju juga tidak ada responden, menyatakan
kurang setuju ada 6 responden, yang menyatakan setuju ada 56 responden,
dan sisanya menyatakan sangat setuju ada 13 responden.
8. Pada pernyataan kedelapan yaitu: Setiap karyawan memiliki inovasi yang
tinggi dalam menciptakan sesuatu yang baru dalam bekerja.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju juga tidak ada responden, menyatakan
kurang setuju ada 7 responden, yang menyatakan setuju ada 50 responden,
dan sisanya menyatakan sangat setuju ada 18 responden.
b. Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 4.6
Frekuensi Responden Kinerja Karyawan (Y) Tanggapan Resonden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju
Setuju Sangat Setuju
Total
Pernyataan F % F % F % F % F % F %
1 0 0 5 6,7 22 29,3 21 28 27 36 75 100
2 0 0 6 8 16 21,3 38 50,7 15 20 75 100
3 0 0 5 6,7 9 12 57 76 4 5,3 75 100
4 0 0 5 6,7 6 8 61 81,3 3 4 75 100
5 0 0 2 2,7 8 10,7 61 81,3 4 5,3 75 100
6 0 0 1 1,3 12 16 56 74,7 6 8 75 100
(64)
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:
1. Pada pernyataan pertama yaitu: Masing-masing karyawan memiliki
tingkat keahlian kerja yang cukup tinggi didalam pekerjaan anda.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 5 responden, menyatakan kurang setuju
ada 22 responden, yang menyatakan setuju ada 21 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 27 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
masih ada sebagian karyawan yang memiliki tingkat keahlian yang
biasa-biasa saja.
2. Pada pernyataan kedua yaitu: Pencapaian target yang anda lakukan sudah
maksimal dalam bekerja.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 6 responden, menyatakan kurang setuju
ada 16 responden, yang menyatakan setuju ada 38 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 15 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
masih ada karyawan yang belum maksimal dalam pencapaian target dalam
bekerja.
3. Pada pernyataan ketiga yaitu: Anda dapat memenfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya dalam bekerja.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 5 responden, menyatakan kurang setuju
ada 9 responden, yang menyatakan setuju ada 57 responden, dan sisanya
(65)
Hal ini menunjukkan bahwa masih ada sebagian karyawan yang masih
belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik.
4. Pada pernyataan keempat yaitu: Segala sesuatu pekerjaan dapat anda
selesaikan dengan tepat waktu.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 5 responden, menyatakan kurang setuju
ada 6 responden, yang menyatakan setuju ada 61 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 3 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
masih ada sebagian karyawan yang belum dapat menyeleasaikan pekerjaan
dengan tepat waktu.
5. Pada pernyataan kelima yaitu: Setiap karyawan memiliki tingkah laku
yang baik dalam bekerja.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 2 responden, menyatakan kurang setuju
ada 8 responden, yang menyatakan setuju ada 61 responden, dan sisanya
menyatakan sangat setuju ada 4 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
masih ada sebagian karyawan yang memiliki tingkah laku yang kurang
baik dalam bekerja.
6. Pada pernyataan keenam yaitu: Anda sudah menjadi sumber daya manusia
yang dapat diandalkan dalam perusahaan anda.
Responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada responden,
yang menyatakan tidak setuju ada 1 responden, menyatakan kurang setuju
(66)
menyatakan sangat setuju ada 6 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar karyawan memiliki dan sudah menjadi sumber daya
manusia yang dapat diandalkan di perusahan tersebut.
4.2.2 Uji Normalitas Penelitian
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi
normal. Uji normalitas dapat juga dilakukan dengan pendekatan histogram dan
analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.
1. Pendekatan Histogram
Gambar 4.1: Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013
(67)
Pada gambar 4.1 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini
ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke
kiri atau ke kanan.
2. Pendekatan Grafik
Gambar 4.1: Pengujan Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013
Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di
sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji
normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov - Sumirnov
(68)
3. Pendekatan Kolmogrov – Sumirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian
normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik
Kolmogorv-Smirnov (K-S) untuk mengetahui apakah berdistribusi normal atau tidak.
Hasil uji Kolmogrov – Sumirnov dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.50656069
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .074
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .642
Asymp. Sig. (2-tailed) .805
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,805 diatas tingkat signifikansi 0,05 atau 5% atau Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05.
(69)
4. 3 Analisis Regresi Linear Sederhana a. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji signifikansi digunakan untuk menguji secara persial seberapa
besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk melakukan
uji t maka menggunakan Tabel Coefficients.
Tabel 4.8 Signifikansi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.458 1.770 5.909 .000
EtikaKerja .396 .054 .649 7.283 .000
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2013
a. Hasil uji signifikansi menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 10,458 + 0,396X+ e
b. Etika Kerja (X)
Etika kerja memiliki thitung sebesar 7,283, karena nilai thitung > nilai ttabel.
Hal ini berarti H0 ditolak, dan Ha diterima yaitu etika kerja secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
(70)
b. Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinan digunakan untuk mengukur
seberapa besar kontribusi variabel bebas (sikap) terhadap variabel terikat
(perilaku kelompok). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai
satu (0≤R²≥1).
Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu etika kerja adalah besar terhadap
variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan. Hal ini berarti model yang
digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Hal pengujian koefisien determinasi menggunakan program SPSS
Statistics 16,0 for Windows pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .649a .421 .413 2.524
a. Predictors: (Constant), EtikaKerja b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
(1)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 2 2.7 2.7 2.7
3 8 10.7 10.7 13.3
4 61 81.3 81.3 94.7
5 4 5.3 5.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 1 1.3 1.3 1.3
3 12 16.0 16.0 17.3
4 56 74.7 74.7 92.0
5 6 8.0 8.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Lampiran IV Hasil Signifikansi Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.458 1.770 5.909 .000
EtikaKerja .396 .054 .649 7.283 .000
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
(2)
(3)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.50656069
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .074
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .642
Asymp. Sig. (2-tailed) .805
Lampiran VIII Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .649a .421 .413 2.524
a. Predictors: (Constant), EtikaKerja b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
(4)
Lampiran IX Data Mentah Kuesioner Penelitian
No Etika Kerja Kinerja Karyawan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
1 1 1 2 2 2 2 3 3 16 2 2 2 4 4 4 18
2 5 5 5 5 4 4 4 4 36 5 5 5 5 4 4 28
3 4 4 5 5 5 4 4 5 36 4 4 4 4 3 3 22
4 5 5 4 4 4 4 4 4 34 3 4 4 4 4 4 23
5 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 5 5 4 4 4 27
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 4 4 4 3 25
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 4 4 4 4 25
8 4 4 4 4 3 4 4 4 31 5 5 4 4 4 4 26
9 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 24
10 1 1 2 2 2 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 23
11 1 1 2 2 2 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 23
12 3 4 4 4 4 4 4 4 31 5 4 5 5 5 4 28
13 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4 4 5 5 5 5 28
14 1 1 2 2 2 3 3 3 17 2 2 2 2 3 3 14
15 3 4 4 4 4 4 4 4 31 5 5 4 4 4 4 26
16 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 24
17 5 5 4 4 4 4 4 5 35 4 4 4 4 4 4 24
18 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4 4 4 4 3 4 23
19 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 5 4 4 4 4 26
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 4 4 4 4 26
21 1 1 2 2 2 4 4 4 20 2 2 2 2 3 3 14
22 4 5 5 5 5 4 4 4 36 4 4 4 4 4 3 23
23 4 5 5 5 5 5 4 4 37 5 5 4 4 4 4 26
24 1 1 2 2 2 4 4 4 20 2 2 2 2 3 3 14
25 5 5 4 4 4 4 4 4 34 3 4 4 4 4 4 23
26 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 5 4 4 4 4 26
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 5 4 4 4 4 26
28 1 1 2 2 2 3 3 3 17 2 2 3 2 2 3 14
29 3 4 4 4 4 4 4 4 31 5 5 4 4 4 4 26
30 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 5 4 4 4 4 26
31 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 24
32 4 4 4 3 3 3 3 3 27 5 5 4 4 4 4 26
33 1 1 2 2 2 3 3 3 17 3 2 2 2 2 2 13
34 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 24
(5)
37 5 5 5 5 5 4 4 4 37 4 4 4 4 5 5 26
38 4 4 5 5 5 5 5 5 38 5 4 4 4 4 4 25
39 5 5 5 4 4 4 4 4 35 3 3 4 4 4 4 22
40 4 4 4 5 5 5 5 5 37 3 3 3 3 4 4 20
41 4 4 4 4 4 5 5 5 35 5 5 4 4 4 4 26
42 3 3 4 4 4 4 4 4 30 4 4 4 4 4 5 25
43 4 4 5 5 5 5 5 5 38 3 4 4 4 4 4 23
44 4 4 4 4 4 5 5 5 35 5 4 4 4 4 4 25
45 3 4 4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 3 3 3 21
46 5 5 4 4 4 4 4 4 34 3 3 4 4 4 4 22
47 5 5 5 5 5 4 4 4 37 4 4 4 4 4 5 25
48 4 4 4 4 4 4 4 5 33 5 5 4 4 4 4 26
49 3 3 4 4 4 4 4 4 30 3 3 3 3 4 4 20
50 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 4 4 4 4 4 25
51 3 4 4 4 4 4 4 4 31 3 3 3 4 4 4 21
52 4 4 4 4 4 5 5 5 35 3 3 4 4 4 4 22
53 4 4 4 4 4 4 4 3 31 4 4 3 3 3 3 20
54 5 5 5 4 4 4 4 4 35 5 4 4 4 4 4 25
55 3 4 4 4 4 4 4 4 31 3 3 3 4 4 4 21
56 5 5 5 5 5 4 4 4 37 4 4 4 4 5 5 26
57 4 4 4 4 4 5 5 5 35 5 4 4 4 4 4 25
58 4 4 5 5 5 5 5 5 38 3 3 4 4 4 4 22
59 4 4 4 4 4 5 5 5 35 3 3 3 3 4 4 20
60 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 3 23
61 4 4 5 5 5 5 5 5 38 5 4 4 4 4 4 25
62 4 4 4 4 4 4 5 5 34 4 4 4 4 4 4 24
63 5 5 5 5 5 4 4 4 37 3 3 4 4 4 4 22
64 4 4 4 4 4 5 5 5 35 5 4 4 4 4 4 25
65 3 3 4 4 4 4 4 4 30 4 4 4 4 3 3 22
66 4 4 5 5 5 4 4 4 35 3 3 4 4 4 4 22
67 3 3 4 4 4 4 4 4 30 3 3 3 3 4 4 20
68 4 4 4 5 5 5 5 5 37 4 4 4 4 4 4 24
69 5 5 5 4 4 4 4 4 35 5 4 4 4 4 4 25
70 5 5 5 5 5 4 4 4 37 3 3 4 4 4 4 22
71 4 4 4 4 4 4 3 3 30 4 4 4 4 4 3 23
72 4 4 5 5 5 4 4 5 36 5 4 4 4 4 4 25
73 5 5 5 5 5 4 4 4 37 3 3 4 4 4 4 22
74 4 4 4 4 4 4 4 5 33 5 4 4 4 4 4 25
(6)