39
BAB IV ANALISIS PERKARA PEMBATALAN PERKAWINAN
No:1500Pdt.G2013PA.Tgrs
A. Deskripsi Kasus Perkara No:1500Pdt.G2013PA.Tgrs
1. Pihak-pihak yang berperkara
Pengadilan Agama Tigaraksa yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam
perkara pembatalan perkawinan antara: MS bin Suwignyo, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan S.2,
pekerjaan PNS, tempat tinggal di Permata Medang Cluster Barleria B1E1 RT.03 RW.16 Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten
Tangerang. Selanjutnya disebut sebagai Pemohon. BA binti Syahbudin, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan S.1,
tempat tinggal di Dasana Indah UD 610B RT.002 RW. 28, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Selanjutnya disebut sebagai Termohon.
2. Duduk Perkara
Pemohon dalam surat permohonannya pada tanggal 18 Juni 2013 yang telah didaftarkan di kepanitraan Pengadilan Agama Tigaraksa dengan
Nomor Registrasi: 1500Pdt.G2013PA.Tgrs dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a. Bahwa pada tanggal 13 April 2013, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat
Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah
Nomor: 31953IV2013 tanggal 15 April 2013; b. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon hidup berumah
tangga terakhir tinggal di alamat Termohon di atas; c. Bahwa Pemohon mengajukan permohonan pembatalan nikah ini
dengan alasan sebagai berikut: Penipuan oleh pihak Termohon, yaitu Termohon ternyata sudah dalam kondisi hamil 2 bulan
dengan orang lain bukan suaminya sendiri dan sudah ada pengakuan dari pihak dan keluarga Termohon;
d. Bahwa untuk menjaga kepastian hukum dan untuk menghindari penyalahgunaan hukum, maka Pemohon dan Termohon patut
diperintahkan untuk menyerahkan Kutipan Akta Nikah Nomor 31953IV2013 tanggal 15 April 2013 yang dikeluarkan oleh
Kantor Urusan Agama Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang kepada Pengadilan Agama Tigaraksa, dan Kepala KUA
Kecamatan Legok diperintahkan untuk mencoret Buku Kutipan Akta Nikah tersebut dari Register Akta nikah;
Bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Pemohon dan Termohon secara pribadi in person telah hadir di depan persidangan, selanjutnya untuk
memenuhi PERMA Nomor 1 Tahun 2008, maka sebelum pemeriksaan perkara ini
dilanjutkan terlebih dahulu diadakan mediasi dengan hakim mediator H. Rosmani Daud, S.Ag. Dan menurut laporan mediator bahwa mediasi dinyatakan tidak
berhasil; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon, Termohon telah mengajukan
jawaban secara tertulis dan penjelasan di depan persidangan yang secara rinci sebagaimana tertuang dalam berita acara perkara ini yang untuk mempersingkat
putusan pada pokoknya adalah sebagai berikut: a. Bahwa benar pada tanggal 13 April 2013 Termohon dan
Pemohon melangsungkan pernikahan, namun Termohon tidak benar melakukan penipuan kepada Pemohon karena Termohon
benar-benar tidak mengetahui pada saat menikah dengan Pemohon dalam keadaan hamil. Orang tua Termohon pun tidak
mengetahui kondisi kehamilan Termohon. Sebelum Pemohon hadir dalam kehidupan Termohon, Termohon sudah terlebih
dahulu menjalin hubungan dengan pria lain bernama H, umur 50 tahun, PNS pada Pemkab Tangerang tanpa sepengetahuan orang
tua Termohon backstreet, dan Termohon telah berhubungan sex dengan pria tersebut sekali dan memang benar sewaktu
menikah dengan Pemohon, Termohon sedang terlambat haid setelah berhubungan sex dengan pria lain;
b. Bahwa benar setelah menikah Termohon dan Pemohon tinggal di rumah kontrakan selama satu minggu, Pemohon dan Termohon
telah berhubungan suami isteri dua kali. Karena Termohon telat
datang bulan, maka pada tanggal 15 April 2013 Termohon meminta izin kepada Pemohon untuk memeriksakan diri ke
dokter. Berdasarkan keterangan dokter, Termohon hamil kosong hamil anggur, lalu Termohon memeriksakan diri ke dokter
yang lain, dan hasilnya Termohon positif hamil. Pada waktu itu, baru lah Termohon mengetahui dan yakin sedang dalam keadaan
hamil; c. Bahwa pada Sabtu sore, tanggal 20 April 2013, Pemohon
mengajak Termohon ke hotel. Di hotel itu, Pemohon menanyakan sikap Termohon yang tidak seperti layaknya
pasangan pengantin baru. Lalu di sana Termohon menjelaskan bahwa Termohon telah hamil oleh perbuatan pria lain, Termohon
meminta maaf kepada Pemohon dan menyerahkan segalanya keputusan kepada Pemohon, pada saat itu Pemohon memeluk
dan memaafkan Termohon serta menyatakan Pemohon bersedia menerima Termohon apa adanya. Lalu Pemohon ingin
menggauli Termohon, namun Termohon menolaknya karena Termohon sedang hamil karena pria lain, maka Pemohon
kecewa. Termohon tidur di lantai lalu sakit perut dan pingsan kemudian dirawat di rumah sakit selama dua hari yang selalu
dijaga oleh Pemohon; d. Bahwa setelah Termohon sembuh, Pemohon mengantarkan
Termohon ke rumah orang tua Termohon dengan tujuan
Pemohon akan menceritakan perihal kehamilan Termohon kepada ibu Pemohon, namun ternyata ibu Pemohon marah dan
tidak mau menerima Termohon. Lalu diadakan musyawarah keluarga dan dengan menghadirkan ustaz. Hasil musyawarah,
Pemohon memilih untuk dipisahkan sementara. Setelah dua bulan dipisahkan kenapa tiba-tiba Pemohon berubah pikiran
dengan mengatakan Termohon telah melakukan penipuan, bahkan mengajukan pembatalan perkawinan ke Pengadilan
Agama Tigaraksa. Kalau mau menipu kenapa Pemohon yang Termohon pilih, yang rumah saja masih kontarakan;
e. Bahwa Pemohon mengambil kembali mahar Termohon berupa cincin kawin, ketika Termohon memintanya, Pemohon
menyatakan nanti di pengadilan;
3. Pertimbangan Hukum