pembatalan perkawinankarea istri hamil dengan orang lain, Undang –
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, dan hasil wawancara hakim yang menyelesaikan perkara nomor
1500Pdt.G2013PA. Tgrs. b. Data sekunder yang bersumber dari buku-buku limiah, makalah,
peraturan perundang-undangan yang terkait.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi, untuk mendapatkan data tentang pembatalan perkawinan
karena istri telah hamil dengan pria lain. Observasi dilakukan dengan langsung datang ke Pengadilan Agama.
b . Wawancara
mendalam indept
interview, yaitu
teknik pengumpulan data untuk mendapat informasi dengan cara mengajukan
pertanyaan dan meminta penjelasan kepada hakim yang memutus perkara tersebut. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang
pembatalan perkawinan akibat istri telah hamil dengan pria lain.
c. Dokumentasi , yaitu menelaah bahan-bahan yang diambil dari
dokumentasi dan berkas yang mengatur tentang pemeriksaan putusan pembatalan perkawinan serta putusan hakim yang menyangkut
pembatalan perkawinan.
d. Analisis Data
Bahan yang diperoleh, lalu dianalisis secara kualitatif yang dilakukan terhadap data yang diolah dengan menggunakan uraian-uraian
untuk memberi gambaran, sehingga menjadi sistematis dan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Data yang ada dianalisis sehingga
dapat membantu sebagai dasar aturan dan pertimbangan hukum yang berguna dalam pengambilan putusan pelimpahan hak asuh anak kepada
bapak. F.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab Pertama berisi pembahasan tentang latar belakang masalah,
batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metodelogi penulisan dan sistematika penulisan.
Bab kedua berisi pembahasan pembatalan perkawinan dalam islam yang meliputi tentang pengertian fasakh, sebab jatuhnya fasakh,
hukum menikahi wanita yang telah hamil dengan orang lain, pengertian pembatalan perkawinan menurut Undang-Undang No. 1 tahun 1974
tentang perkawinan dan KHI , alasan pembatalan perkawinan menurut KHI dan Undang-undang No. 1 tahun 1974, dan akibat pembatalan
perkawinan menurut KHI dan Undang-undang No. 1 tahun 1974.
Bab ketiga berisikan profil Pengadilan Agama Tigaraksa yaitu sejarah singkat berdirinya, struktur organisasi, dan tugas dan fungsi.
Bab keempat berisi dalam bab ini yaitu mengenai analisis Putusan Pengadilan Agama Tigaraksa tentang perkara pembatalan perkawinan
akibat istri telah hamil dengan orang lain yang berisi duduk perkara, pertimbangan hukum hakim, dan analisis penulis terhadap Putusan
Pengadilan Agama Tigaraksa nomor perkara 1500Pdt.G2013PA. Tgrs. Bab kelima berisi dalam bab ini membahas tentang kesimpulan,
gambaran umum dari seluruh pembahasan serta saran-saran dari penelitian ini agar dapat dijelaskan dengan baik.
14
BAB II PEMBATALAN PERKAWINAN
A. Pembatalan Perkawinan menurut perspektif Fikih
1. Pengertian Fasakh dalam perkawinan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pembatalan berasal dari kata batal, yang artinya menganggap tidak berlaku, menganggap tidak sah,
menganggap tidak pernah ada.
1
Dalam kamus
hukum, fasakh
berarti perkawinan
itu diputuskandirusakkan atas permintaan salah satu pihak oleh hakim
pengadilan agama.
2
Dasar pokok dari hukum fasakh ialah seorang atau kedua suami- istri merasa dirugikan oleh pihak yang lain dalam perkawinannya karena ia
tidak memperoleh hak-hak yang telah ditentukan oleh syara‟ sebagai
seorang suami atau sebagai seorang istri. Akibatnya salah seorang atau kedua suami-istri itu tidak sanggup lagi melanjutkan perkawinannya atau
kalaupun perkawinan itu dilanjutkan juga keadaan kehidupan rumah tangga diduga akan bertambah buruk, pihak yang dirugikan bertambah buruk
keadaannya sedang Allah tidak menginginkan terjadinya keadaan yang demikian.
3
1
Departemen pendidikan nasional, kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa,jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008 cet. Ke-1, edisi ke IV, hal. 145
2
Setiawan Widagdo, kamus Hukum, jakarta:prestasi pustaka, 2012, cet ke-1, hal. 161
3
Kamal Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, jakarta: Bulan Bintang, 1974 cet. Ke-I, hal. 194