2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah yaitu:
16,21,22
1. Kekuatan jantung memompa darah. Gerakan jantung terdiri atas dua jenis, yaitu kontrasi dan relaksasi. Kontaksi
kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Ventrikel kiri memompa lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh
untuk mempertahankan tekanan darah arteri sistemik, ventrikel kanan juga memompa volume darah yang sama, tetapi hanya mendorong darah ke sekitar paru-paru dimana
tekanannya jauh lebih rendah. 2. Viskositas kekentalan darah
Kekentalan atau visikositas darah mempengaruhi kemudahan aliran darah melewati pembuluh yang kecil, dan visikositas darah ditentukan oleh hematokrit,
apabila hematokrit meningkat, aliran darah lambat, tekanan darah arteri naik. Besarnya gesekan yang ditimbulkan oleh cairan terhadap dinding pembuluh yang
dilaluinya, berbeda-beda sesuai dengan viskositas cairan. Makin pekat cairan makin besar kekuatan yang diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh darah dan
semakin naiknya tekanan darah. 3. Volume darah
Volume darah total di tubuh sekitar 5 sampai 5,5 liter, kedua belahan jantung memompa darah dalam jumlah yang setara dengan volume darah total tiap menitnya.
Dengan kata lain, setiap menit ventrikel kanan memompa 5 liter darah ke paru dan ventrikel kiri memompa 5 liter darah ke sirkulasi sistemik. Sedangkan volume
sekuncup volume darah yang dipompa per denyut rata-rata adalah 70 ml per denyut. Besarnya volume darah akan menimbulkan efek nyata pada curah jantung dan
tekanan darah. Penurunan volume darah akibat perdarahan dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Universitas Sumatera Utara
4. Tahanan tepi resistensi perifer Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalam
sirkulasi darah besar yang berada dalam arteriol. Seiring dengan peningkatan resistensi terhadap aliran, darah akan semakin sulit melintasi pembuluh, sehingga
aliran berkurang. Apabila resistensi meningkat, tekanan harus meningkat juga agar laju aliran tidak berubah. Dengan demikian, apabila pembuluh memberikan resistensi
yang lebih besar terhadap aliran darah, jantung harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan sirkulasi agar adekuat.
5. Aliran balik vena venous return Aliran balik vena mengacu pada volume darah yang masuk ke tiap-tiap atrium
per menit dari vena. Besarnya laju aliran melalui suatu pembuluh berbanding lurus dengan tekanan. Stimulasi simpatis menimbulkan vasokonstriksi vena sehingga
meningkatkan tekanan vena, hal ini dapat meningkatkan tekanan untuk mendorong lebih banyak darah dari vena ke dalam atrium kanan. Peningkatan aktivitas simpatis
dan vasokonstriksi vena yang menyertai olahraga juga meningkatkan aliran balik vena.
Gambar 3. Skema penentuan tekanan darah
15,21
Universitas Sumatera Utara
2.2 Anestesi Lokal