Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

commit to user 56 Dimana : R 2 : Koefisien determinasi N : Jumlah Observasi K : Jumlah Variabel

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terdapatnya lebih dari satu hubungan linear pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi Gujarati, 1995 : 320. Salah satu asumsi model klasik yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara beberapa atau semua variabel dalam model regresi. Jika dalam model terdapat multikolinearitas maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Untuk menguji bermasalah atau tidaknya multikolinearitas, dilakukan pengujian dengan metode Klein, yaitu membandingkan nilai r 2 dengan nilai R 2 . apabila nilai R 2 r 2 , berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas, sedangkan apabila nilai R 2 r 2 berarti terjadi gejala multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai variabel yang tidak sama, sehingga penaksir OLS tidak efisien. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan commit to user 57 menggunakan uji Park. Metode ini terdiri dari dua tahap. Yang pertama dilakukan regresi memperhitungkan adanya masalah heteroskedastisitas. Dari hasil regresi tersebut maka diperoleh nilai residualnya. Kemudian nilai residual tadi dikuadratkan dan diregresikan dengan variabel-variabel independen sehingga diperoleh persalamaan sebagai berikut: e i = α o + α 1 X 1 + α 2 X 2 + α 3 X 3 + … + α n X n Dari hasil regresi tahap dua tadi kemudian dilakukan uji t. jikan nilai probabilitas semua variabel independen signifikan, maka terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian obeservasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang Gujarati, 1995: 400-401. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat autokorelasi diantara rangkaian variabel yang diperoleh. Pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin-Watson, yaitu dengan membandingkan angka Durbin-Watson yang diperoleh dari perhitungan analisa regresi dengan angka Durbin-Watson dalam tabel dengan derajat kebebasan N-k dan tingkat signifikan tertentu. Angka Durbin-Watson dalam tabel menunjukkan nilai distribusi antar batas bawah dL dan batas atas dU. Tetapi untuk model dinamis, seperti ECM, uji Durbin- Watson tidak bisa digunakan untuk menguji ada atau tidaknya commit to user 58 autokorelasi, karena DW statistic secara asimtotik akan bias mendekati nilai 2 Arief, 1993: 15. Sedangkan pada penelitian ini untuk mendetetksi ada tidaknya masalah autokorelasi akan digunakan Lagrange Multiplier Test . Uji ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan variabel tak bebas, kemudian dilakukan uji Breusch Godfrey terhadap residu dari hasil model tersebut. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas Obs R-squarednya lebih besar dari probablilitas 5, maka dalam model tidak terdapat masalah autokorelasi. commit to user 59

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dan variabel-variabel independen yang mempengaruhinya yaitu utang luar negeri dan penanaman modal asing di Indonesia dengan menggunakan data time series triwulanan tahun 2000:1-2008:4. Penelitian ini juga akan menganalisis hubungan variabel-variabel independen tersebut dalam mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000:1-2008:4. Sementara itu, teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan model Error Correction Model ECM. Untuk keperluan tersebut, bab ini akan dibagi dalam dua bagian. Pertama, menguraikan hasil analisis data secara deskriptif kualitatif, baik dengan menggunakan bahasa verbal, statistik maupun grafik atau gambar dengan tujuan untuk melihat perkembangan variabel yang sedang diamati. Kedua, membahas hasil penemuan empirik dengan menggunakan alat analisis yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya.

A. Deskripsi Variabel Yang Diteliti

Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data time series. Data analisis dalam bentuk data tahunan mulai periode triwulanan 2000:1-2008:4. Seluruh data yang digunakan diolah dan dianalisis menggunakan program E-views versi 4.0.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri (Foreign Debt) Dan Penanaman Modal Aasing (PMA) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

0 25 94

Pengaruh Utang Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1990-2011

0 14 109

Pengaruh penanaman modal asing, dan utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia feriode 1985-2009

4 22 141

ANALISIS TINGKAT KINERJA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI Analisis Tingkat Kinerja Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 2000-2014.

0 2 17

ANALISIS TINGKAT KINERJA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP Analisis Tingkat Kinerja Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 2000-2014.

0 2 14

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE TAHUN 2009.3-2014.4 | Rudi | JURNAL BERKALA ILMIAH EFISIENSI 12406 24728 1 SM

2 11 9

ANALISIS PENGARUH UTANG LUAR NEGERI AKUM

0 0 41

ANALISIS PENGARUH UTANG LUAR NEGERI ULN (1)

0 1 15

PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA | Kartarineka Putra | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB

0 0 9

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian - Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing Dan Utang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia (Tahun 1983 – 2013)

0 0 11