Uji Pemilihan Model Uji Stationeritas dan Derajat Integrasi Uji Kointegrasi Analisis Error Correction Model ECM

commit to user 50

a. Uji Pemilihan Model

Dalam penelitian empiris, sebaiknya model yang akan digunakan diuji terlebih dahulu, apakah sebaiknya menggunakan bentuk linear atau log-linear. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemilihan bentuk fungsi model empirik antara lain metode transformasi Box-Cox , metode yang dikembangkan MacKinnon, White, dan Davidson atau lebih dikenal dengan MWD test , metode Bara dan McAleer atau dikenal dengan B-M test dan metode yang dikembangkan Zarembka Modul Laboratorium Ekonometrika, 2006: 80. Penelitian ini akan menggunakan metode yang dikembangkan oleh MacKinnon, White, dan Davidson MWD test untuk memilih bentuk fungsi model empirik.

b. Uji Stationeritas dan Derajat Integrasi

· Uji Akar-akar Unit Uji ini dimasuksudkan untuk mengamati stationer tidaknya suatu variabel. Keadaan stationer adalah keadaan dimana karakteristik proses stokastik atau random tidak berubah selama kurun waktu yang berjalan. Hal ini diperlukan untuk membentuk persamaan yang mampu menggambarkan keadaan variabel di masa lalu dan di masa yang akan datang. Pengujian akar-akar unit dilakukan dengan menggunakan Dickey-Fuller DF dan Augmented Dickey-Fuller ADF Test. · Uji Derajat Integrasi Uji derajat integrasi dimasudkan untuk mengetahui pada derajat ke berapa data yang diamati akan stasioner. Pengujian ini dilakukan commit to user 51 apabila uji akar-akar unit mengemukakan fakta bahwa data yang diamati merupakan perluasan dari akar-akar unit.

c. Uji Kointegrasi

Pengujian ini merupakan kelanjutan dari akar-akar unit dan uji derajat integrasi. Untuk dapat melakukan uji kointegrasi harus diyakini dahulu bahwa variabel-variabel ini memiliki derajat integrasi yang sama atau tidak. Apabila variabel-variabel yang terkait berkointegrasi maka terdapat hubungan jangka panjang antar variabel tersebut.

d. Analisis Error Correction Model ECM

Pada penelitian ini data yang diguanakan adalah data runtun waktu time series. Oleh karena data yang digunakan adalah runtun waktu, sehingga akan digunakan model linier dinamik metode koreksi kesalahan ECM untuk mengetahui pengaruh variabel baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penurunan model dinamik dapat digunakan dengan menggunakan dua pendekatan. Pertama, pendekatan Autoregresive Disrtributed Lag ADL dan kedua, pendekatan fungsi biaya kuadrat Quadratic Cost Function . Pendekatan ADL dilakukan dengan cara memasukkan variabel kelambanan di dalam model, sedangkan pendekatan fungsi biaya kuadrat dianggap bahwa model terjadi ketidakseimbangan disequilibrium cost dan biaya penyesuaian adjusment cost. Fungsi biaya kuadrat tersebut terdiri dari fungsi biaya kuadrat tunggal dan fungsi biaya kuadrat majemuk. commit to user 52 Para ahli ekonomi memandang bahwa fungsi biaya kuadrat tunggal merupakan fungsi biaya yang paling cocok dibandingkan fungsi biaya kuadrat majemuk, sehingga fungsi biaya kuadrat tunggal banyak digunakan dalam model ekonomi. Domowitz dan Elbadawi menawarkan fungsi biaya kuadrat tunggal yang cocok untuk menurunkan ECM yaitu dengan memasukkan vektor yang mempengaruhi variabel dependen pada komponen biaya penyesuaian. Penurunan ECM didapat persamaan sebagai berikut: DRPDB = c + c 1 DPMA t + c 2 DULN t + c 3 BPMA t + c 4 BULN t + c 5 ECT Keterangan RPDB : Pertumbuhan ekonomi PMA : Penanaman modal asing ULN : Aliran neto utang luar negeri pemerintah DRPDB : Perubahan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang DPMA : Perubahan penanaman modal asing dalam jangka panjang DULN : Perubahan aliran neto utang luar negeri dalam jangka panjang B : Backward lag operator ECT : Biaya ketidakseimbangan perubahan ekonomi akibat variabel-variabel bebas dalam model c : Intersep c 1, c 2 : Koefisien asli regresi ECM dalam jangka panjang c 3, c 4 : Koefisien regresi dalam jangka pendek commit to user 53 c 5 : Koefisien ECT Dimana: DRPDB : RPDB t - RPDB t-1 BPMA : PMA t-1 DPMA : PMA t - PMA t-1 BULN : ULN t-1 DULN : ULN t - ULN t-1 ECT : PMA t-1 + ULN t-1 - RPDB t-1

2. Uji Statistik

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri (Foreign Debt) Dan Penanaman Modal Aasing (PMA) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

0 25 94

Pengaruh Utang Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1990-2011

0 14 109

Pengaruh penanaman modal asing, dan utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia feriode 1985-2009

4 22 141

ANALISIS TINGKAT KINERJA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI Analisis Tingkat Kinerja Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 2000-2014.

0 2 17

ANALISIS TINGKAT KINERJA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP Analisis Tingkat Kinerja Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 2000-2014.

0 2 14

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE TAHUN 2009.3-2014.4 | Rudi | JURNAL BERKALA ILMIAH EFISIENSI 12406 24728 1 SM

2 11 9

ANALISIS PENGARUH UTANG LUAR NEGERI AKUM

0 0 41

ANALISIS PENGARUH UTANG LUAR NEGERI ULN (1)

0 1 15

PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING DAN UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA | Kartarineka Putra | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB

0 0 9

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian - Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing Dan Utang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia (Tahun 1983 – 2013)

0 0 11