Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random berbasis alokasi proporsional untuk meyakinkan sampel representatif dari semua sektor industri Haniffa dan Cooke, 2005, yaitu service, finance, dan manufacture termasuk mining. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 90 perusahaan. Rosche 1975 dalam Sekaran 2000:295 menyatakan bahwa dalam analisis regresi berganda ukuran sampel hendaknya minimal sepuluh kali variabel dalam penelitian.

C. Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diambil dari laporan tahunan perusahaan tahun 2007. Laporan tahunan dipilih karena memiliki kredibilitas yang tinggi, selain itu laporan tahunan digunakan oleh sejumlah stakeholder sebagai sumber utama informasi yang pasti Deegan dan Rankin,1997, memiliki potensi yang besar untuk mempengaruhi penyebaran distribusi secara luas Adams dan Harte, 1998, menawarkan deskripsi menajemen pada suatu periode tertentu Neimark, 1992 dan dapat diakses untuk tujuan penelitian Woodward, 1998. Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory ICMD, JSX Fact Book dan dari situs masing-masing perusahaan sampel.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi variable-variabel penelitian dan pengukurannya. a. Variabel Independen 1. Proporsi dewan komisaris independen terhadap jumlah seluruh anggota dewan komisaris Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan OECD, 2004. Indikator yang digunakan adalah persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh anggota dewan komisaris perusahaan Black dkk, 2005. 2. Latar belakang culture atau etnic presiden komisaris Latar belakang culture presiden komisaris diukur dengan menggunakan dummy variable, indikator yang digunakan adalah dengan mengadopsi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumastuti, Supatmi, dan Sastra 2007, yaitu untuk presiden komisaris yang berasal dari pribumi dikode 1, etnis Tionghoa dikode2, dan berasal dari negara lainnya dikode 3. 3. Latar belakang pendidikan presiden komisaris Indikator yang digunakan adalah latar belakang pendidikan presiden komisaris adalah apabila presiden komisaris mempunyai latar belakang pendidikan keuangan atau bisnis dikode 1, sedangkan yang lain dikode 0. Indikator tersebut sesuai dengan penelitian Haniffa dan Cooke 2005. 4. Jumlah rapat dewan komisaris Jumlah rapat dewan komisaris merupakan rapat yang dilakukan oleh dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Indikator yang digunakan adalah jumlah rapat yang dilakukan oleh dewan komisaris dalam waktu satu tahun. Hal ini sesuai dengan corporate governance guidelines 2007 dan penelitian Vafeas 2003. 5. Proporsi komite audit independen terhadap jumlah seluruh anggota komite audit Komite audit independen merupakan anggota komite audit yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan. Indikator yang digunakan adalah persentase anggota komite audit yang berasal dari luar perusahaan independen dari seluruh jumlah komite audit perusahaan, yaitu sesuai dengan penelitian Forker 1992, dan Simon 2001. 6. Jumlah rapat komite audit Jumlah rapat komite audit merupakan rapat yang dilakukan oleh komite audit dalam perusahaan. Indikator yang digunakan adalah jumlah rapat komite audit yang diselenggarakan dalam jangka satu tahun, dan sesuai dengan audit committee charter 2005 dan corporate governance guidelines 2007. b. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan data fundamental perusahaan, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan Ujiyanto dan Pramuka, 2007. CFROA merupakan salah satu pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi, dimana CFROA lebih memfokuskan pada pengukuran kinerja keuangan perusahaan saat ini dan CFROA tidak terikat dengan harga saham, sehingga CFROA yang dilaporkan merefleksikan keadaan yang sebenarnya Cornett dkk, 2006. CFROA dihitung dari laba sebelum bunga dan pajak ditambah depresiasi dibagi dengan total aktiva. CFROA = assets dep EBIT  Keterangan: CFROA = Cash Flow Return on Assets EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak Dep = Depresiasi Asset = Total aktiva c. Variabel kontrol Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan leverage. 1. Ukuran Perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan proksi yang sama dengan penelitian Black, Jang dan Kim 2003; Gillan, Hartzell dan Starks 2003; Barucci dan Falini 2004, yaitu log total asset perusahaan. Total aset digunakan karena total aset berisi keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan baik yang lancar maupun tidak lancar, sehingga lebih menunjukkan ukuran perusahaan yang sebenarnya. 2. Leverage Leverage merupakan persentase perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari total keseluruhan asset perusahaan yang diperoleh atau didanai oleh utang. Hal ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Gillan, Hartzell dan Starks 2003; Durnev dan Kim, 2003.

E. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 7 17

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, ETNIS, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

4 11 109

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, ETNIS, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

2 16 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCETERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

0 5 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

0 2 14

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA RIIL (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Riil (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indo

0 2 19

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan (studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

0 0 97

HESTIN SRI WIDIAWATI S4309035

0 0 102

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012)

0 2 12

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, LATAR BELAKANG ETNIS, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, DAN GENDER TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013

0 1 13