BAB III Tinjauan Umum Perjanjian Pemborongan
A. Pengertian Perjanjian Pemborongan
Kata perjanjianberasaldariterjemahanovereenkomstyang
diterjemahkandenganmenggunakanistilahperjanjianmaupunpersetujuan. Di dalam Black’s Law Dictionary, yang diartikansebagaikontrakadalahsebagaiberikut:
“An agreement between two or more person which creates an obligation to do or not to do to particular thing”
Artinya kontrak adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih, di mana menimbulkan sebuah kewajiban untuk melakukan atau tidak meelakukan
sesuatu secara sebagian.
33
Menurut FX. Djumialdji, definisi perjanjian pemborongan : “Perjanjian pemborongan kerja ialah suatu persetujuan bahwa pihak kesatu,
yaitu pemborong, mengikatkan diri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan bagi pihak lain, yaitu pemberi tugas, dengan harga yang telah ditentukan
”.
34
33
Salim, H.S. HukumKontrak. Jakarta :SinarGrafika, 2006. hlm. 26
34
Djumialdi, HukumBagunan, Dasar-DasarHukumDalamProyekdanSumberDayaManusia Jakarta: Citra AjiParama, 1996, hlm 4.
yang terdapat dalam Pasal 1601b KUHPerdata. Djumialdji memberikan definisi
perjanjian pemborongan sebagai suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu, si pemborong, mengikatkan diri untuk menyelenggarakan suatu
pekerjaan, sedangkan pihak yang lain, yang memborongkan mengikatkan diri untuk
membayar suatu harga yangtelahditentukan.
Universitas Sumatera Utara
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa :
35
Dilihat dari obyeknya, perjanjian pemborongan bangunan mirip denganperjanjian lain yaitu perjanjian kerja dan perjanjian melakukan jasa, yaitu
sama-samamenyebutkan bahwa pihak yang satu menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan pihak lain dengan pembayaran tertentu. Perbedaannya satu dengan yang
lainnya ialah bahwa pada perjanjian kerja terdapat hubungan kedinasan ataukekuasaan antara buruh dengan majikan. Pada pemborongan bangunan
danperjanjian melakukan jasa tidak ada hubungan semacam itu, melainkanmelaksanakan pekerjaan yang tugasnya secara mandiri.
1. Bahwa yang membuat perjanjian pemborongan atau yang terkait dalam Perjanjian pemborongan adalah dua pihak saja, pihak ke satu disebut yang
memborongkan bouwheer aanbertender pemberi tugas, pihak kedua disebut pemborong kontraktor rekanan annemer pelaksana.
2. Bahwa obyek dari perjanjian pemborongan adalah perbuatan suatukarya het maken van werk.
36
Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil pembangunan harus dapat dinikmati
seluruh rakyat sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan
B. Latar Belakang Perjanjian Pemborongan