JangkaWaktuPerjanjianPemboronganPekerjaan Tinjauan Umum Perjanjian Pemborongan

Dalam perjanjian pemborongan,pemborong dimungkinkan menyerahkan sebagian pekerjaan tersebut kepadapemborong lain yang merupakan subkontraktor berdasarkan perjanjiankhusus. a. Bentuk badan usaha pemborong b. Kualifikasi usaha jasa pemborong Penggolongan kualifikasi usaha jasa perencana konstruksi danusaha jasa pengawas konstruksi didasarkan pada kriteriatingkatkedalaman kompetensi dan potensi kemampuan usaha, sertakemampuan melakukan perencanaan dan pengawasan pekerjaan. 45 1. Proyekbangunantelahselesaidikerjakandanmasapemeliharaantelahberakhir. Penyerahanbangunandilakukanolehpihakpemborongkepadapihaklpemberit ugassetelahproyekbangunantelahselesaisecarakeseluruhan 100 yang dinyatakandenganberitaacaraserahterimaproyekbangunan yang ditandatanganiuntukkeduabelahpihaksertadilampiriberitaacarahasilpemerik saanolehtimpenelitiserahterimaproyekbangunan.

F. JangkaWaktuPerjanjianPemboronganPekerjaan

Berakhirnyaperjanjianpemboronganapabila : 2. Pihak yang memborongkanmenghentikanpemberipemborongannyameskipunpekerjaan nyatelahdimulai, asaliamemberikangantirugikerugiansepenuhnyapadapemboronguntuksegal abiaya yang telahdikeluarkannyagunapekerjaannya, sertakeuntungan yang 45 FX. Djumialdji. Op. Cit., hlm 8 Universitas Sumatera Utara hilangkarenanya Pasal 1611 KUHPerdata. Pemborongbangunanjugadapatberakhirmelaluiputusanpengadilan, yaituapabilaapa yang telahdikerjakanolehpemborongtidaksesuaidenganisiperjanjianmeskipuntela hdiperingatibeberapa kali makadalamhalinipemberitugas bouwheer dapatmemintapengadilansupayahubungankerjadiputuskanmeskipunpekerja anmemberikangantikerugiansepenuhnyakepadapemboronggunapelaksanaa npekerjaan. Di samping Pasal 1381, KUH Perdata yang mengatur hapusnya perjanjian, kontrak bangunan dapat berakhir apabila: 46 3. Pihak yang memborongkan menghentikan pemborongannya meskipun pekerjaannya telah dimulai, asal ia memberikan ganti rugi sepenuhnya kepada pemborong untuk segala biaya yang telah dikeluarkannya guna 1. Isi perjanjian telah selesai dilaksanakan dalam hal ini bangunan telah selesai. 2. Di samping itu, perjanjian pemborongan bangunan juga dapat berakhir melalui putusan hakim yaitu apabila ada yang telah dikerjakan oleh si pemborong tidak sesuai dengan isi perjanjian, pihak yang memborongkan dapat memintakan kepada hakim supaya hubungan kerja diputuskan meskipun pekerjaan sudah dimulai sepanjang yang memborongkan memberikan ganti rugi sepenuhnya kepada si pemborong untuk mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh si pemborong guna pekerjaan tersebut. 46 Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis,Bandung: P.T. Alumni, 2011, hlm 65. Universitas Sumatera Utara pekerjaannya serta untuk keuntungan yang terhilang karenanya” Pasal 1611 KUH Perdata. Juga sebaliknya, pihak pemborong juga melakukan ha; yang sama yaitu menghentikan pekerjaannya asalakan pemborong tersebut bersedia mengganti kerugian yang diderita oleh pihak yang memborongkan akibat dihentikannya pekerjaan tersebut. Dengan demikian, berarti undang-undang memberi kemungkinan untuk mengakhiri perjanjian itu secara sepihak dengan segala konsekuensinya. Pihak yang memborongkan membayar ganti rugi kepada pemborong yang tidak saja terdiri atas segala biaya yang dikeluarkannya dalam pemborongan tersebut, tetapi juga atas segala keuntungan yang sedianya akan diperoleh pemborong. 4. Wafatnya si pemborong tetapi yang memborong wajib membayar kepada ahli warisnya pemborong harga pekerjaan yang telah dikerjakan menurut imbangannya terhadap harga pekerjaan yang telah dijanjikan dalam persetujuan, serta harga bahan-bahan bangunan yang telah disediakan, asal pekerjaan atau bahan tersebut dapat mempunyai sesuatu manfaat baginya Pasal 1612 KUH Perdata. Selain itu pemutusan perjanjian yang mengakibatkan berhentinyahapusnya perjanjian juga dapat terjadi karena adanya kepailitan, surseanse dan karena adanya pensitaan terhadap benda benda milik pemborong. 47 47 Sri Soedewi M. Sofwan, Op.Cit., hlm 103.

G. Hambatan-hambatanPerjanjian Pemborongan

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit antara Hutagodang Estate degan PT. Sari Sawit Kencana Labuhan Batu

0 50 101

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pola Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit Inti-Plasma Antara PT. Boswa Megalopolis Dengan Masyarakat (Suatu Penelitian Di Kabupaten Aceh Jaya)

14 150 149

Perjanjian Baku/Standar Kontrak Bertentangan Dengan Asas Kebebasan Berkontrak

2 33 147

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Jual-Beli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Antara PTPN I DAN PT. Bagun Sempurna Lestari (BSL)

12 132 123

Studi Sistem Kelistrikan Pada Pabrik Kelapa Sawit (Aplikasi PT. PN III Kebun Sei Silau Kisaran)

42 169 79

Kajian Pengembangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Supermini Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani Kelapa Sawit Di Sumatera Utara (The Study On The Development Of Supermini Palm Oil Factory In Order To Increase The Palm Oil Farmers Income In North Sumater

0 49 7

Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Antara PT.PLN (Persero) dengan CV.Carmel dalam Hal Penyeimbangan Beban Trafo (Studi pada PT.PLN (Persero) Area Payakumbuh)

4 40 96

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pabrik Kelapa Sawit Antara PT. Bima Dwi Pertiwi Nusantara Dengan PT. Mutiara Sawit Lestari

0 0 2

BAB II Tinjauan Umum Tentang Perjanjian A. Pengertian dan Hakekat Perjanjian - Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pabrik Kelapa Sawit Antara PT. Bima Dwi Pertiwi Nusantara Dengan PT. Mutiara Sawit Lestari

0 0 34

BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Masalah - Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pabrik Kelapa Sawit Antara PT. Bima Dwi Pertiwi Nusantara Dengan PT. Mutiara Sawit Lestari

0 1 14