Strategi pelayanan perpustakaan di SMAN 63 Jakarta

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

TITIN KHUMEDAH

NIM: 1110018200044

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2014 M.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Suatu tempat yang berisikan sumber pengetahuan dan informasi yang mudah didapatkan adalah perpustakaan. Peran perpustakaan sangatlah penting bagi sekolah dimana di sekolah pasti mempunyai perpustakaan. Ibaratnya ialah perpustakaan adalah jantung sekolah maka dari itu sekolah harus bisa mengembangakan perpustakan yang diminati siswanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan SMA N 63 Jakarta kepada seluruh anggota perpustakaan. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang didukung pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah : kepala sekolah, koordinator perpustakaan, 2 pengelola perpustakaan dan 2 siswa. jawaban wawancara tersebut diklasifikasikan dan dikategorisasikan secara deskriptif.

Penelitian menunjukan bahwa startegi pelayanan perpustakaan SMA N 63 Jakarta dilakukan oleh kepala sekolah, koordinator perpustakaan dan pengelola perpustakaan yang selalu berkerjasama untuk membuat program kerja tahunan dan melihat dari beberapa faktor internal dan eksternal perpustakaan sekolah. Srtategi pelayanan tersebut diterapkan koordinator perpustakaan dan pengelola perpustakaan yaitu melayani siswa dengan ramah tamah dan ketika siswa meminta bantuan petugas siap membantunya. Melayani dengan senyuman, memuaskan pemakai dengan cepat dan mudah.


(7)

ii

Titin Khumedah (NIM: 1110018200044). Strategy of Library Service in Senior High School 63 Jakarta, Thesis Program Tier One (S1), Program Study of Management Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta 2014.

A place that contains the source of accessible knowledge and information is the library. The role of the library is very important for the school which is in every school must have a library. The allusion of the library is the heart of the school so the school should be able to develop the library of interest of their students.

This research aims to know the strategies of service provided by the library in Senior High School 63 Jakarta to all member of libraries. This research uses qualitative approach with descriptive method that supported the collection of data through observation, interview and documentation study. Information sources in this study are: Principal, Coordinator of the Library, 2 Librarian and 2 students. The answer of the interview are classified and categorized as a descriptive.

This research showed that the strategy of the library service undertaken by the Principal, Coordinator of library and Librarians in Senior High School 63 Jakarta always cooperate in making the annual work programe and viewed from several internal and external factors in the library school. That service strategy applied by the coordinator of library and librarian is to serve all of the students with friendly and when students ask for help, they ready to help them, serve with a smile, and also satisfying users quickly and easily.


(8)

iii Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “

Strategi Pelayanan Perpustakaan di SMA N 63 Jakarta “. semua berkat ke-Maha Pemura-nya bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu.

Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabat dan ummatnya yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah hingga zaman penuh rahmat seperti ini.

Adapun penulis skripsi ini dimaksud untuk memenuhi syarat mencapai gear Sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangannya. Kerena dengan keterbatasan yang dimiliki penulis, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan.

Penulis juga sangat menyadari bahwa dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini, banyak sekali pihak yang telah membantu baik secara materi maupun moril. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Dra. Nurlena, MA.Ph.D.

2. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. 3. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk senantiasa memberikan petunjuk dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas Ilmu yang diberikan kepada penulis,


(9)

iv

memberikan izin untuk melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada pihak perpustakaan Ibu Dra. Siti Bahijah, Ibu Dra. Hj. Fauziah, Bapak Yunus serta Siswa/i SMA N 63 Jakarta atas keramahan dan bantuan yang diberikan semoga ALLAH membalas semua kebaikannya Amin.

7. Kepada kedua orang tua saya Bapak Noto Miharjo tercinta dan Ibunda tersayang Kamilah yang telah memberikan dukung materi dan immateri dalam menyelesaikan studi selama ini.

8. Serta tidak lupa kepada Bapak kandung saya (Alm) Sonhaji dan kakek saya Ikhsan (Alm) yang menjadi inspirasi dan penyemangat dalam menyelesaika skripsi ini.

9. Kepada Yandri Firmansyah S.Pd yang selalu menjadi penyemangat dan sangat baik, sabar membantu dan menemani penulis dalam segala hal, thanx so much. 10.Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2010

khusunya untuk kelas MP-B. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang turut memberikan dukungan dan do’a dalam proses penulisan laporan skripsi ini.

Hanya Allah yang dapat membalas jasa dan kebaikan kalian semua, semoga mendapat ganjaran kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca.

Akhir kata,kami selaku penyusun proposal berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, Amin.

Wassalamu’alaikumWr.Wb Jakarta, 09 Oktober 2014


(10)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan dan Perumusan masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... ..7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Manajemen Strategik dan Tugasnya ... 8

1. Pengertian Manajemen Strategik ... 8

2. Tugas Manajemen Strategik . ... 9

B. Perpustakaan Sekolah ... 11

1. Pengertian perpustakaan ... 11

2. Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 12

3. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 12

4. Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 13

C. Layanan Perpustakaan ... 14

1. Pengertian Layanan . ... 14

2. Layanan Teknis ... 15

3. Layanan Pemakai ... 17


(11)

vi

pengguna tercapai ... 21

4. Beberapa Strategi Untuk Memuaskan Pemakai Perpustakaan ... 22

5. Strategi Dalam Mempertahankan Kualitas ... 22

E. Kerangka Pikir ... 24

F. Penelitian Relevan ... 25

BAB III HASIL METODOLOGI A. Tujuan dan Tempat Penelitian ... 28

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 29

C. Sumber Data Penelitian ... 30

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 30

E. Tehnik Analisi Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perpustakaan SMA N 63 Jakarta Selatan ... 34

1. Sejarah Singkat Perpustakaan SMAN 63 ... 34

2. Struktur Organisai Perpustakaan ... 35

3. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah ... 36

4. Koleksi Perpusatakaan ... 37

5. Sumber Daya Manusia ... 37

B. Deskripsi dan Analisis Data ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60


(12)

vii

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 29

Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ... 31

Tabel 3 Daftar Inventaris Perabotan dan Perlengkapan perpustakan ... 36


(13)

viii


(14)

ix

1. Pedoman Wawancara ... 63

2. Hasil Wawancara ... 66

3. Program Kerja Perpustakaan SMA N 63 Jakarta Tahun Pelajaran 2014-2015 ... 77

4. Data Buku Umum Perpustakaan SMA N 63 Jakarta Tahun Pelajaran 2014-2015 ... 78

5. Daftar Buku Paket/Pelajaran Perpustakaan SMA N 63 Jakarta Tahun Pelajaran 2014-2015 ... 102

6. Daftar Buku Pengayaan (BSE) Perpustakaan SMA N 63 Jakarta Tahun 2014-2015 ... 103

7. Lermbar Uji Referensi ... 104

8. Surat Bimbingan Skripsi ... 111

9. Surat Izin Penelitian ... 112

10. Surat Pernyataan Telah Mengadakan Penelitian ... 113


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah telah membuktikan bahwa perpustakaan mampu menjadikan suatu bangsa besar dan maju. Eksistensi perpustakaan di sekolah, baik tingkat SD, SMP maupun SMA merupakan hal yang wajib ada dalam lingkungan pendidikan. Ibarat sebuah jantung, perpustakaan sekolah merupakan sarana yang dapat memompakan pemenuhan rasa ingin tahu para siswa. Alasannya, karena perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan, pusat kegiatan belajar bagi siswa, pusat informasi bagi warga sekolah dan tempat rekreasi dalam arti tempat penyegaran otak, rohani dan jasmani. Perpustakaan juga merupakan pusat integrasi dimana siswa, guru dan pustakawan dapat bekerjasama dalam memperluas ilmu pengetahuan baik individu maupun kelompok. Perpustakaan Sekolah harus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan pihak internal stakeholder, sehingga Perpustakaan Sekolah selalu terlibat dalam setiap kegiatan penting di lingkungan akademik.

Perpustakaan yang sekarang ada dan berkembang dengan berbagai jenis dari bentuk koleksi bahan pustaka, merupakan ciri kehidupan modern. Pada sisi yang lain, kehidupan modern juga ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, yang termasuk di dalamnya ilmu manajemen.1

1

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 1-2.


(16)

Dimana sekolah dapat mengembangkan perpustakaan yang modern dengan mempunyai manajamen yang bagus, melengkapi sarana prasaran dan pustakawan yang bisa menggunakan teknologi yang semakin berkembang ini. Kerena perpustakan suatu tempat yang penting di dalam sekolah dimana sumber informasi, ilmu pengetahuan dan pendidikan bisa didapatkan di perpustakaan sekolah.

Ada beberapa jenis perpustakaan yang tersebar di masyarakat, misalnya perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus, dan perpustakaan umum. Jenis perpustakaan tersebut kalau dilihat dari fungsinya adalah sebagai pusat pelayanan masyarakat. Namun apabila diamati lebih lanjut, maka jenis perpustakaan tersebut bisa terdiri dari berbagai macam perpustakaan lagi secara spesifik berfungsi langsung terhadap lembaga yang menaunginya.

Misalnya perpustakaan sekolah bernaung disekolah dasar (SD), Sekolah lanjutan atas (SLTP), dan sekolah menengah umum/kejuruan (SMU/SMK). Demikian pula untuk jenis perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan khusus. Ia berfungsi langsung dengan lembaga induknya. Perpustakaan sekolah jumlahnya sangat banyak, karena disetiap sekolah baik tingkat taman kanak-kanak, SD, SLTP, dan SMU/K, semuanya memiliki perpustakaan sendiri.

Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk tujuan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid. Ia berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di tingkat sekolah.2

Dasar pembentukan perpustakaan di Indonesia adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989, yang isinya menyatakan bahwa setiap sekolah harus menyediakan sumber belajar (perpustakaan). Perpustakaan merupakan unit didalam lembaga yang kehadirannya hanya dapat dibenarkan jika mampu membantu pencapaian pengembangan tujuan-tujan sekolah yang bersangkutan. Penekanan tujuan

2

Pawit. M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan Sekolah , (Jakarta: Kencana, 2007), h. 1-2.


(17)

perpustakaan sekolah adalah pada aspek edukatif dan rekreatif (kultur).3 Sejak diterbitkan Undang-Undang Pendidikan No. 2/1989, sudah banyak sekolah yang memiliki tenaga yang secara khusus mengelola perpustakaan sekolah. Tenaga ini biasanya diambilkan dari tenaga pengajar yang sedikitnya banyak sudah belajar ilmu perpustakaan melalui pendidikan atau pelatihan. Atau, tenaga pengajar ini menjadi guru-pustakawan melalui jalur fungsional yang memang dimungkinkan oleh Keputusan Menpan dan Mendikbud no. 18 tahun 1988. Sebelumnya, perpustakaan sekolah hanya ditangani oleh tenaga tidak tetap, biasanya guru bahasa yang diberi tugas tambahan untuk mengatur jalannya perpustakaan. Tugas guru ini antara lain mengusahakan penambahan koleksi, melayani dan barangkali juga mengolah buku-buku (bahan perpustakaan).4

Oleh karena itu kebijakan biasanya berbentuk atas dasar hukum seperti undang-undang keputusan pejabat, pedoman, peraturan perundang-undangan, dan rencana strategik, serta arah untuk mencapai tujuan tertentu. Kebijakan yang digariskan oleh lembaga yang membawahi perpustakaan merupakan dasar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, sehingga keberadaan perpustakaan akan menjadi satu kesatuan di dalam suatu organisasi.

Pelayanan salah satu jasa perpustakaan yang pertama kali berhubungan dengan pengguna perpustakan. Dimana petugas perpustakaan melayani seluruh anggota perpustakaan dengan ramah tamah dan menyenangkan. Sehingga anggota perpustakaan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Kegiatan yang paling sering dan selalu dilakukan adalah kegiatan layanan perpustakaan karena tanpa adanya layanan perpustakaan akan menjadi tidak sempurna. Setiap perpustakaan pasti di dalamnya terdapat layanan, pelayanan tersebut bisa dikembangkan oleh petugas perpustakaan itu sendiri.

Pustakawan harus mempunyai perubahan dan perkembangan tidak hanya dalam bidang layanan tetapi yang terkait di dalam perpustakaan. Bagimana pustkawan dapat mengolah buku dengan cara yang modern dengan berkembangnya teknologi yang sangat maju ini. Dengan adanya perpustakaan sekolah murid dan guru dapat capat mendapatkan informasi.

3

Tri Septiyanto, Umar Sidik, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi-Fakultas Adab, 2007), h. 8.

4

Soelistia. Hartoyo dan Edi Pranoto, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995).h 1.


(18)

Maka dari itu petugas perpustakaan harus mengikuti pelatihan perpustakaan agar bisa mengembangkan dari segi pelayanan yang sudah modern ini. Agar bisa melakukan pengolahan bahan pustaka yang serba menggunakan teknologi yang canggih seperti sekarang.

Bila membina hubungan dan mempertahankan pelanggan yang sudah lama dengan memberikan pelayanan yang sangat baik dan konsisten, bila mereka puas ada kemungkinan menunjukan loyalitas dengan memberitahu dan memberikan informasi kepada orang lain atau teman dekatnya, dan tingkat kepercayaan melalui testimoni (ucapan seseorang) lebih tinggi dan efektif selain biaya dikeluarkan lebih rendah.5

Untuk mencapai tujuan perpustakaan, baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek, diperlukan adanya perencanaan yang matang. Perencanaan strategis merupakan pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya tentang apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.

Dari itu maka manajemen perpustakaan harus perlu diadakan agar setiap kegiatan perpustakaan dapat terkendali dan terarah untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Karena manajemen perpustakaan salah satu cara yang baik agar perpustakaan dapat dikelola dengan baik sehingga keberadaannya mampu memberikan layanan bagi yang membutuhkan.

Dengan manajemen yang bagus dapat mengembangkan kualitas layanan yang lebih baik lagi. Karena di dalam manajemen terdapat proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Sehingga petugas perpustakaan yang terlibat melayani pengunjung akan melakukan tugas dan pekerjaan yang benar dengan cara yang benar juga.

Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila ditunjang dengan manajemen yang memadai sehingga seluruh aktifitas lembaga akan mengarah pada upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut, seluruh elemen dalam lembaga akan diberdayakan agar tujuan yang dicita-citakan tercapai.


(19)

Dalam melakukan kegiatan perpustakaan diperlukan adanya kemampuan manajemen yang baik dan bagus agar perpustakaan dapat lebih terarah sesuai dengan keinginan. Kemampuan manajemen itu juga diperlukan menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efesien dan efektif.

Perpustakaan menjadi sumber dari segala hal maka perlunya layanan yang baik agar kualitas perpustakaan dapat dinilai oleh masyarakat dan warga sekolah. Hal ini yang menjadikan layanan di perpustakaan harus lebih baik lagi dengan mengembangkan sistem layanan secara optimal.

Dengan memberikan layanan yang baik pastinya setiap pengunjung yang datang ke perpustakaan akan lebih senang berkunjung kembali ke perpustakaan. Maka pustakawan harus bisa mengembangkan layanan agar lebih menarik dalam pelayanannya maupun fasilitas di perpustakaan.

Para siswa dan guru-guru di lembaga pendidikan merupakan target utama dari berbagai pelayanan yang ditawarkan oleh pihak perpustakaan. karena itu pelayanan yang berbasis kebutuhan pemakai merupakan faktor yang sangat penting untuk dijadikan pertimbangan dari berbagai pelayanan perpustakaan bersangkutan.6

Maka sarana dan prasarana harus bisanya menjadi fasilitas yang membuat para pengunjung merasa nyaman dalam setiap aktifitas di perpustakaan. Oleh karena itu petugas/pustakawan harus bisa menjalankan setiap fungsi perpustakaan dengan mengembangkan strategi atau program agar menumbuhkan rasa membaca setiap pengunjung menjadi suatu kebiasaan.

Perpustakaan sekolah saat ini dalam kondisi masih memprihatinkan, bukan pada fisiknya (gedung dan ruangan), melainkan pada pengelolaan yang saat ini masih kurang dalam pelayanannya. Selain pelayanan yang masih kurang buku koleksi pun masih dalam taraf standar, kebanyakan perpustakaan memiliki buku paket bidang studi/buku ajar yang dipakai dalam proses pembelajaran. Padahal koleksi buku-buku bacaan lainnya itu sangat penting untuk menumbuhkan rasa kebiasaan membaca bagi setiap pengunjung.

6

Sudarnoto Abdul Hakim. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: fakultas adab dan humaniora UIN syarif Hidayatullah, 2006), h. 101.


(20)

Keadaan di atas menggambarkan keadaan perpustakaan yang sangat memprihatinkan dimana perpustakaan sekolah hanya sebagai pelengkap saja. Tidak adanya rasa peduli terhadap keadaan perpustakaan seharusnya warga sekolah peduli dengan perpustakaan sekolah karena perpustakan sekolah merupakan jantungnya sekolah. Agar perpustakaan sekolah diminati oleh anggota perpustakaan perlunya ada peningkatan layanan.

Dalam hal ini sekolah sangat membutuhkan perpustakaan karena perpustakaan bermanfaat dalam memperlancar pencapaian tujuan proses belajar-mengajar di sekolah. Manfaat tersebut dapat terlihat bukan hanya dari hasil belajar siswa bahkan lebih dari hal itu, seperti mampu mencari, menemukan, menyaring setiap informasi dengan terbiasa belajar sendiri dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada jaman sekarang ini.

Keinginan pemerintah meningkatkan mutu pendidikan akan terasa berat dan susah apabila tidak dipenuhi serta dilengkapinya sarana dan prasarana. Salah satunya adalah pengadaan perpustakaan yang merupakan kebutuhan sumber media pembelajaran paling mendasar bagi lembaga pendidikan. Perpustakaaan juga sebagai penggerak bagi siswa untuk senantiasa memotivasi keingintahuan suatu masalah.

Perpustakaan SMAN 63 Jakarta dari segi layanan masih belum optimal dalam kegiatan melayani pemakai, peminjaman buku, petugas perpustakaan kurang menerapkan strategi pelayanan, kurang penataan ruangan dan sarana prasaran yang memadai, koleksi buku yang sangat terbatas dan tenaga perpustakaan yang kurang mengikuti pelatihan-pelatihan.

Sehubungan hal di atas betapa pentingnya perpustakaan, yang merupakan tempat dan media pembelajaran. Berdasarkan masalah di atas, Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi ini dengan judul “Strategi Pelayanan Perpustakaan di SMAN 63 JAKARTA”.


(21)

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Rendahnya kualitas pelayanan petugas perpustakaan 2. Terbatasnya judul koleksi buku

3. Pengaturan jadwal kunjungan yang tidak teratur 4. Belum optimalnya sistem pelayanan perpustakaan 5. Kurangnya sarana prasarana perpustakaan

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembatasan masalah dalam skripsi ini terarah maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini pada “strategi pelayanan perpustakaan di SMA N 63 Jakarta”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

Bagaimana strategi pelayanan perpustakaan di SMAN 63 Jakarta?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi pelayanan perpustakaan di SMAN 63 Jakarta.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Penulis, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai Bagaimana strategi pelayanan perpustakaan di sekolah.

2. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu proses belajar di sekolah

3. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk mengembangkan strategi pelayanan perpustakaan sekolah.


(22)

8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Manajemen Strategik dan Tugasnya

1. Pengertian Manajemen Strategik

Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakkan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.7

Manajemen strategik terdiri dari analisis, keputusan, dan aksi yang diambil organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.8

Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian organisasi tersebut.9

Dari tiga buku di atas dapat dismpulkan pengertian manajamen strategik merupakan keseluruhan keputusan dan rencana mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan.

7

John A. Fearce, dan Richard B. Robinson, Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, (Binarupa Aksara, 1997), h. 20

8

Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 7.

9

Tri Septiyanto, Umar Sidik, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi-Fakultas Adab, 2007), h. 276.


(23)

2. Tugas Manajemen Strategik

Tugas manajemen strategik terdiri atas sembilan tugas penting antara lain: a. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud

keberadaan (purpose), filosofi (philosophy) dan tujuan (goal).

b. Mengembangkan profit perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya.

c. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor kontekstual umum.

d. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber daya dengan lingkungan ekstern.

e. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.

f. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (Grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki. g. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih. h. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan

sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas SDM, struktur, teknologi dan sistem imbalan.

i. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.10

Secara spesifik, tugas dan peranan manajer dalam perumusan dan pelaksanaan strategi perusahaan sampai pengendalian dapat dinyatakan dalam langkah-langkah di bawah ini :

a. Menetapkan misi dan visi perusahaan-memutuskan mengenai bisnis apa yang hendak dijalankan perusahaan (misi) dan apa yang hendak dicapai dengan menjalankan bisnis tersebut (visi).

b. Menyusun filosofi perusahaan-menetapkan kepercayaan, nilai-nilai, karakter, serta petunjuk tidak tertulis yang membimbing dan mengikat perusahaan dalam menjalani misi untuk mencapai visi.

c. Menetapkan kebijakan (policy) – memutuskan mengenai rencana tindakan untuk membimbing kinerja seluruh aktivitas utama dalam menjalankan strategi sesuai dengan filosofi perusahaan.

d. Menetapkan tujuan (objectives) – menetapkan pencapaian target dalam kurun waktu tertentu tujuan lebih sempit dari pada misi dan dirancang untuk membantu dalam membuat rencana operasional untuk menjalankan startegi.

e. Mengembangkan strategi – menyusun konsep, ide-ide, dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan dengan sukses dan memenangkan persaingan. Perencanaan strategis merupakan bagaian dari proses

10

John A. Fearce, dan Richard B. Robinson, Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, (Binarupa Aksara, 1997), h .20.


(24)

perencanaan menyeluruh yang termasuk didalamnya adalah perencanaan manajemen dan perencanaan operasional.

f. Merencanakaan struktur organisasi – mengembangkan rencana organisasi dan aktivitas-aktivitas yang membantu orang-orang bekerja bersama untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan strategi, filosofi, dan kebijaksanaan.

g. Menyiapkan berbagai sumber daya untuk pelaksanaan strategi yaitu sebagai berikut

h. Menetapkan standar – merupakan ukuran kinerja yang menjadi dasar dalam menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam jangka panjang. i. Menetapkan prosedur kerja – menyusun langkah-langkah sistematis,

taktis, dan strategis yang harus diikuti oleh seluruh personal dalam melaksanakan aktivitas bersama untuk memberikan nilai-nilai terbaik pada konsumen.

j. Memotivasi orang – mendorong setiap orang dalam organisasi untuk bertindak sesuai dengan filosofi, kebijaksanaan, prosedur, dan standar dalam menjalankan rencana perusahaan.11

Concepts and Cases merumuskan lima tugas manajemen startegik, yaitu : a. Mengembangkan startegik vision dan misi bisnis.

b. Menerapkan tujuan.

c. Memformulasikan strategik untuk mencapai tujuan.

d. Mengimplementasikan dan mengakseskusi strategi yang dipilih secara efektif dan efesien.

e. Mengevaluasi keberhasilan strategi, memonitori perkembangan baru, dan merumuskan corrective adjustment yang diperlukan untuk mengevaluasi dan merevisi tugas a, b, c, ataupun d. 12

Dari beberapa tugas manajemen strategik di atas dapat disimpulkan bahwa mengembangakan dan menetapkan visi dam misi perusahaan yang akan didirikan sesuai tujuan perusahaan. Mengetahui dan memahami lingkungan internal dan eksternal. Menyusun serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan untuk menghadapi pesaing. Menetapkan dan merumuskan tujuan perusahan jangka panjang serta mengalokasikan sumber daya yang ada sehingga strategi yang telah disusun dapat dilaksanakan. Mengevaluasi dan mengawasi faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung

11

Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (malang: Bayumedia Publishing 2005), Cet. 2, h. 18-19

12

Tony Sitinjak, Dkk., Model Matriks Konsumen Untuk Menciptakan Superior Customer Value, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 14.


(25)

dan mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan mengambil tindakan perbaikan.

B. Perpustakan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan adalah salah satu alat yang vital dalam setiap program pendidikan, pengajaran dan penelitian (research) bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.13

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, sebuah gedung atau bagian dari gedung yang digunakan untuk menyimpan buku seerta dan bahan pustaka lainnya terbitan lainnya menurut tata susunan tertentu untuk kepentingan pembaca dan bukan untuk diperjualbelikan.14

Perpustakaan diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar. Sebagai salah satu saran pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan disekolah. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional (dengan akronim UU Sisdiknas) yaitu UU No.20 tahun 2003 disebukan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan saran dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.15

Dari beberapa definisi buku di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar perpustakaan adalah salah satu unit kerja/lembaga tertentu yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka baik yang tertulis, tercetak, maupun grafis lainnya tetapi, seperti film, slide, piringan hitam, tape, yang diatur dan diorganisasikan secara sistematis untuk dipergunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi sekaligus sebagai saran belajar yang menyenangkan bagi setiap pemakainya.

13

Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpusatakaan Jilid 1, (Bandung : Alumni, 1987), h. 1. 14

Sudarnoto Abdul Hakim. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.31.

15

Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan tata kerja (Jakarta:Grasindo, 2007), H.1-2.


(26)

2. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu saran dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan, sehingga setiap sekolah semestinya memiliki perpustakaan yang memadai.16

Definisi perpustakaan sekolah bahwa “perpustakaan yang

tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan khusus sekolah dan tujan pendidikan pada

umumnya”.17

Pepustakaan sekolah merupakan bagian intergal dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.18

Dengan demikian pengertian perpustakaan sekolah tidak jauh beda dengan perpustakaan umum, hanya saja tempat disebuah lembaga pendidikan. Jadi, perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja dari lembaga pendidikan yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka baik yang tertulis,tercetak, maupun grafis lainnya (seperti film, slide, piringan hitam, tape) yang diatur dan diorganisasikan secara sistematis untuk dipergunakan secara berkesinambungan sehingga dapat membantu murid- murid, guru-guru dalam proses belajar mengajar.

3. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Perpusatakaan sekolah merupakan bagian intergal proses pendidikan. Berikut ini butiran penting bagi pengembangan literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaaan serta merupakan jasa inti perpustakaan sekolah :

16

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 39-40

17

Sudarnoto Abdul Hakim. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.32.

18

Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta:Grasindo, 2007), h. 3.


(27)

a. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah;

b. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaaan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka;

c. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan keceriaan;

d. Mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktik keterampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi dikomintas;

e. Menyediakan akses kesumber daya lokal, regioanal, nasional dan global dan kesempatan pembelajar menyikapi, pengalaman opine yang beranekaragam;

f. Mengorganisasikan aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaaan budayadan sosial;

g. Bekerja dengan murid, guru, administator, dan orang tua untuk mencapai misi sekolah;

h. Menyertakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi tercipatanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi dialam demokrasi; i. Promosi membaca dan sumberdaya serta jasa perpustakaan sekolah

kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.19

4. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

a. Membantu para pelajar melaksanakan penyelidikan dan mencari keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.

b. Dari sumber-sumber pengetahuan yang beraneka warna itu, seorang anak dapat mengetahui bahwa berbagai informasi dapat diberikan dengan cara-cara yang berbeda.

c. Perpustakaan yang baik juga harus dapat membantu seorang murid mengembangkan kegemarannya.

d. Perpustakaan sekolah harus menyebar ke seluruh sekolah bahan-bahan bacaan yang bernilai dan cocok dengan selera dan daya baca anak-anak untuk memupuk kebiasaan membaca.

e. Perpustakaan yang dipimpin dan diatur baik, juga memberikan tanggung jawab kepada seorang anak sebagai seseorang warga negara.20

19

Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta:Grasindo, 2007), h .21-22.

20

Perpustakaan Sekolah : Petunjuk untuk membina, memakai, dan memelihara perpustakaan sekolah, (Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen dan Kebudayaan), 1983. h. 2-4


(28)

Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut:

a. Fungsi Edukatif.

Fungsi edukatif adalah di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-buku-buku-buku fiksi maupun non fiksi. Adanya buku-buku-buku-buku tersebut dapat membiasakan murid-murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individu maupun berkelompok.

b. Fungsi Informatif.

Fungsi informatif adalah menyediakan bahan-bahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti majalah, bulletin, surat kabar, pamflet, guntingan artikel, peta, bahkan dilengkapi juga dengan alat-alat pandang-dengar seperti overhead projector, slide projector, filmstrip projector, televisi, video tape recorder dan sebagainya. Semua ini akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh murid-murid.

c. Fungsi Tanggung Jawab Administratif

Fungsi administratif ialah dimana setiap ada peminjaman dan pengembalikan buku selau dicatat oleh guru pustakawan.

d. Fungsi Riset.

Fungsi riset ialah di dalam perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka, adanya bahan pustaka yang lengkap murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data keterangan-keterangan yang diperlukan.

e. Fungsi Rekreatif

Fungsi rekreatif ialah perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.21

C. Layanan Perpustakan

1. Pengertian Layanan

Pelayanan Perpustakaan adalah proses penyebar luasan segala macam informasi kepada masyarakat luas. Ada beberapa macam bentuk pelayanan di perpustakaan, diantaranya pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan referensi dan informasi, pelayanan bimbingan kepada pembaca dan pelayanan jam buka perpustakaan.22 Layanan perpustakan adalah semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan pemakai perpustakaan.23

21

Bafadal, Ibrahim, Pengelola Perpustakaan Sekolah. (Jakarta:BumiAksara, 2011), Ed. 1,Cet. 8 h. 6-8.

22

Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Kencana, 2007). h. 69.

23


(29)

Layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pemakai perpustakaan tentang hal-hal berikut:

a. Segala bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan, baik untuk dimanfaatkan ditempat ataupun untuk dibawa pulang untuk digunakan diluar ruang perpustakaan.

b. Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustakaan yang merujuk pada keberadaan sebuah informasi.24

Jadi dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan layanan perpustakaan adalah pelayanan yang diberikan untuk pemakai atau pengunjung perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan perpustakan baik berupa informasi yang dibutuhkan.

2. Layanan Teknis

a. Pengadaan bahan pustaka

Pengadaan atau akusisi koleksi bahan pustaka merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi. Bagi perpustakaan yang baru dibentuk atau didirikan, kegiatan pengadaan ini meliputi pekerjaan penentuan kriteria koleksi perpustakaan dan pembentukan koleksi awal. Untuk perpustakaan yang sudah berjalan, kegiatan pengadaan untuk menambah dan melengkapi koleksi yang sudah ada. Yang menjadi titik tolak kegiatan pembinaan dan pengembangan koleksi selanjutnya.25

Asa beberapa cara yang dapat ditempuh oleh guru pustakawan untuk memperoleh bahan-bahan pustaka, antara lain dengan cara membeli, hadiah atau sumbangan, tukar-menukar, pinjaman dan pembuatan kliping.

1) Pembelian

Untuk membeli buku-buku perpustakaan sekolah dapat ditempuh dengan cara membeli ke penerbit, membeli di toko buku dan memesan.

2) Hadiah

Hadiah atau sumbangan dari perorang maupun dari organisasi, badan-badan atau lembaga-lembaga tertentu. Untuk memperoleh hadiah atau sumbangan buku-buku atau bahan pustaka lainnya banyak tergantung kepada hubungan antara sekolah dengan sumber-sumber yang dapat dijadikan tempat meminta hadiah atau

24

Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 165.

25

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 174.


(30)

sumbangan, dan juga tergantung kepada kemampuan guru pustakawan di dalam berusaha memperoleh hadiah atau sumbangan,

3) Tukar-menukar

Untuk memperoleh tambahan buku-buku perpustakaan sekolah, guru pustakawan bisa mengadakan hubungan kerja sama dengan guru pustakawan sekolah lainnya. Hubungan kerja sama tersebut berupa saling menukar buku-buku perpustakaan sekolah.

4) Pinjaman

Pinjaman buku-buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka lainnya dapat diusahakan oleh guru pustakawan agar bahan-bahan pustaka semakin lama semakin bertambah. Pihak-pihak yang dapat dipinjam adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, ataupun orang tua murid.26

b. Pengolahan bahan pustaka

Pengolahan adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau di tempat tertentu yang telah disediakan. Untuk kemudian siap dipakai oleh pemakai. Pekerjaan pengolahan koleksi yang berbentuk tercetak dan yang terekam dibedakan dan dipisahkan, meskipun ada pekerjaan yang memiliki kesamaan. Untuk yang bentuk tercetak yakni buku dan sejenisnya, maka pekerjaan pengolahan itu meliputi menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka, registrasi bahan pustaka, pengecapan atau stempel perpustakaan pada halaman tertentu biasanya dibubuhkan di bagian depan di bagian tengah dan di bagian belakang buku, klasifikasi, katalogisasi, pembuatan kelengkapan pustaka, penjajaran kartu (file), penyusunan koleksi (buku) di rak, penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka.27

Pengolahan bahan koleksi adalah buku yang sudah diadakan di perpustakaan sekolah hendaknya segara di oleh. Hal ini dilakukan agar bahan koleksi yang berada di perpustakaan dapat diorganisasikan dengan baik sehingga pemakai perpustakaan dapat menemukan bahan koleksi yang diinginkan secara mudah. Pengolahan koleksi perpustakaan meliputi beberapa kegiatan yaitu inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, penyelesaian dan pengaturan koleksi.

26

Bafadal Ibrahim, Pengelola Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,1992),Ed. 1. Cet. 1. h. 37-42.

27

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006),h. 179-186


(31)

Tujuannya adalah untuk mempermudah suatu penemuan kembali informasi yang diperlukan, untuk mempermudah petugas dalam menempatkan kembali buku yang telah dimanfaatkan oleh pengguna, dan mempermudah guru pustakawan ketika ingin mengetahui perimbangan bahan perpustakaan.28

Layanan teknis adalah layanan yang bertugas mempersiapkan bahan pustaka sedemikian rupa sehingga siap untuk disajikan atau dilayankan di bagian layanan pembaca. Kelompok besar tugas-tugas dari layanan teknis ini mencakup : pengadaan dan pengolahan bahan pustaka. Pengadaan bahan pustaka mencakup kegiatan : pemilihan, pembelian, dan pengadaan. Sedangkan pengolahan bahan pustaka mencakup kegiatan : inventarisasi bahan pustaka pengkatalogan, pengklasifikasian, serta penyelesaian bahan pustaka yakni memberi perlengkapannya.29

Jadi dapat disimpulkan layanan teknis mempunyai kegiatan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka yang menjadi dasar atau sumber koleksi di perpustakaan. Dengan dilakukan pengadaan koleksi maka perpustakaan lebih banyak sumber bacaan, dan pengolahan bahan pustaka dapat menjadikan perpustakaan yang tersturktur secara fungsional.

3. Layanan Pemakai

Layanan pemakai merupakan kegiatan pemberian pelayanan perpustakaan kepada pemakai perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan. Pelayanan pemakai meliputi dua bidang yaitu layanan sirkulasi dan layanan referensi.

a. Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku di perpustakaan. Tugas pokok sirkulasi adalah melayani perpustakaan yang akan meminjam dan mengembalikan buku-buku di perpustakaan, serta membuat laporan kegiatan layanan sirkulasi.

b. Layanan referensi (rujukan) adalah pelayan yang membatu pemakai perpustakaan yang menemukan kesulitan dalam memperoleh informasi/bahan pustaka dan memberikan petunjuk agar informasi dan bahan pustaka yang diperlukan dapat secepatnya ditemukan.30

28

Sudarnoto Abdul Hakim. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.89-90.

29

Soelistia. Hartoyo dan Edi Pranoto. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h 60.

30

Sudarnoto abdul hakim. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: fakultas adab dan humaniora UIN syarif Hidayatullah, 2006), h.102-111.


(32)

Jenis layanan yang diberikan perpustakaan ada beberapa macam. Jenis layanan juga biasanya dipengaruhi oleh jenis perpustakaan dan masyarakart yang dilayaninya. Beberapa jenis layanan perpustakaan adalah sebagai berikut:

a. Layanan peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi) layanan peminjaman bahan pustaka adalah layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Dalam layanan ini biasanya digunakan sistem tertentu dengan aturan peminjaman yang disesuaikan dengan kondisi perpustakaan.

b. Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan, yang berisi tentang informasi teknis dan singkat koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan dan hanya boleh dibaca di tempat.31

Jadi layanan pemakai adalah layanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan untuk pemakai perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka. Layanan pemakai mempunyai kegiatan layanan peminjam (sirkulasi) dan layanan referensi. Layanan peminjam (sirkulasi) adalah layanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan kepada pengunjung perpustakaan untuk kegiatan meminjam dan mengembalikan koleksi perpustakaan. Sedangkan layanan referensi adalah layanan yang diberikan petugas kepada pemakai berupa koleksi khusus yang ada di perpustakaan seperti, kamus, jurnal,dan karya ilmiah yang hanya boleh dibaca di perpustakaan dan tidak boleh dibawa pulang.

D. Strategi Layanan Perpustakaan Sekolah

Strategi yang digunakan oleh petugas perpustakaan agar pemakai selalu ingin mengunjungi perpustakan untuk membaca, meminjam, mendapatkan informasi dan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Beberapa strategi layanan yang digunakan perpustakaan di sekolah antara lain adalah :

31

Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.171-172.


(33)

1. Pengembangan Sistem Layanan

Penerapan suatu sistem layanan di perpustakaan adalah agar proses pemberian jasa layanan dapat berlangsung tertib, teratur, dan cepat tanpa ada hambatan. Layanan yang dikembangkan oleh perpustakaan adalah agar tercipta layanan terbaik sejauh dapat dilaksanakan, yaitu yang sering disebut layanan “minimal” yang pada intinya berlangsung secara mudah, sederhana, cepat, tepat bermanfaat serta murah. Dalam hal itu mungkin perlu dikembangkan layanan yang menggunakan teknologi informasi.

Unsur-unsur yang terdapat dan terkait dengan sistem layanan perpustakaan meliputi:

a. Kesiapan petugas layanan baik fisik, mental, kemampuan, keterampilan, pengalaman, dan kemauan.

b. Kesiapan peralatan dan perlengkapan sebagai penunjang.

c. Keharmonisan komunikasi, kerja sama, persamaan persepsi antara petugas dengan pengunjung perpustakaan.

d. Peraturan dan tata tertib perpustakaan yang singkat, jelas, dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan serta dipatuhi oleh pemakai perpustakaan.

e. Pedoman yang standar di bidang layanan perpustakaan yang berlaku umum, sehingga dapat dipelajari untuk dipraktikan.32

Kualitas dan keterampilan mendasar yang diharapkan dari tenaga perpustakaan sekolah didefinisikan sebagai berikut:

a. Kemampuan berkomunikasi secara positif dan terbuka dengan anak dan orang dewasa.

b. Kemampuan memahami kebutuhan pengguna.

c. Kemampuan bekerjasama dengan perorangan serta kelompok didalam dan di luar komunitas sekolah.

d. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman budaya.

e. Memiliki pengetahuan mengenai metodologi pembelajaran dan teori pendidikan.

f. Memiliki ketrampilan informasi serta bagaimana menggunakannya. g. Memiliki pengetahuan mengenai materi perpustakaan yang

membentuk koleksi perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya. h. Memiliki pengetahuan mengenai bacaan anak, media dan kebudayaan i. Memiliki pengetahuan serta keterampilan dibidang manajemen dan

pemasaran.

j. Memiliki pengetahuan serta keterampilan dibidang teknologi informasi.33

32

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 119-120.

33Manifesto Perpustakaan Sekolah : Perpustakaan Sekolah dalam Pendidikandan Tenaga Pendidikan untuk Semua, ( Jakarta: IFLA/UNESCO, 2000), h. 16.


(34)

Dari beberapa unsur-unsur mengenai pengembangan sistem layanan maka dapat disimpulkan seorang petugas perpustakan harus mempunya jiwa tanggung jawab terhadap pekerjaan, komunikasi yang baik dan lancar sehingga dapat dipahami oleh pemakai, mempunyai ide dan gagasan, dan mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang luas dibidang perpustakaan.

2. Pendayagunaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda, barang inventaris yang menjadi milik perpustakaan dan dipergunakan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. pendayagunaan tersebut adalah menggunakan secara maksimal sehingga produktifitas perpustakaan dapat mencapai hasil dan berdampak positif bagi masyarakat pemakai. Ditinjau dari segi internal perpustakaan, semua kebutuhan pegawai dalam melayani pengunjung terpenuhi sehingga dapat dikatakan tidak adanya kekurangan dan hambatan.34

Sarana dan prasaran perpustakan Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA).

a. Gedung/ruang

Perpustakaan menyediakan gedung/ruang yang cukup koleksi, staf dan pemustakanya dengan ketentuan 3 sampai 6 rombongan belajar seluas 112 m2, 7 sampai 12 rombongan belajar seluas 168 m2, 13 sampai 18 rombongan belajar seluas 224 m2, 19 sampai 24 rombongan belajar seluas 280 m2, lebar minimal ruang perpustakaan 5 m2.

Pengaturan ruang secara teknis mengikuti ketentuan yang diatur dalam Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang standar saran dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

b. Area

Gedung/Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi: 1) Area Koleksi

2) Area Baca 3) Area Kerja 4) Area Multimedia c. Sarana

Perpustakaan menyediakan saran perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi:

34

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 217-218.


(35)

1) Rak buku (15 buah) 2) Rak majalah (1 buah) 3) Rak Surat kabar (1 buah) 4) Meja baca (15 buah) 5) Kursi baca (30 buah) 6) Kursi kerja (3 buah) 7) Meja kerja (3 buah) 8) Lemari katalog (1 buah) 9) Lemari (2 buah)

10)Papan pengumuman (1 buah) 11)Meja sirkulasi (1 buah) 12)Majalah dinding (1 buah) 13)Rak buku referensi (2 buah)

14)Perangkat komputer, dan mejanya untuk keperluan administrasi (1 buah)

15)Perangkat komputer, meja dan fasilitas akses internet untuk keperluan pemustaka (2 buah)

16)Perangkat komputer, meja dan fasilitas katalog publik online untuk keperluan pemustaka (1 buah)

17)TV (1 buah)

18)Pemutar VCD/DVD (1 buah) 19)Tempat sampah (3 buah) 20)Jam dinding (2 buah)35

Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan pendayagunaan sarana dan prasaran yaitu semua benda yang ada di perpustakan untuk menunjang kegiatan didalam perpustakaan seperti rak buku, lemari, meja, bangku, komputer, ac, tv, vcd dan lain-lain.

3. Memberikan pelayanan yang baik agar kepuasan pengguna tercapai.

Bagimana cara melayani pelanggan yang baik agar kepuasaan pemakai tercapai yaitu sebagai berikut :

a. Memelihara penataan buku yang rapih agar buku mudah didapat. b. Membiasakan diri untu berdisiplin terhadap waktu.

c. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. d. Membuat petunjuk-petunjuk di perpustakaan dengan jelas.

e. Menata ruang secara baik dengan tidak meninggalkan aspek keamanan. f. Menata ruang secara rapih, bersih, dan nyaman.

g. Menciptakan suasana perpustakaan yang menyenangkan.36

35

Standar Nasional Perpustakaan: Bidang Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 3dari9-4dari9

36


(36)

4. Beberapa Strategi Untuk Memuaskan Pemakai Perpustakaan.

Beberapa strategi untuk memuaskan pemakai perpustakaan sebagai berikut:

a. Strategi pemasaran yang berupa relationship marketing, yaitu strategi dimana transaksi pertukaran petugas dengan pemakai perpustakaan berkelanjutan, dalam arti tidak berakhir setelah transaksi jasa selesai. b. Strategi superior customer service, yaitu menawarkan pelayanan yang

lebih baik dari pada pesaing.

c. Strategi yang berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan pelanggan yang akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk jasa dan kinerja perpustakaan.

d. Strategi penanganan keluhan yang efesien dengan cara menyelesaikan penanganan keluhan secara baik sehingga pemakai perpustakaan menjadi puas.

e. Strategi peningkatan kinerja perpustakaan.37

5. Strategi Dalam Mempertahankan Kualitas

Kualitas pelayanan perpustakaan dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kita terhadap para pemakai perpustakaan yang datang mencari informasi. Maka diperlukan sebuah strategi yang dapat menjamin bahwa kualitas pelayanan menjadi prima yaitu, strategi internal dan strategi eksternal. Dalam strategi internal meliputi, pengefesiensian fungsi manajemen, penghematan, perestrukturisasian organisasi perpustakaan, pengembangan profesionalisme, peningkatan kualitas dan produktifitas, penyadaran diri, penghayatan visi dan misi perpustakaan, perbaikan mental kerja dan persahabatan dengan pemakai perpustakaan. Dan strategi ekternal meliputi, penggabungan ke depan, penggabungan ke belakang, penggabungan horisontal, penetrasi pasar, pengembangan produk, perluasan konsentris dan perluasan baru perluasan horisontal.38

Menurut undang-undang tentang perpustakaan Nomor 43 tahun 2007, pada pasal 19 pengembangan perpustakaan meliputi:

a. ayat 1, pengembangan perpustakaan merupakan upaya peningkatan sumber daya, pelayanan, dan pengelolaan perpustakaan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas.

b. ayat 2, pengembangan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan berdasarkan karakteristik fungsi dan tujuan, serta dilakukan sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan masyarakat dengan

(Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi-Fakultas Adab, 2007), h.262. 37

Tri Septiyanto, Umar Sidik, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi-Fakultas Adab, 2007), h. 204-205.

38

Tri Septiyanto, Umar Sidik, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi-Fakultas Adab, 2007), h. 225-256.


(37)

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

c. ayat 3, pengembangan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 dilakukan secara berkesinambungan.39

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan strategi mempertahankan kualitas itu bagaimana perpustakaan sekolah mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas dari segi layanan, sumber daya alam, pengelolaan perpustakaan untuk menghadapi ancaman dan tantangan ekternal maupun internal.

Dari beberapa strategi layanan perpustakaan sekolah di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Perpustakaan sekolah harus mengembangkan dari segi layanan, perlengkapan dan kebutuhan yang diperlukan siswa. Pustakawan harus mempunyai kesiapan dalam melayani, mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami siswa-siwi yang berkunjung keperpustakaan. b. Mengadakan sarana prasarana guna menunjang kegiatan siswa-siswi

didalam perpustakaan. Menata buku dengan rapih agar mudah ditemukan. Penataan ruangan yang rapih,bersih dan nyaman.

c. Memperbanyak bahan pustaka baik non fiksi maupun fiksi,bahan pustaka tidak tercetak atau bahan non buku, dan menyediakan sumber bacaan yang bervariasi.

d. Megadakan kegiatan atau program perpustakaan untuk memikat siswa-siswa agar peduli akan perpustakaan sekolah, seperti kegiatan pameran perpustakaan, lomba membaca puisi atau lomba menulis cerita pendek dan yang bagus akan dimuat dimajalah sekolah.

e. Mengatur jadwal kunjungan perpustakaan, misalnya pagi sebelum masuk sekolah, jam isitrahat sekolah dan maupun pulang sekolah. f. Mempunyai tata terbit yang sudah disetujui pihak sekolah dan

diketahui oleh siswa-siswa.

g. Menciptkan suasana perpustakaan sekolah yang menyenangkan.

39

Program Development, Laporan Narasi: Seminar on Madrasah Librarianship, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2007), h. 12.


(38)

E. Kerangka Pikir

Pelayanan perpustakaan yang ideal mempunyai layanan teknis dan pemakai, layanan teknis meliputi pengadaan dan pengolahan bahan pustaka. Pengadaan bahan pustaka ialah proses awal dimana mengisi, memperbaharui, dan menambah sumber koleksi perpustakaan. Pengolahan bahan pustaka ialah proses menyusun bahan pustaka/koleksi sesuai dengan rak yang sudah ditentukan agar perpustakaan menjadi lebih rapih. Sedangkan layanan pemakai meliputi layanan peminjaman (sirkulasi), dan referensi. Layanan peminjaman (sirkulasi) ialah layanan yang diberikan oleh petugas kepada pemakai untuk kegiatan meminjam dan mengembalikan buku. Layanan referensi ialah layanan yang diberikan oleh petugas kepada pengjungung berupa koleksi-koleksi khusus dan tidak boleh di bawa pulang hanya diperbolehkan membaca di perpustakaan.

Dalam pelaksanaan strategi perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang sumber dari dalam perpustakaan, sedangkan faktor eksternal ada faktor yang bersumber dari luar perpustakaan, faktor internal yaitu : sumber koleksi yang lengkap, sumber daya manusia yang berkualitas dari segi layanan, kenyaman perpustakaan yang dilengkapi dengan sarana prasaran yang menunjang kegiatan perpustakaan dan perpustakaan yang mempunyai letak startegis. Sedangkan faktor eksternal dari perpustakan yaitu : teknologi informasi yang semakin berkembang.

Startegi perpustakan adalah suatu rumusan garis-garis besar keputusan dan tindakan yang ditetapkan oleh pengambil keputusan untuk dilakukan dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Startegi perpustakaan dimaksud antara lain adalah perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, sumber belajar, tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, tempat rekreasi yang sehat, sebagai sarana memelihara dan melestarikan khasanah budaya umat manusia.40

Dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal, strategi perpustakaan yang ada tersebut diharapkan perpustakaan mempunyai layanan

40

Sutarnos NS, Perpustakaan dan Masyarakat, edisi revisi, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h.151-152.


(39)

perpustakaan yang ideal.

Dengan keadaan perpustakaan sekolah seperti di atas maka dapat digambarkan sebagai berikut :

F. Penelitian Relevan

Penelitian terdahulu yang terkait dengan ini telah dilakukan mengenai pelayanan perpustakaan.

1. Desy Nurbaity (2010) dengan judul skripsi “ Kepuasan Pengunjung Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus”. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Manajemen Pendidikan. Dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu layanan perpustakaan yang diberikan perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus kepada pengunjung dan untuk mengetahui kepuasaan pengunjung perpustakaan terhadap layanan referensi dan layanan sirkulasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pengukuran skala likert. Data diperoleh dengan wawancara kepada pihak perpustakaan dan penyebaran angket kepada responden yang berjumlah 100 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan pengunjung perpustakaan pada tingkat puas. Hal ini dapat dilihat dari mutu layanan baik pada layanan referensi dan layanan sirkulasi, dengan nilai skor masing-masing 72.74% untul layanan referensi dan 71.35% untuk layanan sirkulasi.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strategi Perpustakaan

Layanan Perpustakaan


(40)

2. Meta Ariani Rachma (2011) dengan judul “ Sikap Murid Sekolah Menengah Pertama Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Kota Depok. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap murid di SMP terhadap pelayanan perpustakaan keliling Kota Depok, mengetahui sikap murid SMP terhadap koleksi perpustakaan kelililing Kota Depok, mengetahui sikap murid di SMP terhadap fasilitas perpustakaan Keliling Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk mencari informasi faktual secara detail mengenai sikap murid SMP terhadap pelayanan, koleksi, dan fasilitas perpustakaan keliling Kota Depok. Penelitian ini menunjukan secara umum sikap murid SMP terhadap pelayanan perpustakaan keliling Kota Depok sudah positif, hal tersebut ditunjukan dengan hampir setengah (48%( dari responden menyatakan bahwa perpustakaan keliling sering datang ke sekolah PKBM Yabim Depok, sikap murid SMP terhadap koleksi perpustakaan keliling Kota Depok sudah cukup positif walaupun menurut responden masih ada beberapa kekurangan, hal ini dibuktikan dengan setengah (50%) dari responden menyatakan bahwa koleksi ilmu pengetahuan sudah cukup banyak, sikap murid SMP terhadap fasilitas perpustakan keliling Kota Depok masih kurang atau negatif. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar (52%) dari responden menyatakan bahwa perangkat komputer sangat diperlukan di perpustakaan keliling Kota Depok untuk kepentingan pengguna perpustakaan keliling.

3. Nurcahya Aminah (2013) dengan judul “ Sikap Guru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Terhadap Layanan di Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar Mengajar “. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian ini menunjukan bahwa sikap guru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta terhadap layanan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hampir setengah (47,5%) menyatakan Tidak Setuju, jika guru sering terlibat dalam kegiatan Belajar


(41)

Mengajar (KBM) di perpustakan dan sikap guru terhadap koleksi perpustakaan sekolah sebagian besar (60%) menyatakan Setuju bahwa koleksi di perpustakaan memberikan wawasan kepada guru dalam kegiatan belajar mengajar dan sebagaian besar (67,5%) menyatakan Setuju jika koleksi di perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta selalu mengikuti perkembangan kurikulum.

4. Persamaan dari skripsi diatas dengan skripsi ini ada pada metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan meneliti layanan perpustakaan sekolah.

5. Sedangkan perbedaannya adalah terletak pada tempat, subjek penelitian dan pada fokus penelitaan skripsi ini lebih kepada strategi pelayanan perpustakaan sekolah.


(42)

28

BAB III METODOLOGI

A. Tujuan dan Tempat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana starategi pelayanan perpustakan di sekolaah SMA 63 Jakarta.

2. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA 63 Jakarta, yang berlokasi di Jl. AMD V, Petukangan Utara Pesanggrahan Jakarta Selatan. Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan sampai dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian, 8 juli s.d. 19 juli 2014 pemberian surat observasi dan waktu penelitian dimulai pada tanggal 18 agustus s.d. 11 september 2014 penelitian ini diterima. Sedangkan penyusunan laporan dilakukan sejak awal penelitian.


(43)

Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian

kegiatan Tahun 2014

Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Pengesahan

Proposal Skripsi Bimbingan dengan Dosen Pembimbing Observasi ke SMA N 63 Jakarta

Wawancara dan

Pengumpulan Data

Analisi data

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu pengamatan wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak, metode ini menyajikan hakekat hubungan antara peneliti dan responden, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.41 Penelitian ini hanya mendeskripsikan keadaan atau gejala sesuatu apa adanya artinya penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisi, dan mengiterprestasikan situasi atas kejadian nyata di lapangan. Data yang hendak dikumpulkan dalam penelitian

41

Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 31, 2013), h. 9-10.


(44)

adalah yang berhubungan dengan strategi pelayanan perpustakan sekolah. Data yang akan diperoleh adalah data kualitatif yang memberi gambaran tentang strategi pelayanan perpustakaan di SMA 63 Jakarta.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian didapat dari : kepala sekolah, koordinator perpustakaan, dua pengelola perpustakaan dan dua siswa/siswi di sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatakan hasil penelitian kualitatif, penulis menggunakan teknik pengamatan sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi Adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Kita mengamati langsung kejadian yang ada ditempat penelitian. Observasi ini dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai kondisi objek yang sedang diteliti, seperti mengamati strategi pelayanan apa saja yang digunakan oleh perpustakaan di sekolah, pelayanan-pelayanan apa saja yang diberikan kepada pemakai perpustakan sekolah, struktur organisasi perpustakaan sekolah. Dengan observasi, penelitian mengadakan pengamatan awal terhadap objek penelitian secara langsung. Fokus observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang pelayanan apa saja yang diberikaan oleh petugas perpustakan serta strategi yang yang digunakan dalam pelayanan perpustakan sekolah di SMA 63 Jakarta.

2. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Dalam hal ini penelitian mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait dalam penelitian yaitu kepala sekolah, coordinator perpustakaan sekolah sebagai pimpinan dalam mengelola perpustakaan, dua pengelola perpustakaan dan dua siswa/siswi di sekolah. Wawancara ini bertujan untuk memperoleh data tentang


(45)

strategi pelayanan perpustakan sekolah, bentuk/sistem pelayanan yang diberikan untuk pengunjung perpustakaan, dan tingkat kepuasan pelayanan yang sudah diberikan, pelatihan bagi petugas, serta penyuluhan bagi petugas perpustakaan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu cara memperoleh data dengan mencatat data dokumen-dokumen yang terdapat di sekolah,Kami mengambil dokumen dengan cara memfotret keadaan dan meminta data yang ada.42 Diantaranya mulai dari data tentang laporan seperti strategi pelayanan perpustakan sekolah, bentuk-bentuk pelayanan sekolah, struktur organisasi perpustakan sekolah, sarana dan prasaran apa saja yang ada di perpustakan sekolah SMA 63 Jakarta.

Tabel 2 : Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

Variabel Dimensi Indikator

Strategi pelayanan

1. Pengembangan sistem layanan. 1. Kesiapan petugas layanan baik kemampuan, keterampilan dan pengalaman.

2. Keharmonisan komunikasi, kerja sama persamaan persepsi antara petugas dan pengunjung perpustakaan.

3. Peraturan dan tata tertib perpustakaan yang singkat, jelas, dapat dimengerti, dan dapat dilaksanakan serta dipatuhi oleh pemakai perpustakaan.

2. Pendayagunaan sarana dan prasarana.

1. Gedung/Ruang 2. Area

3. Sarana

42

Husaini Usman dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,2011), cet 4, edisi, 2. h. 52-69.


(46)

3. Memberikan pelayanan yang baik agar kepuasan pengguna tercapai.

1. Memelihara penataan buku yang rapih agar buku mudah didapat.

2. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

3. Menata ruang secara rapih, bersih, dan nyaman.

4. Strategi untuk memuaskan pemakai perpustakaan.

1. Strategi pemasaran yang berupa reletionsip marketing. 2. Strategi penanganan keluhan

yang efesien dengan cara menyelesaikan penanganan keluhan secara baik sehingga

pemakai perpustakaan

menjadi puas.

3. Strategi peningkatan kinerja perpustakaan.

5. Strategi dalam mempertahankan kualitas.

1. Fungsi manajemen 2. Peningkatan kualitas

3. Penghayatan visi dan misi perpustakaan.

E. Tehnik Analisis Data

Setelah pengumpulan data selesai dilakukan maka selanjutnya adalah proses menganalisis data. Dalam menganalisis data dilakukan dengan mengkategori data untuk mendapatkan pola hubungan, tema, menaksirkan apa yang bermakna serta menyampaikan atau melaporkan kepada orang lain yang berminat.43 Dan mengklasifikasikan data sesuai dengan masalah atau tema yang dibahas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisa, yakni penelitian yang menggambarkan data dan informasi yang berlandaskan fakta-fakta yang diperoleh dilapangan, analisa kemudian ditarik kesimpulan.

43

Husaini Usman dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,2011), cet 4, edisi, 2. h.84.


(47)

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif versi Miles dan Hubermen antara lain sebagai berikut:

1. Reduksi data

Adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan lapangan.

2. Penyajian data

Adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Penarikan Kesimpulan

Adalah kegiatan diakhir penelitian kualitatif, melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitian itu dilaksanakan.44

44


(48)

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perpustakaan SMA N 63 Jakarta Selatan

1. Sejarah Singkat Perpustakaan SMAN 63

Perpustakaan SMA N 63 Jakarta merupakan suatu perpustakaan sekolah yang pendirian bertujuan untuk membantu menyediakan sarana dan sumber atau informasi bagi siswa. Perpustakaan didirikan pada tanggal 14 juli 1981 berdasarkan surat no. 0220/0/1981.

Perpustakaan sekolah ini melayani kebutuhan para anggotanya yang terdiri dari pelajar SMA N 63, guru-guru dan karyawan beserta warga sekolah. Layaknya sebagai sebuah lembaga, perpustakan SMAN 63 mempunyai harapan dan untuk mencapainya maka dibuat visi misi perpustakaan yang sama dengan visi misi sekolah SMA N 63 Jakarta. Visi perpustakaan yaitu terwujudnya prestasi unggul berdasarkan imtaq, dimana perpustakaan mempunyai sumber informasi untuk menunjang kegiatan prosese belajar mengajar di sekolah. Adapun misi perpustakaan sebagai berikut:

a. Memperkuat Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME. b. Mengembangkan SDM yang handal.

c. Menghasilkan lulusan yang bermutu. d. Menghasilkan siswa yang berprestasi.


(49)

f. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan pendidikan bersertifikasi. Berdasarkan visi misi perpustakaan sekolah berkeinginan meningkatkan pelayanan penyelenggaraan pendidikannya dengan meningkatkan Mutu dan Kualiatas layanan perpustakaan sekolah SMAN 63 Jakarta selatan ini agar peserta didiknya menjadi lebih siap dalam menyongsong tuntutan perkembangan zaman di era global. 45

2. Struktur Organisai Perpustakaan

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya maka perpustakan SMA N 63 mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

SMA 63 Jakarta mempunyai struktur organisasi perpustakaan berikut ini:

Gambar : Struktur Organisasi Perpustakaan SMA N 63 Jakarta Selatan.

45

Data-data SMA N 63 Jakarta Selatan, Tahun 2013-2014.

Kepala Sekolah Dra. Sri Rukmini Satiti

Wakasek Bid. Kurikulum Hj. Siti Rusniah, S. Pd

Kepala Tata Usaha Mardjodo, S. Pd

Koordinator Perpustakaan Hj. Siti Rusniah, S. Pd

Pengelola pemakai Dra. Hj. Fauziah H. M. Pengelola teknis


(50)

Tugas dan fungsi perpustakaan sebagai berikut :

a. Koordinator bertugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis dibidang pelayanan perpustakaan, menggerakan segenap tenaga dan mengarahkan segala fasilitas kerja agar perpustakaan sekolah dapat terselenggarakan dengan sebaik-baiknya. b. Pengelola teknis perpustakaan bertugas memproses atau mengolah

bahan-bahan pustaka secara sistematis sesuai dengan atauran yang berlaku.

c. Pengelola pemakai bertugas melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku, memberikan bimbingan membaca kepada murid-murid, serta memberi bantuan informasi kepada siapa saja yang memerlukan khusunya warga sekolah.

3. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan SMA N 63 memiliki perabotan dan perlengkapan yang terbagi menjadi empat yaitu: 1) ruang koleksi yang terdiri dari rak (buku, majalah, atlas, koran), lemari, gantungan, surat kabar, LCD, AC. 2) ruang baca yang terdiri meja, kursi, karpet lantai. 3) ruang layanan yang terdiri dari meja sirkulasi, loker penitipan barang, rak buku, dan mading. 4) ruangan kerja/teknis yang terdiri dari meja dan kursi kerja. Adapun sarana prasarana perpustakaan sebagai berikut:

Table 3 : Daftar Inventaris Perabotan dan Perlengkapan perpustakan

No Urut Nama Barang/Jenis Barang Jumlah (UNIT)

1. Meja Tulis 3 buah

2. Kursi 6 buah

3. Kursi Plastik 16 buah

4. TV Colour 1 buah

5. AC Split 1 buah

6. Lemari Kaca 2 buah

7. Lemari Kayu 2 buah

8. Karpet 1 buah

9. Salon 2 buah


(51)

11. Bola Dunia 2 buah

12. Etalase 2 buah

13. Papan Tulis 1 buah

14. Monitor 1 buah

15. Rak Buku Kayu 8 buah

4. Koleksi Perpusatakaan

Koleksi yang dimiliki perpustakaan SMA N 63 Jakarta berupa bahan pustaka tercetak yaitu: buku, majalah, dan surat kabar berikut ini rincian koleksi bahan pustaka yang dimilik oleh perpustakaan SMA N 63 Jakarta.

Koleksi buku umum termasuk buku referensi sabanyak 3216, penambahan buku pada tahun 2012-2013 sebanyak 3826 dan jumlah keseluruhan (eksemplar) 7042, judul koleksi ini dibagi menjadi tiga, pertama koleksi non fiksi yang berisi koleksi buku bacaan umum, buku pelajaran, kedua koleksi buku yang berisi koleksi buku novel, buku komik, majalah dan surat kabar dan ketiga buku referensi, jenis bahan referensi diantaranya, kamus, peta dan bahan penunjang lain, dimiliki oleh perpustakaan SMA N 63 Jakarta dapat dilihat pada halaman lampiran.

5. Sumber Daya Manusia

Perpustakaan SMA N 63 Jakarta memiliki tiga orang petugas perpustakaan pertama koordinator perpustakaan yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana pendidikan, kedua pengelola teknis perpustakaan yang memiliki latar belakang pendidikan SMA, ketiga pengelola pemakai perpustakan yang memiliki latar belakang sarjana pendidikan. Dibawah ini rincian tentang sumber daya manusia yang dimilik oleh perpustakaan SMA N 63 Jakarta dalam table berikut :


(52)

Table 4 : SDM (Sumber Daya Manusia) Perpustakaan SMA N 63 Jakarta.

No Nama Jabatan Pendidikan

1. Siti Bahijah, Dra Koordinator perpustakaan Sarjana Pendidikan 2. Fauziah H. Matsani, Dra. Hj Pengelola Layanan Sarjana Pendidikan

3. Yunus Pengelola Layanan SMA

B. Deskripsi dan Analisis Data

Dalam proses penelitian, penulis berusaha menggunakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif, data yang disajikan berupa penjabaran dan narasi dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang peneliti lakukan dalam wawancara yang diadakan pada tanggal 18 agustus-11 september.

Wawancara dilakukan oleh peneliti dan pertanyaan ditunjukan kepada pihak kepala sekolah, koordinator perpustakaan, dua pengelola perpustakaan dan dua siswa-siswi selaku anggota perpustakaan. Hasil wawancara akan dilampirkan dalam lampiran skripsi ini dan bentuk pertanyaan serta jawaban dari responden beserta analisis akan dijabarkan dalam deskripsi sebagai berikut:

1. Pengembangan Sistem Layanan

a. Kesiapan Petugas Layanan Baik Kemampuan, Keterampilan dan

Pengalaman

Dalam melakukan pengembangan sistem layanan perpustakaan diperlukan kesiapan petugas layanan baik kemampuan, keterampilan dan pengalaman agar bisa mengembangkan layanan perpustakaan yang baik dan berkualitas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, menurut Menurut Sri Rukmini Satiti sebagai kepala sekolah mengatakan:

“Sebelum menjadi petugas perpustakaan. Petugas diharuskan mengikuti pelatihan-pelatihan dan mempunyai sertifikat perpustakaan yang di dapat pada saat pelatihan. Jadi mereka walaupun belum mempunyai pengalaman dengan mengikuti pelatihan mereka dapat mempunyai wawasan dan pengetahuan dalam segi perpustakaan seperti


(53)

kemampuan melayani pemakai perpustakaan dan keterampilan yang dapat mengembangkan perpustakaan”.46

Dari petikan wawancara diatas dapat disimpulkan petugas perpustakan tidak mempunyai pengalaman tetapi diharuskan mengikuti pelatihan ketika ingin menjadi pustakawan. Kemampuan dan keterampilan bisa didapat saat mengikuti pelatihan perpustakaan.

Sedangkan menurut koordinator perpustakaan Siti Bahijah mengemukakan:

Kesiapan saya sebagai koordinator dalam pelayanan saya tidak mempunyai pengalaman karena saya dulunya sebagai pengajar tetapi saya selalu ikut pelatihan perpustakan setiap tahunnya. Dengan mengikuti pelatihan saya dapat mengembangkan layanan dari segi kemampuan dan keterampilan bagaimana melayani pengunjung dengan baik.47

Dari sumber lain pengelola perpustakaan Fauziah menyatakan:

Kesiapan saya dari segi layanan kemampuan dan keterampilan saya dapatkan di pelatihan jadi saya bisa mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan saya dalam melayani pengunjung agar pengunjung senang dengan layanan yang diberikan oleh petugas, kalau tentang pengalaman saya belum mempunyai pengalaman di perpustakaan.48

Kemudian dikemukakan oleh pengelola perpustakaan Yunus bahwa: Saya sebagai petugas layanan siap dalam kemampuan dan keterampilan saya bagaimana melayanin pengunjung dengan baik dan menyenangkan tetapi kalau pengalaman dibidang perpustakaan saya tidak punya tetapi saya sudah mengikuti pelatihan perpustakaan.49

46

Wawancara dengan Sri Rukmini Satiti, Kepala Sekolah di SMA N 63 Jakarta Selatan, (28 agustus 2014, pukul 11.21 WIB), di Ruang Kepala Sekolah SMA N 63 Jakarta Selatan.

47

Wawancara dengan Siti Bahijah, Koordinator Perpustakaan di SMA N 63 Jakarta Selatan, (28 Agustus 2014, pukul 10.30 WIB), di Ruang Perpustakaan Sekolah SMA N 63 Jakarta selatan.

48

Wawancara dengan Fauziah, Pengelola Perpustakaan di SMA N 63 Jakarta Selatan, (28 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), di Ruang Perpustakaan Sekolah SMAN 63 Jakarta Selatan.

49

Wawancara dengan Yunus, Pengelola Perpustakaan di SMA N 63 Jakarta Selatan, (29 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB), di Ruang Perpustakaan Sekolah SMAN 63 Jakarta Selatan


(54)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pustakawan di sekolah SMA N 63 tidak mementingan pengalaman tetapi pustakawan mempunyai bekal kemampuan dan keterampilan ketika mengikuti pelatihan perpustakaan. Disini bisa kita liat bagaimana petugas melayani anggota perpustakaan. Dari hasil wawancara anggota perpustakaan Lutfiah Ainulriza menyatakan bahwa:

Menurut saya petugas perpustakaan selalu siap dalam melayani siswa, pelayanannya ramah tamah, sopan, baik banget dan kadang kalau saya punya masalah didalam perpustakaan saya langsung minta bantuan kemudian cepat ditanggapi dan dibantunya.50

Diperkuat lagi oleh aggota perpustakaan Bagas Satyadi Nugroho Susilo bahwa:

Saya liat petugas sangat siap dalam melayani siswa karena selalu ada ditempat dan selalu membantu siswa ketika ada masalah.51

Dapat disimpukan bahwa petugas perpustakaan mempunyai kesiapan dan kemampuan dalam hal layanan perpustakaan walaupun tidak mempunyai pengalaman pustakawan dapat mengembangakan layanan dengan mengkuti pelatihan.

b. Keharmonisan Komunikasi, Kerja Sama Persamaan Persepsi antara

Petugas dan Pengunjung Perpustakaan.

Keharmonisan komunikasi dengan pengunjung perpustakan merupakan hal yang sangat penting dimana mereka dapat berkomunikasi dengan baik agar pengunjung merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh pustakawan. Dari hasil wawancara kepala sekolah Sri Rukmini Satiti mengemukakan:

50

Wawancara dengan Luthfia Ainulriza, Siswa Kelas XI MIA 1 SMA N 63 Jakarta Selatan, (28 Agustus 2014, pukul 11.55 WIB), di Ruang Perpustakaan SMA N 63 Jakarta Selatan.

51

Wawancara dengan Bagas Satyadi Nugroho Susilo, Siswa Kelas X MIA 1 SMA N 63 Jakarta Selatan, (28 Agustus 2014, pukul 12.06 WIB), di Ruang Perpustakaan SMAN 63 Jakarta Selatan.


(55)

Menurut saya petugas perpustakaan saling berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik dari kegiatan peminjaman buku atau pun masalah siswa ketika datang di perpustakaan.52

Sedangkan menurut koordinator perpustakaan Siti Bahijah menyatakan: Keharmonisan komunikasi dan kerja sama dengan pengunjung sangatlah penting karena komunikasi yang baik dengan pengunjung dapat membuat perpustakaan lebih ramai dikunjungi oleh siswa.53

Menurut pengelola perpustakaan Fauziah bahwa:

Komunikasi petugas dan pengunjung merupakan hal yang sangat penting dengan komunikasi yang harmonis kepada pengunjung mengakibatkan pengunjung merasa senang ketika dilayani oleh petugas perpustakaan.54

Diperkuat lagi oleh pengelola perpustakaan Yunus:

Keharmonisan komunikasi dengan pengunjung itu merupakan hal yang sangat penting karena saya melayani pengunjung haruslah ramah dan mempunyai komunikasi yang baik agar pengunjung dapat memahami apa yang kita bicarakan.55

Dapat disimpulkan komunikasi dan kerjasama dengan pengunjung sangat diperlukan karena komunikasi yang baik dan mudah dipahami menjadikan pengunjung merasa senang karena pustakawanya sangat ramah dan sopan. Hal ini diperjelas oleh anggota perpustakaan Lutfia Ainulriza bahwa:

Saya selalu berkomunikasi dengan baik kepada petugas perpustakaan.56

52

Wawancara dengan Sri Rukmini Satiti. 53

Wawancara dengan Siti Bahijah 54

Wawancara dengan Fauziah. 55

Wawancara dengan Yunus. 56


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

114 Lampiran 11 DOKUMENTASI