Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit

27 2.5. Rumah Sakit 2.5.1. Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-undang No. 36 tahun 2009, rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan peningkatan kesehatan promotif, pencegahan penyakit preventif, penyembuhan penyakit kuratif dan pemulihan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. World Health Organization WHO memberikan pengertian mengenai rumah sakit dan peranannya sebagai berikut: “The hospital is an integral part of social and faktoral organization, the function of which is to provide for population complete health care both curatie and preventive, and whose out patient services reach out to the family and its home environment; the training of health workers and for bio- social research” Adisasmito, 2009.

2.5.2. Fungsi Rumah Sakit

Fungsi rumah sakit berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit yaitu: Universitas Sumatera Utara 28 a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit; b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis; c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2.5.3. Jenis Rumah Sakit

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaannya. Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, rumah sakit dikategorikan dalam rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Rumah sakit khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Berdasarkan pengelolaannya rumah sakit dapat dibagi menjadi rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Rumah sakit dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Universitas Sumatera Utara 29 Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Rumah sakit publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah tidak dapat dialihkan menjadi rumah sakit privat. Rumah sakit privat dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero. Rumah sakit dapat ditetapkan menjadi rumah sakit pendidikan setelah memenuhi persyaratan dan standar rumah sakit pendidikan. Rumah sakit pendidikan ditetapkan oleh menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang membidangi urusan pendidikan. Rumah sakit pendidikan merupakan rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya. Dalam penyelenggaraan rumah sakit pendidikan dapat dibentuk jejaring rumah sakit pendidikan.

2.5.4. Klasifikasi Rumah Sakit Umum

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340MENKESPERIII2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, rumah sakit umum berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan dapat diklasifikasikan menjadi: A. Rumah Sakit Umum Kelas A Rumah sakit umum kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 lima Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain dan Pelayanan Medik Sub Spesialis yang tidak terbatas. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas A meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Universitas Sumatera Utara 30 Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik, dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 400 empat ratus buah. B. Rumah Sakit Umum Kelas B Rumah sakit umum kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 empat Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 delapan Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 dua Pelayanan Medik Subspesialis Dasar. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 200 dua ratus buah. C. Rumah Sakit Umum Kelas C Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 empat Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas C meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Sumatera Utara 31 Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 100 seratus buah. D. Rumah Sakit Umum Kelas D Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 dua Pelayanan Medik Spesialis Dasar. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas D meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.

2.5.5. Organisasi Rumah Sakit

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Organisasi rumah sakit paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit atau Direktur rumah sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan. Kepala rumah sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan. Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus berkewarganegaraan Indonesia. Pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap menjadi kepala Rumah Sakit.

2.5.6. Ketenagaan di Rumah Sakit

Pada saat ini, rumah sakit berkembang sebagai sebuah industri padat karya, padat modal dan padat teknologi. Disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan Sumber Daya Manusia SDM dalam jumlah yang besar dan beragam Universitas Sumatera Utara 32 kualifikasi. Rumah Sakit Umum Sidikalang adalah rumah sakit tipe C, berdasarkan peraturan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor 340MENKESPERIII2010 tentang klasifikasi rumah sakit maka ketenagaan pada rumah sakit tipe C disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan. Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 9 sembilan orang dokter umum dan 2 dua orang dokter gigi sebagai tenaga tetap. Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-masing minimal 2 dua orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 2 dua orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada pelayanan yang berbeda. Pada setiap Pelayanan Spesialis Penunjang Medik masing- masing minimal 1 satu orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 2 dua orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada pelayanan yang berbeda. Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3 dengan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit. Kemenkes RI, 2010.

2.5.7. Jenis Pelayanan di Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan sub sistem dari pelayanan kesehatan dan juga merupakan suatu industri jasa yang berfungsi untuk memenuhi salah satu kebutuhan primer manusia, baik sebagai individu, masyarakat atau bangsa secara keseluruhan untuk meningkatkan hajat hidup yang utama yaitu kesehatan. Pelayanan jasa tersebut dapat berupa usaha-usaha promotif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan jasa rumah sakit dikelompokkan atas: Universitas Sumatera Utara 33 1. Pelayanan Medik Pelayanan medik memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan ilmu pengetahuan kedokteran mutakhir, kemampuan fasilitasi rumah sakit. Dapat dilaksanakan di unit rawat jalan, unit gawat darurat, unit rawat inap, kamar bedah dan kamar bersalin sehingga diperlukan kebijakan, prosedur kerja dan uraian tugas di tiap-tiap unit tersebut. Pelayanan faktor di sebuah rumah sakit tergantung dari jenis rumah sakit umum dan khusus, kelas rumah sakit dan jenis peralatan faktor serta ahli yang tersedia. 2. Pelayanan Penunjang Medik Pelayanan penunjang medik merupakan tugas pokok jasa profesional dari kegiatan rumah sakit tetapi lebih bersifat structural sehingga pengontrolan oleh pihak manajemen oleh pihak rumah sakit lebih mudah karena ada prosedur- prosedur khusus yang terdiri dari pelayanan radiologi, pelayanan laboratorium, pelayanan anestesi, pelayanan gizi, pelayanan farmasi, dan pelayanan rehabilitasi faktor. Jenis pelayanan yang bisa diberikan kepada pasien dari tiap-tiap rumah sakit tergantung dari kelas rumah sakit, jenis perawatan yang tersedia dan jenis tenaga yang ada. 3. Pelayanan Penunjang Pelayanan penunjang merupakan pemberian dukungan untuk melaksanakan jasa professional, terdiri dari administrasi yaitu administrasi umum yang mengelola informasi yang cepat, teliti dalam bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian sesuai dengan pelayanan yang ada dan administrasi pasien yaitu mengelola informasi yang cepat, tepat, teliti dalam bidang asuhan pasien sesuai dengan pelayanan yang ada. Universitas Sumatera Utara 34

2.6. Landasan Teori