5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tumbuhan
Kunyit tumbuh dengan baik di wilayah Asia, khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudia mengalami persebaran ke daerah Malaysia, Indonesia,
Australia, bahkan Afrika. Kunyit dapat tumbuh didataran rendah mulai dari 240 m diatas permukaan laut hingga ketinggian lebih dari 2.000 m diatas permukaan laut
dengan curah hujan 1.000 - 4.000 mltahun. Tanaman kunyit memerlukan jenis tanah ringan dengan bahan organik yang tinggi seperti tanah lempung berpasir
yang terbebas dari genangan air Nugroho, 1998.
2.1.1 Sistematika tumbuhan
Sistematika tumbuhan kunyit menurut Gembong 1985: Kingdom
: Plantae Divisi
: Spermatophyta Sub divisi
: Angiospermae Kelas
: Monocotyledoneae Ordo
: Zingiberales Famili
: Zingiberaceae Genus
: Curcuma Spesies
: Curcuma domestica Valeton
2.1.2 Morfologi tumbuhan
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan perenial yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur
dan liar disekitar hutanbekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada
6
ketinggian 1300-1600 m dibawah permukaan laut, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum
dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi
tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia Jawa, dan Filipina. Tanaman kunyit
tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun
dari pelepah daun agak lunak. Daun tunggal, bentuk bulat telur lanset memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan
warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm,
berwarna putihkekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga
kekuning-kuningan Muhlisah, 1996. 2.1.3
Nama daerah
Tanaman kunyit Curcuma domestica Valeton di Indonesia memiliki berbagai macam nama daerah, seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa
Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Irian. Sumatera
: Kakunye Enggano, kunyet Aceh, kunyet , kuning, hunik, unik Batak, odil, ondil, kondil Simalur, undis Nias,
kunyit Melayu, kunyir, jinten Lampung. Jawa
: Kunyir, koneng, koneng ismen Sunda, kunir, kunir bentis, temu kuning jawa, konye, temo koneng Madura.
7
Kalimantan : Kunir, janar Banjar, henda Ngaju, kunyit Olon Maanyan,
cahang Dayak Panyabung, dio , kalesiau Kenya, kunyit Tidung.
Nusa Tenggara : Kunyik Sasak, huni Bima, kaungi, wingir, winguru Sumba Timur, dingira, hingiro, kunita, kunyi, konyi, hingira Sumba
Barat, kewuni Sawu, kuneh, guni Flores, kuma Solor, kumoh Alor, kunik, huni, unik Roti, hunik, kunir Timor.
Sulawesi : Uinida Talaud, kuni, hamu Sangir, alawahu Gorontalo,
kolalagu Buol, pagidon Toli – toli, uni, kuni Toraja, kunyi Makassar, kunyi Salayar, unyi Bugis, kuni, nuyik
Mandar. Maluku
: Kuriai Leti, lulu malai Babar, ulin Talimbar, tuni Kai, unin Goram, iris, kunin, uni Seram Timur, unin, unine, one
Seram Barat, enelo Seram Selatan, kunino, unin, unine, unino, uninun Ambon, unino Maruku, kunine Nusa Laut,
kunino, uni benal Saparanal, kone, kunik, uni, unin Buru, koni, kon Sula, gurati, gulati, gogohiki Halmahera, guraci
Ternate, Tidore. Irian
: Rame Kapaur, kandeifu Nufor, nikwai Windesi mingguai Wandamen, yaw Arzo Depkes RI., 1977.
2.1.4 Kandungan kimia