26
digunakan adalah rimpang induk kunyit Curcuma domestica Val. yang diperoleh dari desa Simpang durian, Kecamatan Linggabayu, Kabupaten Mandailing Natal,
Provinsi Sumatera Utara.
3.4.2 Identifikasi sampel
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor.
3.4.3 Pembuatan simplisia rimpang kunyit
Rimpang induk kunyit Curcuma domestica Val. yang masih segar dibersihkan, dicuci kemudian ditiriskan dan ditimbang beratnya sebagai berat
basah. Selanjutnya dirajang tipis, dikeringkan dalam lemari pengering hingga kering yang ditandai dengan sampel mudah dipatahkan, kemudian ditimbang
kembali sebagai berat kering selanjutnya diblender dan ditimbang sebagai berat serbuk simplisia. Serbuk simplisia dimasukkan ke dalam kantong plastik dan
disimpan di tempat yang sesuai.
3.5 Karakterisasi Simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air, penetapan kadar
sari larut etanol, penetapan kadar abu total, dan penetapan kadar abu tidak larut asam Depkes RI., 1995.
3.5.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan pada rimpang segar dan simplisia meliputi pemeriksaan warna, bau, rasa, dan bentuk rimpang kunyit Depkes RI.,
1979.
27
3.5.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia rimpang kunyit, diletakkan di atas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan
kloralhidrat, dipanaskan di atas lampu spiritus, kemudian ditutup dengan deck glass
kaca penutup, kemudian dilihat di bawah mikroskop.
3.5.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan menurut metode Azeotropi destilasi toluena. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 mL, pendingin, tabung penyambung,
tabung penerima 5 mL berskala 0,05 mL, alat penampung dan pemanas listrik. Cara kerja :
Dimasukkan 200 mL toluena dan 2 mL air suling ke dalam labu alas bulat, lalu didestilasi selama 2 jam. Setelah itu, toluena dibiarkan mendingin selama 30
menit, dan dibaca volume air pada tabung penerima dengan ketelitian 0,05 mL. Kemudian ke dalam labu tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah
ditimbang seksama, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluena mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes tiap detik sampai sebagian
besar air terdestilasi, kemudian kecepatan tetesan dinaikkan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan
toluena. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluena memisah
sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 mL. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang
diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen Depkes RI., 1995.
28
3.5.4 Penetapan kadar sari larut dalam air