15 b.
Pendidik menggunakan berbagai alat bantu dan membangkitkan semangat, lingkungan sebagai sumber belajar agar pembelajaran
menarik, menyenangkan dan sesuai dengan dunia anak didik. c.
Pendidik mengatur kelas yang dapat membuat anak betah dan kerasan untuk berlama
– lama di dalamnya. d.
Pendidik menerapkan pembelajaran yang kooperatif dan interaktif termasuk di dalam pembelajaran kelompok.
e. Pendidik mendorong anak didik untuk menemukan pemecahan
masalah untuk mengungkapkan gagasannya dan melibatkan dalam menciptakan lingkungan sekolah.
Menurut Muhibbin Syah 2009: 3-4, ciri – ciri PAIKEM di dalam
penerapan pembelajaran kreatif, yaitu : a.
Berpusat pada siswa; b.
Belajar yang menyenangkan joyfull learning; c.
Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu competency-based learning;
d. Belajar secara tuntas mastery learning;
e. Belajar secara berkesinambungan continuous learning;
f. Belajar sesuai dengan ke-kini-an dan ke-disini-an contextual
learning.
3. Implementasi Pembelajaran Kreatif di PAUD
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovatif suatu tindakan praktis sehingga memberikan
dampak baik berupa perubahan, pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap Mulyasa, 2003: 93.
16 Langkah
– langkah pembelajaran kreatif menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki 1999: 200 antara lain : ketrampilan bertanya,
penguatan, adanya variasi, menjelaskan, membuka dan menutup. Ketrampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan
terulangnya kembali perilaku tersebut. Mengadakan variasi merupakan ketrampilan yang harus dikuasai pendidik yang bertujuan untuk
meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan. Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu
benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran. Membuka
dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pelajaran.
Suasana belajar perlu dirancang dengan baik oleh pendidik agar dalam pembelajaran tumbuh minat belajar siswa. Penciptaan suasana
belajar merupakan langkah awal bagi guru untuk memfasilitasi siswa- siswanya untuk belajar. Suasana belajar yang kondusif memungkinkan
imajinasi dan kreativitas siswa berkembang. Latar belakang siswa yang beragam dapat merupakan masukan yang baik dalam kelas bila dikelola
secara benar. Pengelolaan siswa berdasar kelompok keterampilan berfikir, keterampilan bertindak, dan keterampilan lainnya dirancang oleh guru
dalam pengelolaan kelas. Perencanaan pembelajaran, penilaian, dan