karena RRI juga mampu membuat program siarannya dalam kategori “narrow-casting” seperti program siaran pendidikan untuk memperkuat pembentukan karakter bangsa nation building
dan mendorong persatuan dan kesatuan bangsa. Dapat disimpulkan bahwa tujuan perubahan status RRI sebagai LPP adalah menjadi
lembaga penyiaran milik negara yang siarannya untuk kepentingan bangsa dan Negara serta untuk melayani publik, lebih mengutamakan pada kepentingan publik bukan hanya pada
kepentingan Pemerintah seperti ketika RRI menjadi unit pelaksana teknis Departemen Penerangan yang menjadikan RRI corongnya Pemerintah. Sekarang RRI menjadi LPP yang
bertanggung jawab mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia dari siapapun yang ingin menghancurkannya.
c. Strategi Perubahan
Perubahan RRI dari lembaga penyiaran milik pemerintah menjadi LPP memiliki dampak besar bagi berjalannya organisasi. Strategi perubahan yang diusung oleh RRI dilandasi idiil
Undang-Undang 32 tahun 2002 tentang penyiaran, Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2005 tentang lembaga penyiaran publik dan Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 2005 tentang LPP
RRI. Secara teknis operasional RRI senantiasa melakukan perubahan-perubahan menyesuaikan masyarakat dalam bidang informasi, hiburan, berita dan siaran budaya serta siaran-siaran
keagamaan. Memberikan pelayanan informasi terpecaya yang dapat menjadi acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik jurnalistikkode etik penyiaran.
Dalam menjalani statusnya sebagai LPP , RRI memiliki strategi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Strategi dalam menyesuaikan diri dengan perubahan tentunya memikirkan faktor-
faktor penghambat dan pendorong organisasi, faktor-faktor tersebut adalah :
1. Kekuatan strength
Kekuatan strength menurut Pearce dan Robinson 2009 : 201 merupakan
sumberdaya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan yangdilayaninya RRI sebagai organisasi yang memiliki tugas pokok dalam hal penyampaian informasi dalam bidang media massa
memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki yaitu dalam hal ini adalah sebagai LPP, kekuatannya antara lain adalah :
a Memiliki visi dan misi, serta fungsi yang jelas untuk mewujudkan
peningkatan pelayanan dan sebagai perwujudan sebagai LPP yang independen, netral dan tidak komersial.
b RRI adalah aset Negara yang paling strategis, RRI telah menjadi LPP milik
NKRI dengan nama Radio Republik Indonesia sejak tahun 1945 di Jakarta. RRI merupakan salah satu asset terbesar Negara, seperti yang tertulis dalam
suara publik yang diterbitkan RRI pada edisi agustus 2013, hingga tahun 2013 aset infrastruktur RRI mencapai Rp. 5 trilyun lebih di seluruh Indonesia.
c Sebagai media Penjaga NKRI, telah menjadi salah satu pilar pendukung
kemerdekaan melalui siaran pembacaan naskah proklamasi oleh Presiden Soekarno dan siaran-siaran kenegaraan khususnya pidato presiden yang
menggemakan nasionalisme, keutuhan NKRI sekaligus ruang publik yang terbuka bagi masyarakat untuk menyalurkan ekspresi mereka.
d Media pelayanan terluas, RRI merupakan radio dengan saluran terbanyak dan
terkaya, melayani publik di 85 persen kawasan Indonesia, dikelolah 7600
lebih SDM dari seluruh Indonesia, tersebar di 72 studio siaran RRI dari Sabang sampai Merauke.
e Bela Negara seperti TNI dan Polri, berperan strategis memangku fungsi
kenegaraan melalui “ bela Negara ” melalui siaran Informasi sebagai “ senjata “ pada perbatasan NKRI dangan membangun studio produksi siaran di 16
kawasan perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Timur, Thailand, Singapura dan Filipina sejak tahun 2009 dan terus membangun
studio perbatasan hingga melayani semua NKRI. Menjaga stabilitas keamanan, politik hukum, HAM dan budaya. Menciptakan lingkungan, aman
dan humoris. f
Proteksi budaya lokal nusantara, berperan strategis memangku fungsi kenegaraan merawat dan melestarikan budaya nusantara melalui siaran-siaran
diprograma 4 channel IV yang 100 persen berisi siaran budaya lokal tanpa tendensi komersial. Menjadi penghubung antara neraga-rakyat, sumber
inspirasi dan aspirasi Indonesia. g
Cek and Balances, RRI adalah media yang memangku fungsi sosial- kenegaraan, sebagai institusi media publik yang menjalankan fungsi chek and
balances antara pemerintah dengan publik melalui siaran informasi yang aktual, tajam, berimbang, interaktif pada progama 3 channel III yang
berjaringan nasional dan berisi 100 persen berita tentang Indonesia. h
Diplomat Indonesia, berperan Strategis memangku fungsi kenegaraan seperti kementerian luar negeri melalui saluran khusus siaran luar negeri : Voice of
Indonesia sejak tahun 1945 dengan nama Voice of Free Indonesia.
Menyiarkan Indonesia keseluruh dunia dengan membangun citra positif diluar negeri menggunakan 8 bahasa dunia, dan 24 jam perhari.
i Dipilih langsung DPR. Pimpinan tertinggi RRI, yaitu Dewan Pengawas sejak
tahun 2005 dipilih dan langsung melalui fit and proper test secara terbuka oleh DPRKomisi I sebagaimana lembaga Negara lain seperti Komisi
Penyiaran KPI dan Komisi Informasi KIP. Keanggotann Dewan Pengawas dan dewan Direksi mengakomodasi pewakilan publik yang memiliki
kompetensi. j
Independen dan Netral, Pasal 14 UU 322002 : RRI adalah badan hukum yang didirikan Negara, bersifat independen , nertal, dan tidak komersial yang
dimiliki individu dan rentan intervensi pemilik modal. Selama ini lingkungan internal yang dimiliki RRI yang berupa kekuatan dapat
mendukung dan membawa RRI dalam melaksanakan perubahannya, ada banyak sekali terobosan dan dapat dilakukan RRI. Selain ada kekuatan tentunya RRI juga memiliki kelemahan,
kelemahan RRI adalah SDM RRI. 2.
Kelemahan weakness Adapun kelemahan weakness menurut Pearce dan Robinson 2009 : 201
merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif. Sebagai lembaga penyiaran, RRI juga memiliki kelemahan internal yang dapat pula mempengaruhi dan menghambat jalan
tujuan yang hendak dicapai dalam menyesuaikan diri dengan perubahan, adapun kelemahan yang dimiliki RRI adalah kualitas dari Sumber Daya Manusia SDM
yang dimiliki RRI belum dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. SDM merupakan hal yang paling penting yang dimiliki oleh sebuah lembaga penyiaran,
memiliki sumberdaya yang berkualitas merupakan asset yang sangat berharga menujang jalannya keberhasilan dalam implementasi strategi yang akan dilakukan
oleh RRI. Namun hingga saat ini RRI sebagai lembaga penyiaran sebagai pelaksana strategi mengalami kelemahan dalam kualitas SDM yang dimiliki.
Sesuai dengan hasil dari wawancara, Direktur Program dan Produksi yang megakui bahwasanya pegawai RRI sejak dahulu kala sudah biasa dibimbing oleh
pemerintah, mengingat RRI cukup lama menjadi corong pemerintah yang mengikuti apa kata pemerintah, hal ini membuat sebagian SDM dalam tubuh RRI menjadi
kurang kreatif dan inisiatif. Oleh karena itu sampai dengan saat ini RRI masih selalu memperbaiki kualitas SDM mereka dengan mengadakan pelatihan dengan
menyelenggarakan pelatihan penyiaran, pemasaran, pemberitaan dan ketatausahaan baik di dalam maupun di luar negeri dan hal ini dilakukan RRI secara terus menerus.
Kualitas adalah kunci yang menetukan kapabilitas organisasi dalam menjalankan tugas pokoknya. Kurangnya kualitas dapat sangat berpengaruh dalam pelaksanaan
kerja karena apabila kualitas SDM pegawai kurang maka kinerja juga tidak dapat maksimal. Namun selama ini kualitas dan kapabilitas dari SDM di RRI masih kurang.
Dalam melakukan analisis strategi menggunakan analisis SWOT tidak hanya lingkungan internal yang di analisis melainkan lingkunagn eksternal juga merupakan hal yang sangat
penting. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang ada diluar sebuah organisasi. Lingkungan tersebut dapat berupa peluang dan ancaman dari pihak luar yang dapat berpengaruh terhadap
strategi penyesuaian diri dengan perubahan, dimana lingkungan ekaternal terdiri dari :
a. Peluang opporutunities
Peluang opporutunities menurut Pearce dan Robinson 2009 : 201 merupakan
situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perubahaan. peluang yang dimiliki RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik ialah dari segi financial aau
dari segi permodalan dimana RRI menggunakan APBN ditingkat nasional dan APBD ditingkat Lokal.
Hal ini adalah efek dari RRI sebagai lembaga publik yang tidak komersial atau yang tidak mengambil keuntungan. Hal ini merupakan keuntungan terbesar RRI
dimana RRI tidak perlu repot-repot menikirkan bagaimana tentang keuangan mereka, namun hal ini justru tanggung jawab terberat RRI, mengingat APBN dan APBD
adalah uang yang berasal dari rakyat, maka dari situ RRI haruslah benar-benar melayani masyarakat secara umum dengan meningkatkan kualitas secara berkala.
b. Ancaman threats
Ancaman threats menurut Pearce dan Robinson 2009 : 201 merupakan situasi
utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan. Ancaman yang dimiliki oleh sebuah organisasi apabila tidak diatasi dengan serius dapat mengancam kelangsungan
kinerja organisasi tersebut. Adapun ancaman yang dimiliki oleh RRI adalah, RRI saat ini memiliki pendengar yang cukup sedikit jika dibandingkan dengan radio swasta,
dapat dianggap bahwa RRI kurang menarik bagi pendengar, hal ini memang tidak berpengaruh banyak terhadap keuangan RRI, namun akan menjadi sia-sia jika suatu
hal yang sangat bagus dan dirasa bermanfaat tetapi tidak terlalu dihiraukan oleh masyarakat. Mengingat RRI menggunakan APBN dan APBD. Hal inilah yang
menjadi salah satu kelemahan RRI, sejalan dengan penyataan Direktur Utama RRI
yang menyatakan bahwa RRI adalah radio berkualitas tinggi yang tidak begitu saja berubah mengikuti pasar. RRI adalah radio yang menjaga harkat dan martabat NKRI,
jadi tidak selayaknya Radio Negara yang disiarkan samapai ke manca Negara mengikuti selera pasar yang berubah-ubah, misalnya hanya mengingikan lagu-lagu
saja, atau hanya titip salam terus-menerus. Selain itu ancaman terbaru adalah bahwa pada tahun 2014 ini RRI direncanakan akan
berada dibawah keminfo. Hal ini seperti mengingatkan kita pada RRI sebelum menjadi LPP dimana pada saat itu RRI berstatus PERJAN yang berada dibawah
kemetrian penerangan, yang ruang geraknya dibatasi dan masih ada campur tanggan pemerintah.
Setelah kita pahami bersama faktor-faktor yang mencakup dalam pembahasan analisis SWOT, maka bisa dipahami bahwa analisis SWOT menjadi pisau yang tajam sebagai alat ukur
kinerja RRI menentukan strategi atau membuat kebijakan dalam pencapaian visi, selain itu analisa SWOT dapat menjawab pertanyaan secara komprehensif tentang kebijakan sebuah
organisasi melakukan perubahan. Dari analosa SWOT mengenai RRI mengenai strategi perubahan, maka strategi perubahan yang dipakai RRI untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan adalah ; perubahan konten, perubahan peran dan perbaikan SDM.
d. Implementasi Perubahan