Perkembangan Perubahan RRI Deskripsi Data Penelitian

2. Deskripsi Data Penelitian

a. Perkembangan Perubahan RRI

Usia RRI hampir sama tuanya dengan umur NKRI, umur RRI dan NKRI hanya berbeda 24 hari. Suatu usia sebuah organisasi RRI yang telah cukup lanjut seiring dengan perjalanan sejarah dan dinamika negerinya. Dalam kurun waktu selama itu jugalah RRI ikut serta dalam pasang surutnya negeri ini tanpa pernah absen dan selalu menyertai panggilan tugas sejarahnya dari masa ke masa sejak masa menegakkan kemerdekaan NKRI, mempertahankankan kedaulatan NKRI, dan mengarungi masa Orde Lama Orla masa pemerintahan Presiden Soekarno, RRI juga senantiasa menemani perjalanan Orde Baru Orba dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto, dan masa Reformasi ,masa yang merupakan masa kebangkitan RRI, dan hingga saat ini RRI senantiasa mengudara sebagai sarana penyampaian berita dan penyebar luasan informasi yang mendidik dan berkualitas. Gambar 5. Skema Perubahan RRI Berdasarkan skema diatas ada 4 tahap perubahan status RRI sebelum menjadi LPP, 4 tahap tersebut adalah : a Radio perjuangan Radio Hoso Kyoku adalah radio militer jepang yang mengudara dengan aktif pada masa perjuangan, radio ini adalah cikal bakal dari RRI. Pada masa kemerdekaan radio ini mengambil peran penting dalam kemerdekaan Indonesia, yaitu sebagai media yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh wilayah Indonesia dan bahkan keseluruh dunia melalu siaran radio yang siarkan secara diam-diam. Sebelum kemerdekaan siaran radio ini telah banyak memberikan pesan-pesan dan kode rahasia dari pemimpin bangsa yang disiarkasn secara sembunyi-sembuyi, maka dari itu tercetuslah RRI sebagai radio untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. b Radio Republik Indonesia Sebelum Kemerdekaan Radio Perjuangan 1945 – 1968 Radio Republik Indonesia 1968 – 1998 RRI masa Pemerintahan Presiden Soeharto 1998-2000 RRI Masa Reformasi berstatus Perjan Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI yang berbunyi : 1 Kita harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menhancurkan negara kita dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun juga. 2 Kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa indonesia, dengan jiwa kebangsaan yang murni , hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa. 3 Kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan, dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan Negara, serta berpegang pada jiwa proklamasi 17 agustus 1945. c RRI masa Pemerintahan Presiden Soeharto 1968 – 1998 Radio Republik Indonesia berstatus sebagai Perusahaan Jawatan yang berada di bawal kementrian penerangan dan didalam Dirjen Radio Televisi RTF. Pada masa ini RRI dijadika radio pemerintah atau biasa disebut dengan “ Corong Pemerintah “. Status sebagai corong pemerintah membuat RRI beralih fungsi dari yang semula dicita-citakan yaitu netral dan berdiri diatas semua golongan, pada masa ini RRI hanya menyiarkan hal-hal positif dari pemerintah. Bukan hanya sebagai corong pemerintah, bahkan menjadi corong partai Golkar, yang notabennya adalah partai penguasa pada masa ini. Sistem komunikasi yang otoritarian atau sitem komunikasi topdown yang tidak memiliki ruang rakyat. Semua hal mengenai penyiaran sudah di atur, tidak ada kritik mapun dialog interaktif, RRI hanya sebagai alat penyampai dari pemerintah ke seluruh masyarakat Indonesia. d RRI Masa Reformasi 1998-2000 Pada masa reformasi Departeman Penerangan dibubarkan, maka RRI mencari solusi akan status mereka yang beradaa di bawah Depatemen Penerangan. Semangat Tri Prasetya pun berkobar kembali dimana butir yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada broadcaster RRI pada era reformasi untuk menjadikan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Dengan terbitnya UU No.32 Tahun 2002 tentang penyiaran dan peraturan pemerintah No.11 Tahun 2005 tanggal 18 Maret 2005 tentang penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik serta Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2005 tanggal 18 maret 2005 tentang penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik, maka RRI secara keseluruhan berubah status menjadi LPP terhitung mulai tanggal 18 Maret 2005.

b. Identifikasi Perubahan