74 2 Terciptanya susaana belajar yang kondusif selama proses
pembelajaran. 3 Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat tinggi terlihat
dari siswa mencatat materi yang sedang disampaikan oleh peneliti tanpa harus diinstruksikan.
4 Terbentuknya sikap peduli siswa terhadap sesama teman yang mengalami kesulitan.
5 Siswa lebih berani mengemukakan pendapat. 6 Meningkatnya ketrampilan psikomotorik siswa pada saat praktikum.
7 Meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh peneliti, hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya hasil belajar siswa dari
hasil nilai posttest Siklus ke-2.
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran
install home theater sudah dapat diterima dan dan dilaksanakan dengan baik, sehingga
penelitian ini dianggap berhasil.
C. Pembahasan
1. Pendekatan CTL Contextual Teaching Learning pada mata
pelajaran install home theater.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang terdapat dalam suatu kelas, dasar permasalahan dalam
penelitian ini adalah media konvensional yang digunakan dalam proses pembelajaran, kurang kondusifnya pembelajaran
install home theater dan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Oleh karena
75 itu perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran melalui
pendekatan CTL pada mata pelajaran install home theater.
Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen-komponen CTL yang dapat digunakan dalam pembelajaran di sebuah kelas, ke-tujuh komponen
CTL tersebut sebagai berikut: a.
Konstruktivisme Siswa harus membangun pemahaman mereka sendiri dari
pengalaman baru berdasarkan materi pada mata pelajaran install
home theater. b.
Inquiry Siswa belajar menggunakan ketrampilan berfikir kritis dalam
memecahkan masalah ketika mengerjakan LKS yang diberikan oleh peneliti. Untuk membangun
inquiry pada siswa, siswa terlebih dahulu melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:
merumuskan masalah, mengamati, menganalisis dan menyajikan hasil.
c. Questioning
Pada proses pembelajaran yang dilakukan siswa , siswa harus bertanya. Sebab proses bertanya merupsksn proses berfikir yang
dilakukan siswa
untuk memecahkan
masalah dalam
kehidupannya. Bertanya, dalam pembelajaran contextual dapat
digunakan oleh peneliti untuk menilai sejauh mana kemampuan siswa dan siswapun dapat menggali berbagai informasi yang
belum diketahui.
76 d.
Learning Community Dalam praktiknya, pembelajaran
install home theater dikemas dalam diskusi kelompok yang terdiri dari siswa yang heterogen.
e. Modeling
Peran guru dalam pembelajaran ini juga tak kalah penting, guru juga
harus melakukan
pemodelan dengan
cara mendemonstrasikan pemasangan
home theater. Dengan cara pembelajaran semacam ini siswa akan lebih cepat paham.
f. Reflection
Dalam pembelajaran salah satu proses yang mememiliki peranan penting adalah refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi
proses pembelajaran yang telah dilakukan, sudah benar ataukah masih perlu ada pembenahan.
g. Authentic Assessment
Selama proses pembelajaran, penilaian yang sebenarnya tidak hanya melihat hasil akhir saja, tetapi kemajuan belajar siswa
juga dinilai selama proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
install home theater siswa pada ranah afektif, kognitif dan psikomotorik, yang dilakukan dalam beberapa siklus. Pada penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus penelitian ini akan berhenti jika telah mencapai indikator keberhasilan. Jika 75
dari seluruh siswa mencapai nilai KKM sebesar 75,00 pada aspek kognitif, sekurang-kurangnya rata-rata seluruh persentase aspek
77 afektif siswa mencapai 75 dengan skor minimal tiap indikator
sebesar 75,00 lalu pada aspek psikomotorik sekurang-kurangnya dari seluruh siswa kelas XII program keahlian teknik audio video SMK PIRI
1 Yogyakarta memperoleh nilai 75,00 dari KKM sebesar 75,00 maka penelitian ini dinyatakan berhasil.
2. Hasil belajar mata pelajaran install home theater