Status Oksidan MDA dan MPO Jaringan Otak

mendapatkan Melatonin. Analisis yang digunakan adalah corelasi bivariate , untuk menunjukkan tingkat hubungan ekspresi kedua protein tersebut. Gambar 4.11 Gambar korelasi VEGF terhadap AQP-4 sawar darah jaringan otak pascacedera kepala dan pemberian Melatonin. Tampak terdapat korelasi positip dan signifikan, dimana penurunan ekspresi VEGF berbanding lurus dengan penurunan ekspresi AQP-4 setelah mendapat paparan Melatonin dengan nilai r 2 =0.718 dan sig=0.001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan ekspresi VEGF sawar darah otak oleh adanya paparan Melatonin pada tikus model cedera kepala sejalan dengan penurunan ekspresi AQP-4.

4.5 Status Oksidan MDA dan MPO Jaringan Otak

Pemeriksaan kadar MDA jaringan otak dilakukan dengan metode T- BAR yang diperiksa dengan sistem colotimetrik. Rerata dan SD kadar MDA jaringan tiap kelompok dapat dilihat dari Tabel 4.2. Kelompok CK CK+Melatonin Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Rerata Uji Anova Kadar MDA Jaringan Otak Kelompok Rerata kadar MDA µmolL SD µmolL p- value KONTROL 0.52922 0.129309 0,000 CK 2.50311 0.523366 CK + MELATONIN 0.95444 0.559810 Keterangan: Dengan menggunakan uji ANOVA, tampak bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kadar MDA µmolL jaringan otak pascacedera kepala dengan pemberian Melatonin. Kelompok kontrol menunjukkan kadar MDA jaringan otak tikus tanpa pemberian apapun. Kadar MDA total jaringan otak pascacedera kepala, dengan menggunakan analisis ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan jika dibandingan dengan cedera kepala+Melatonin, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok perlakuan Melatonin akan memeberikan efek yang baik dalam menurunkan kadar MDA jaringan otak pascacedera kepala . Gambar 4.12 Gambar histogram rerata kadar MDA µmolL jaringan otak pascacedera kepala dan setelah pemberian Melatonin. Tampak bahwa terdapat penurunan rerata kadar MDA µmolL jaringan otak pascacedera kepala yang Kelompok CK CK+Melatonin Universitas Sumatera Utara mendapatkan paparan Melatonin secara signifikan p0.05. Pemeriksaan MDA, dalam penelitian ini, juga dilakukan menggunakan metode imunohistokimia sekitar area cedera kepala. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat ekspresi MDA sel mikroglia jaringan otak model cedera kepala dengan paparan Melatonin. Gambar 4.13 Gambaran imunohistokimia ekspresi MDA sel mikroglia jaringan otak pascacedera kepala B dan pemberian Melatonin B. Tampak bahwa terdapat penurunan ekspresi MDA sel mikroglia jaringan otak pascacedera kepala yang mendapatkan paparan Melatonin tanda panah. Gambar A, merupakan gambaran irisan jaringan otak, kelompok kontrol normal tanpa mendapatkan apupun. 1 skala = 0.01mm. MDA tampak terdistribusi pada mikroglia Gambar 4.14, dengan menggunakan teknik imunostaining tampak bahwa paparan Melatonin pada tikus model cedera kepala akan menurunkan jumlah sel mikroglia yang mengekpresikan MDA tanda panah. A B C Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 Gambar histogram rerata ekspresi MDA pada sel mikroglia jaringan otak pascacedera kepala dan pemberian Melatonin. Tampak bahwa terdapat penurunan ekspresi MDA pada sel mikroglia jaringan otak pascacedera kepala yang mendapatkan paparan melatonin secara signifikan p0.05. Pemeriksaan MPO pada mikroglia, menggunakan teknik yang sama dengan MDA. Pemeriksaan MPO menggunakan antibodi spesifik terhadap MPO, yang divisualisasi menggunakan cromogen DAB. Hasil pembacaan menggunakan mikroskop, tampak bahwa sel-sel mikrogila pasca paparan cedera kepala menunjukkan ekspresi yang tinggi Gambar 4.15. Kelompok CK CK+Melatonin Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15 Gambaran imunohistokimia ekspresi MPO sel mikroglia jaringan otak pascacedera kepala b dan pemberian Melatonin c. Tampak bahwa terdapat penurunan ekspresi MPO jaringan otak pascacedera kepala yang mendapatkan paparan Melatonin tanda panah. Gambar A, merupakan gambaran irisan jaringan otak, kelompok kontrol normal tanpa mendapatkan apupun. 1 skala = 0.01mm. Pada tampilan grafik, tampak bahwa dengan menggunakan analisis varian menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Dimana pemberian Melatonin pada kelompok paparan cedera kepala menunjukkan penurunan yang signifikan p0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Melatonin dapat dikatakan menurunkan ekspresi MPO pada sel glia. Ekspresi ini akan menurun secara signifikan setelah pemberian Melatonin Gambar 4.16. B C A Universitas Sumatera Utara Gambar 4.16 Gambar histogram rerata ekspresi MPO sel mikroglia jaringan otak pascacedera kepala dan pemberian Melatonin. Tampak bahwa terdapat ekspresi ekspresi MPO sel mikroglia jaringan otak pascacedera kepala yang mendapatkan paparan Melatonin secara signifikan p0.05. Kelompok CK CK+Melatonin Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN