Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual

area interstitial. Adanya swelling pembengkakan sel-sel pada otak akibat iskemia dan peningkatan kadar air pada area interstitial maka terjadilah perluasan volume otak yang kemudian dikenal sebagai edema otak. Adanya edema otak akan mengakibatkan terjadi peningkatan tekanan intrakranial yang sangat berbahaya bagi penderita. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan dengan pemberian Melatonin. Melatonin ini bekerja menghambat myeloperoksidase. Bila enzim ini dihambat, maka tidak akan terjadi pembentukan ROSMDA sehingga kerusakan jaringan pun tidak terjadi. Oleh karena itu, iskemik dapat dikurangi. Bila iskemik tidak terjadi, pompa sodium dapat berjalan dengan baik sehingga astrosit tidak mengalami pembengkakan. Selain menghambat myeloperoksidase, Melatonin juga bekerja menghambat VEGF. Adanya hambatan VEGF tersebut maka astrosit tidak terinduksi untuk melepaskan AQP-4 sehingga H2O tidak masuk ke cairan interstitial dan akhirnya edema otak dapat diatasi.

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Melatonin berperan pada ekspresi MDA pada sel mikroglia hewan coba yang mengalami cedera kepala. 2. Melatonin berperan pada ekspresi MPO pada sel mikroglia hewan coba yang mengalami cedera kepala. 3. Melatonin berperan pada produksi VEGF pada SDO hewan coba yang mengalami cedera kepala. 4. Melatonin berperan pada ekspresi AQP4 pada SDO hewan coba yang mengalami cedera kepala. Universitas Sumatera Utara 5. Terdapat korelasi positif antara produksi VEGF dan AQP-4 pada SDO hewan coba yang diberi Melatonin.

2.5 Kerangka Konseptual

Hewan coba secara random dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, kelompok tanpa dilakukan cedera kepala, kelompok dilakukan cedera kepala tanpa diberi Melatonin Kontrol -, kelompok dilakukan cedera kepala dengan diberi Melatonin. Pemberian Melatonin dilakukan 1 jam pascatrauma kepala dan diulang tiap 12 jam selama 7 hari, kemudian semua hewan coba dikorbankan untuk diambil jaringan otaknya dan dilakukan pemeriksaan imunohistokimia untuk melihat MDA, MPO, VEGF dan AQP-4. Hewan coba : - Kelompok tanpa cedera kepala - Kelompok kontrol dengan cedera kepala - Kelompok perlakuan dengan cedera kepala Cedera kepala: - MDA - MPO - VEGF - AQP4 MELATONIN 2,5 mgkgBB intraperitoneal satu jam pascacedera dan di ulang tiap 12 jam Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental karena randomisasi, kontrol, perlakuan, dan replikasi. Adapun rancangannya adalah post test only control group design. Keterangan P : populasi AR : alokasi random Ko : kelompok hewan coba tanpa cedera kepala K1 : kelompok hewan coba cedera kepala yang tidak diberi Melatonin K2 : kelompok hewan coba cedera kepala yang diberi Melatonin Po : Perlakuan tidak ada P1 : Perlakuan cedera kepala tanpa diberi Melatonin P2 : Perlakuan cedera kepala diberi Melatonin Oo : Observasi kelompok tanpa cedera O1 : Observasi kelompok cedera kepala tanpa Melatonin O2 : Observasi kelompok cedera kepala diberi Melatonin P1 K1 O-1 O- P2 K2 AR P0 K0 O-0 P Universitas Sumatera Utara