Melatonin menghambat pembentukan VEGF dan Hubungannya

Edema telah dikenal di klinik dan ilmu pra-klinis selama bertahun- tahun, tetapi peristiwa molekuler dan seluler di formasi edema atau resolusi masih kurang dipahami. Selain itu, tidak ada pengobatan yang efisien untuk mencegah atau membatasi pembentukan edema atau ekspansi dalam gangguan otak. Dengan demikian, penemuan protein AQPs pada otak adalah tumpuan harapan dalam pengembangan terapi baru untuk melawan proses edema. Edema serebral secara tradisional dibagi menjadi dua kelompok utama: sitotoksik dan vasogenik. Secara klasik, edema sitotoksik didefinisikan sebagai akumulasi air pada kompartemen intraseluler tanpa gangguan sawar darah otak. Sementara edema vasogenik merupakan edema yang muncul setelah terjadi gangguan SDO dan mengarahkan difusi protein dari darah ke jaringan diikuti oleh akumulasi air pada kompartemen ekstraselular.

5.4 Melatonin menghambat pembentukan VEGF dan Hubungannya

dengan AQP SDO Melatonin merupakan pleiotropic, yang dikaitkan dengan protein G GPCR digabungkan dengan reseptor membran, MT1 dan MT2, serta berbeda dalam dengan afinitas Jin et al., 2003. Melatonin menunjukkan sifat imunomodulator, yang dimediasi melalui membran dan reseptor inti Guerrero Reiter, 2002. Data menunjukkan bahwa terdapat keterlibatan pada aktivasi T, B, sel NK dan monosit, proliferasi thymocyte, pelepasan sitokin IL-1, IL-2, IL-6, IL-12, dan IFN, met-enkephalin, Universitas Sumatera Utara immunoopioids, dan efek antiapoptotis, termasuk antagonis dari glukokortikoid. Mekanisme signaling dari Melatonin berkaitan dengan fungsi selulernya belum banyak dipahami. Fungsi antiinflamasi Melatonin terkait dengan penghambatan efek PGE2 dan khususnya pada down regulation COX-2, yang dapat melalui pensinyalan AMK Mayo et al., 2005. Dalam kaitannya dengan efek antioxidant, Melatonin melindungi sel terhadap paparan antioksidan dengan bereaksi secara langsung dengan oksidan Hardeland, 2005; Hardeland Fuhrberg, 1996; Poeggeler et al., 2002;. Srinivasan et al., 2005. Dalam studi ini, diteliti AQP-4 dalam kaitannya dengan VEGF pada edema otak setelah induksi cedera kepala dengan pemberian Melatonin. VEGF berkaitan erat dengan AQP4. Keduanya terdeteksi diekspresikan secara bersama pada proses astrosit setelah hipoksia serebral dan gangguan SDO. Selain itu, VEGF dapat meningkatkan ekspresi AQP4 pada sistem saraf pusat. Dalam penelitian ini, peningkatan ekspresi AQP4 SDO diikuti peningkatan ekpresi VEGF. Ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar VEGF dalam cairan cerebrospinal CSF dapat mengatur ekspresi AQP4 di daerah lain di otak. Temuan ini memberikan kemungkinan bahwa VEGF terlibat dalam regulasi AQP4 pada kasusnya pada kejadian cedera kepala. Dalam penelitian ini dilaporkan bahwa VEGF adalah memfasilitasi AQP4 pada proses gangguan SDO. Berdasarkan bukti-bukti bahwa ekspresi VEGF berkaitan erat dengan Universitas Sumatera Utara AQP4 serta keduanya sangat penting untuk edema otak. Kita berspekulasi bahwa peningkatan dari VEGF pada edema otak setelah cedera kepala dapat mengatur ekspresi AQP4. Penurunan VEGF secara signifikan tampak setelah pemberian Melatonin, Melatonin sifat anti-angiogenik telah dilaporkan baik dalam in vivo Cho et al., 2011; Cui et al., 2012. Penurunan yang signifikan dalam tingkat ekspresi VEGF telah ditemukan pada pasien kanker metastatik dengan tipe histologis yang berbeda, termasuk kanker hati. Ketika diobati dengan melatonin, yang menunjukkan bahwa kemampuan untuk mengendalikan pertumbuhan tumor dapat dikaitkan, setidaknya sebagian untuk yang fitur anti-angiogenik Lissoni et al., 2001. Namun, mekanisme yang tepat yang mendasari Melatonin dalam kaitannya dengan efek anti- angiogenik pada kejadian cedera kepala belum bayak dibahas. Penelitian ini menunjukkan penurunan VEGF dapat dikaitkan dengan hambatan Melatonin terhadap kemampuannya untuk mengganggu aktivasi transkripsi VEGF. Dalam kaitannya dengan ekspresi protein AQP4, bahwa banyak penelitian menunjukkan hubungan korelasi positip anatar VEGF dan AQP-4. Dalam studi ini, kami mendeteksi perubahan ekspresi AQP4 dan VEGF, dan dengan demikian untuk mengungkap mekanisme biologis molekul ekspresi AQP4 dan VEGF terkait cedera otak. Universitas Sumatera Utara

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN