Rumus kasar diperoleh dari : 3.2
Keterangan : r
= Koefisien korelasi k
= Banyaknya belahan tes Si
= Varians belahan tes Uji reliabilitas data dapat dilakukan dengan uji statistic Cronbach Alpha
α. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnally dalam Ghozali, 2006.
3.6 Metode Analisis
Analisis data dilakukan dengan menggunakan the Structural Equation Modelling SEM dalam model dan pengujian hipotesis. SEM atau model
persamaan structural adalah sekumpulan teknik – teknik stastitikal yang memungkinkan pengujian suatu rangkaian hubungan yang relatif rumit, secara
simultan Ferdinand 2006:6. Yang dimaksudkan dengan rumit adalah model – model simultan yang dibentuk melalui lebih dari satu variabel dependen pada saat
yang sama berperan sebagai variabel independen bagi hubungan berjenjang lainnya.
Dalam penelitian ini digunakan dua macam teknik analisis, yaitu : 1.
Analisis konfirmatori confirmatory factory analysis pada SEM yang digunakan untuk mengkonfirmatori faktor – faktor yang paling dominan
dalam satu kelompok variabel. 2.
Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar pengaruh antar variabel – variabel.
Ghozali 2007:19 mengajukan tahapan permodelan dan analisis persamaan stuktural menjadi 7 langkah yaitu :
1. Pengembangan Model Berdasar Teori
Langkah pertama dalam pengambangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat.
Setelah itu, model tersebut divalidasi secara empirik melalui komputasi program SEM. Oleh karena dalam pengembangan model teoritis seorang
peneliti harus menggunakan serangkaian eksplorasi ilmiah melalui telaah pustaka yang intens guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang
dikembangkannya. Hal ini disebabkan karena SEM tidak digunakan untuk menghasilkan sebuah model, tetapi digunakan untuk mengkonfirmasikan
model teoritis tersebut, melalui data empirik Ferdinand, 2006. 2.
Menyusun Diagram Jalur Path Diagram Pada langkah kedua, model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama
akan digambarkan dalam sebuah path diagram. Path diagram tersebut akan mempermudah peneliti melihat hubungan – hubungan kausalitas yang ingin
diujinya. Sedemikian jauh diketahui bahwa hubungan – hubungan kausal biasanya dinyatakan dalam bentuk persamaan. Tetapi dalam SEM termasuk
didalamnya operasi program AMOS 6.0 dan versi sebelumnya hubungan kausalitas itu cukup digambarkan dalam sebuah path diagram dan selanjutnya
bahasa program akan mengkonversi gambar menjadi persamaan, dan persamaan menjadi estimasi.