Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
3
Penjelasan prinsip mendidik seorang Junzi adalah sebagai berikut:
a. Membimbing berjalan, tidak menyeret menumbuhkan keharmonisan;
Mendidik seperti halnya mengajari anak kecil berjalan. Pendidik yang baik membimbing dengan kesabaran dan menyesuaikan dengan
kemampuan peserta didik. Peserta didik perlu memahami apa yang dipelajari sebelum mempelajari pelajaran yang baru. Pengetahuan
yang diberikan disesuaikan dengan pengetahuan dan kemampuan dalam diri peserta didik sehingga menumbuhkan keharmonisan.
b. Menguatkan dan tidak menjerakan, itu memberi kemudahan;
Pendidikan yang baik bertujuan untuk menguatkan peserta didik. Pendidik yang baik perlu memotivasi peserta didik sehingga
timbul kekuatan dalam dirinya. Pendidik yang baik memotivasi peserta didik dengan penuh ketulusan, tidak mengekploitasi dan
menumbuhkan harga dirinya. Apabila harga diri peserta didik telah tumbuh, maka peserta didik akan mampu mengembangkan dirinya.
Apabila peserta didik mampu mengembangkan dirinya, maka akan memudahkan dalam pencapaian pembelajarannya.
c. Membukakan jalan tetapi tidak menuntun sampai akhir pencapaian,
menjadikan orang berpikir.
Pendidik yang baik memberi tahu satu sudut kepada peserta didik agar mencari ketiga sudut lainnya; menjadikan peserta didik
timbul keingintahuan untuk menggali lebih dalam pelajaran. Ketika keingintahuan timbul, akan menjadikan peserta didik berpikir.
Menimbulkan keharmonisan, memberi kemudahan dan menjadikan orang berpikir, itu pendidikan yang baik
“Hukum di dalam Daxue: mencegah sebelum sesuatu timbul, itulah dinamai memberi kemudahan Yu; yang wajib dan diperkenankan,
itulah dinamai cocok waktu Shi; yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang diberikan, itulah dinamai selaras keadaan Sun; saling
memperhatikan demi kebaikan itulah dinamai saling menggosok Mo. Empat hal inilah yang perlu diikuti demi berhasil dan berkembangnya
pendidikan Sixing.” Penjelasan Hukum di dalam Da Xue tersebut adalah sebagai berikut:
a. mencegah sebelum sesuatu timbul, itulah dinamai memberi kemudahan Yu;
Pembelajaran dilakukan dengan mengantisipasi hal-hal yang mungkin dapat mengganggu proses pembelajaran dan mengarahkan
kepada hal-hal yang mendukung proses pembelajaran. Misalnya ketika mengarahkan untuk menggunakan internet sudah memastikan
terlebih dahulu koneksi internet berjalan dengan baik; sebelum memulai pembelajaran dibuat kesepakatan tentang aturan kelas
Buku Guru Kelas 1 SD
4
sehingga peserta didik dapat tertib dan belajar penerapan Li; ketika kesalahan kecil terjadi segera dilakukan perbaikan agar tidak menjadi
besar; dan sebagainya.
b. yang wajib dan diperkenankan, itulah dinamai cocok waktu Shi; Pembelajaran disesuaikan dengan waktu-waktunya. Misalnya
ketika proses belajar mengajar di kelas ada tugas-tugas yang wajib diselesaikan di kelas dan ada tugas pekerjaan rumah ketika keluar
kelas.
c. yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang diberikan, itulah dinamai selaras keadaan Sun;
Pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sehingga peserta didik dapat belajar tentang nilai-nilai dan keteladanan.
d. saling memperhatikan demi kebaikan itulah dinamai saling menggosok Mo.
Suasana pembelajaran diarahkan agar setiap peserta didik dapat saling peduli, saling memperhatikan demi kebaikan bersama.
Kesalahan satu orang bukan berarti yang lain tidak memiliki andil. Pembiaran merupakan salah satu bentuk andil terjadinya kesalahan.
“Setelah permasalahan timbul baharu diadakan larangan, akan mendatangkan perlawanan, itu akan menyebabkan ketidakberhasilan
Busheng. Setelah lewat waktu baharu memberi pelajaran akan menyebabkan payah, pahit dan mengalami kesulitan untuk berhasil
sempurna Nancheng. Pemberian pelajaran yang lepas tak jelas dan tidak sesuai akan mengakibatkan kerusakan dan kekacauan sehingga
tidak terbina Buxiu.
Belajar sendirian dan tanpa sahabat menyebabkan orang merasa sebatang kara dan tidak berkembang karena kekurangan informasi
Guawen. Berkawan dalam berhura-hura menjadikan orang melawan guru Nishi. Dan, berkawan dalam bermaksiat akan menghancurkan
pelajaran Feixue. Enam hal inilah yang menjadikan pendidikan cenderung gagal Jiaofei.”
Berikut adalah penjelasan enam hal yang menjadikan pendidikan cenderung gagal Jiao Fei :
a. Setelah permasalahan timbul baharu diadakan larangan, akan mendatangkan perlawanan, itu akan menyebabkan
ketidakberhasilan Bu Sheng. Peserta didik membutuhkan kejelasan apa-apa yang boleh dan
apa-apa yang tidak diperkenankan. Jikalau tidak ada kejelasan dan sudah terjadi permasalahan akan sulit untuk meluruskan kembali.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
5
b. Setelah lewat waktu baharu memberi pelajaran akan menyebabkan payah, pahit dan mengalami kesulitan untuk berhasil sempurna
Nan Cheng. Ketika peserta didik melakukan kesalahan tetapi dibiarkan atau
dinasehati atau diperbaiki ketika telah lewat waktunya; akan menimbulkan kepayahan dan ketidakmengertian peserta didik.
c. Pemberian pelajaran yang lepas tak jelas dan tidak sesuai akan mengakibatkan kerusakan dan kekacauan sehingga tidak terbina
Bu Xiu. Pembelajaran yang tidak memiliki struktur dan sistemika akan
membuat peserta didik sulit mengikuti dan tidak dapat melihat hal-hal pokok yang ingin disampaikan.
d. Belajar sendirian dan tanpa sahabat menyebabkan orang merasa sebatang kara dan tidak berkembang karena kekurangan informasi
Gua Wen. Ada kalanya peserta didik tidak mengerti apa yang dipelajarinya.
Hal ini membutuhkan kawan untuk saling bertukar informasi agar dapat berkembang dan meluaskan wawasannya.
e. Berkawan dalam berhura-hura menjadikan orang melawan guru Ni Shi.
Guru perlu memperhatikan pergaulan dan kebiasaan peserta didik. Kebiasaan berhura-hura akan menyebabkan peserta didik lepas
kendali emosinya. Ketika emosi lepas kendali dan merasa terusik kesenangannya menjadikan melawan guru.
f. Berkawan dalam bermaksiat akan menghancurkan pelajaran Fei
Xue. Peserta didik yang melakukan perbuatan maksiat perlu ditangani
secara khusus. Guru perlu memperhatikan pergaulan dan kebiasaan peserta didiknya. Perbuatan maksiat menjadikan peserta didik
mengikuti hawa nafsunya dan tidak tahu batas kesusilaan. Bila tiada hal yang diseganinya lagi maka dapat merusak pembelajaran.
C. Guru yang Baik 1. Menyambung Cita