Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
11
• Maju atau bergeraknya selalu menuju ke atas meningkat; • Mendahulukan pekerjaan kemudian kata-kata disesuaikan,
sehingga apa yang diucapkan sesuai dengan apa yang dilakukan; • Cekatan dalam bekerja, hati-hati dalam pembicaraan;
• Bergaul dengan siapa saja tetapi berhubungan erat dengan orang- orang yang bermoral tinggi;
• Senantiasa mendahulukan kebajikan bukan keuntungan; • Selalu mengutamakan kepentingan umum, bukan kepentingan
pribadi atau kelompok; • Memegang kebenaran sebagai pokok pendiriannya, kesusilaan
sebagai pedoman perbuatannya, mengalah dalam pergaulan dan menyempurnakan diri dengan laku dapat dipercaya.
C. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Kemerosotan moral seperti kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang narkoba, seks bebas, dan korupsi telah menjadi penyakit
kronis dan mengancam masa depan bangsa kita. Oleh karena itu, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti harus mampu memberikan
pemahaman dan pencegahan terhadap fenomena tersebut. Perlu ditegaskan, penekanan pendidikan Budi Pekerti dalam Pendidikan
Agama dan Budi pekerti menunjukkan bahwa pendidikan Budi Pekerti bukan sesuatu yang terpisah dari nilai hakiki agama yang
kita anut sehingga Pendidikan Budi pekerti tidak menjadi sesuatu ‘aturan’ yang hambar dan tidak bermakna. Penekanan pada aspek
perilaku Junzi bukan berarti keempat aspek lain, yaitu Keimanan, Tata Ibadah, Kitab Suci, dan Sejarah Suci menjadi tidak penting. Justru
aspek keimanan yang pokok mewujud dalam pola pikir seorang umat Khonghucu.
Ruang lingkup pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti meliputi:
1. Prinsip Yin Yang Salah satu Hukum Tian dalam alam semesta adalah Yin Yang.
Segala sesuatu di alam semesta diciptakan dengan prinsip saling melengkapi dalam kaidah Yin Yang. Yin Yang bukanlah sesuatu
yang kontradiktif berlawanan melainkan saling melengkapi. Keberadaannya tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Simbol Yin Yang menggambarkan dalam Yang terdapat Yin dan dalam Yin terdapat Yang. Dalam kebaikan terdapat ketidakbaikan,
dan dalam ketidakbaikan terdapat pula kebaikan. Sebagai
Buku Guru Kelas 1 SD
12
contoh penderitaan yang dipandang negatif bisa juga bersifat positif karena membuat seseorang menjadi tahan banting dan
tidak mengeluh. Sebaliknya kehidupan yang berkelimpahan yang dipandang baik bisa negatif jika ternyata menjadikan
orang menjadi tamak dan malas. Oleh karena pola pikir umat Khonghucu yang perlu diajarkan adalah berfikir Yin Yang, tidak
mengiyakan atau menolak mentah-mentah hanya kebenaran yang dijadikan ukuran. Pembelajaran pola pikir Yin Yang dilakukan
secara sistematis dari yang sederhana ke yang kompleks; dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak. Pola pikir Yin Yang menjadikan
umat Khonghucu takut kepada Tian Wei Tiansekaligus bahagia di dalam Tian Le Tian.
2. Tiga Kenyataan Sancay Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari Sancay, yakni:
a hubungan manusia dengan Tian b hubungan manusia dengan sesama, dan
c hubungan manusia dengan lingkungan hidup. Ajaran Agama Khonghucu membahas bagaimana
mengharmoniskan ketiga kenyataan yang ada tersebut Tian – Di – Ren.
Buku Guru Kelas 1 SD Edisi Revisi
13
A. Kompetensi Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah