80 Kelas XII SMAMA
E. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan menggunakan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian sebagai
berikut:
1. Penilaian Keterampilan
Penilaian untuk kegiatan mengamati gambar berita 1 korban pemberontakan APRA dan 2 pasukan KNIL yang tengah berbaris,
lalu mengaitkannya dengan hasil bacaan serta membuat tulisan analisis ringkas.
No. Nama
Relevansi 1-4
Kelengkapan 1-4
Kebahasaan 1-4
Jumlah Skor 1-4
1. 2.
3. 4.
5.
Nilai = Jumlah skor dibagi 3 Keterangan:
a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera
penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan berupa
informasi bukan CARA mengamati.
b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai
indikator penilaian kegiatan mengamati. • Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang
diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi DasarIndikator Pembelajaran.
• Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa residu fakta yang tertinggal.
• Kebahasaan menunjukkan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta- fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif tata kata
atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami.
Sejarah Indonesia 81
c. Skor rentang antara 1 – 4 • 1 = Kurang
• 2 = Cukup • 3 = Baik
• 4 = Amat Baik
2. Penilaian presentasi
No. Nama
Menjelaskan 1-4
Memvisualisasi- kan 1-4
Merespon 1-4
Jumlah Skor
1-4 1.
2. 3.
4. 5.
Nilai = Jumlah skor dibagi 3 Keterangan:
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik
mungkin, atau sekreatif mungkin. c. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampai-
kan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
d. Skor rentang antara 1 – 4 • 1 = Kurang
• 2 = Cukup • 3 = Baik
• 4 = Amat Baik
82 Kelas XII SMAMA
Pembelajaran Keempat 90 menit “Konlik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem
Pemerintahan”
A. Pengantar
Pertemuan minggu keempat akan mengkaji konlik dan pergolakan di Indonesia antara tahun1948-1965, yang berkait dengan Sistem Pemerintahan.
Pentingnya pembelajaran topik ini, terutama bila dikaitkan dengan adanya kenyataan kalau pada masa sekarangpun persoalan hubungan antara pusat
dengan daerah terkadang masih menimbulkan polemik. Meskipun tidak
sampai berujung pada terjadinya konlik, namun kondisi ini tentu saja dapat berpotensi mengganggu keharmonisan dalam masyarakat Indonesia.
Maka dengan mempelajari sejarah yang berkait dengan persoalan sistem pemerintahan, siswa diharapkan dapat memahami potensi ketidakharmonian
semacam ini, lalu mampu menganalisis upaya-upaya kondusif dan positif yang dapat dilakukan. Jadi, di sini guru perlu menanamkan kesadaran kepada para
siswa bahwa potensi disasosiatif mengarah pada perpecahan juga dapat saja terjadi karena persoalan perbedaan pandangan mengenai sistem pemerintahan
yang berlaku. Penanaman pemahaman dan praktik musyawarah hendaknya perlu lebih dahulu dilakukan dalam upaya penyelesaian masalah ini. Maka
dalam pembelajaran berikut, guru diharapkan dapat mengajak siswa untuk memahami dan berperan serta dalam menjaga persatuan masyarakat dan
bangsa dari potensi pertentangan negatif yang mungkin terjadi.
B. Indikator
Melalui kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu: 1. mengidentiikasi konlik-konlik yang berkait dengan sistem pemerintah-
an di Indonesia antara tahun 1948-1965, yaitu Pemberontakan PRRI dan Permesta, serta persoalan negara federal dan BFO.
2. mengomunikasikan bentuk-bentuk konlik antara tahun 1948-1965 yang terjadi atas dasar kepentingan serta dampak pertentangan dalam hal
sistem pemerintahan antara tahun 1948-1965, bagi perjuangan dan persatuan bangsa Indonesia yang sedang menghadapi penjajah dan
menata sistem pemerintahan.