Penelitian Yang Relevan Kerangka Pikir

48 Dalam penelitian ini, langkah- langkah yang dilakukan adalah: 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan guru menetapkan waktu penelitian dengan menyesuaikan jadwal di sekolah. Langkah- langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan ialah penyusunan RKH kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diberikan di TK, menyiapkan lembar observasi kemampuan motorik kasar, dan mempersiapkan media serta alat yang akan digunakan untuk melaksanakan permainan dengan simpai. Selain itu guru dan peneliti merencanakan dimana penelitian akan dilakukan serta merencanakan apa saja yang akan dilakukan siswa saat penelitian berlangsung. 2. Pelaksanaan tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan penelititan dilakukan dengan menggunakan perencanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan RKH yang telah dibuat. Sedangkan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan untuk melihat kemampuan motorik kasar anak saat proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan RKH yang dibuat oleh peneliti dan guru kelas. Pada tahap ini peneliti bersama dengan guru mengamati keterlibatan anak dalam pembelajaran kemampuan motorik, kemudian peneliti mencatatnya pada lembar observasi sesuai dengan kemampuan anak saat melakukan kegiatan. 3. Refleksi Refleksi dilakukan oleh guru dan peneliti setelah diadakannya tindakan dan pengamatan. Pada tahap ini guru dan peneliti melakukan diskusi mengenai 49 kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan kemudian menganalisis hasil yang diperoleh pada lembar observasi. Diskusi ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran, dan mengevaluasi masalah yang muncul saat proses pembelajaran. Masalah- masalah yang muncul kemudian dilakukan perbaikan sehingga ada upaya perbaikan pada siklus berikutnya. Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus, sehingga apabila belum memenuhi target, maka akan kembali pada tahap pertama dan selanjutnya hingga mencapai target yang telah ditetapkan.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya Suharsimi Arikunto, 2010:203. Metode ini sangat membantu peneliti untuk menggali berbagai informasi yang ada dalam memperoleh data yang sesuai dengan standar. Metode pengumpulan data memudahkan peneliti untuk membidik apa saja yang akan ia amati. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi merupakan kegiatan untuk memperoleh data yang dilakukan dengan melakukan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek yang sedang diamati dengan menggunakan seluruh alat indera, baik indra penglihatan maupun indra pendengan Suharsimi Arikunto, 2010: 199. Metode observasi ialah suatu metode pengukuran data untuk mendapatkan data primer, dengan cara melakukan pengamatan langsung, secra sistematis. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 200, observasi dibedakan menjadi 2 yaitu, Observasi non-sistematis dan observasi sistematis. Observasi non- sistematis, ialah observasi yang dilakukan oleh 50 pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. Observasi sistematis, ialah observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Observasi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan observasi sistematis, karena observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman observasi sebagai instrumen pengamatan. Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung kemampuan gerak motorik kasar anak dalam bermain simpai. Metode observasi menjadikan peneliti lebih faham terhadap apa yang terjadi dilapangan dan terhadap obyek yang akan diteliti. Bentuk observasi yang dilakukan berupa checklist dengan memberi tanda √ saat melakukan observasi yang dilakukan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih cermat, lengkap, dan sistematis Suharsimi Arikunto, 2010: 203. Dalam penelitian ini, intrumen penelitian yang digunakan ialah berupa lembar observasi. Hal yang berkaitan erat dengan instrumen penelitian adalah berupa penyusunan sebuah rancangan instrumen yang dikenal dengan istilah kisi- kisi instrumen. Penyusunan kisi-kisi instrumen ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menyusun butir-butir instrumen observasi dan memberikan kemudahan untuk mencapai validasi yang dipakai oleh peneliti.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA PADA ANAK KELOMPOK B1 Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Senam Fantasi Menurut Cerita Pada Anak Kelompok B1 Tk Aba Kraguman I Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2

2 16 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA GAMBRENGAN, SRANDAKAN, BANTUL, YOGYAKARTA.

1 5 151

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN SIMPAI PADA ANAK KELOMPOK A TK TUNAS IBU SELOMARTANI KECAMATAN KALASAN.

5 150 183

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN EGRANG BATHOK KELAPA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA BANJARHARJO II KALIBAWANG KULON PROGO.

2 2 212

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN “INGKLING” PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK MINOMARTANI I NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 133

ENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI KEGIATAN MENARI ANIMAL DANCE PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ABA KUTU ASEM YOGYAKARTA.

13 48 125

UPAYA PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B MELALUI AKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK DI TAMAN KANAK-KANAK ABA PATEHAN.

0 15 134

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA GONDANG.

0 4 166

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SUNDA MANDA PADA KELOMPOK B1 TK ARUM PUSPITA.

0 4 220