2.2. Morfologi Sungai
Faktor dominan yang berpengaruh terhadap pembentukan permukaan bumi adalah aliran air, termasuk di dalamnya sungai permukaan. Aliran air ini melintasi
permukaan bumi dan membentuk alur aliran sungai atau morfologi sungai tertentu. Morfologi sungai tersebut menggambarkan keterpaduan antara karakteristik abiotik
fisik-hidrologi, hidraulika, sedimen, dan lain-lain dan karakteristik biotik biologi atau ekologi-flora dan fauna daerah yang dilaluinya. Faktor yang berpengaruh
terhadap morfologi sungai tidak hanya faktor abiotik dan biotik namun juga campur tangan manusia dalam aktivitasnya mengadakan pembangunan-pembangunan di
wilayah sungai. Pengaruh campur tangan manusia ini dapat mengakibatkan perubahan morfologi sungai yang jauh lebih cepat dari pada pengaruh alamiah biotik
dan abiotik saja. 2.3. Daerah Aliran Sungai DAS
Daerah Aliran Sungai DAS secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayahkawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi punggung bukit
yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau
danau. DAS merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan
inflow dan outflow dari material dan energi Suripin, 2002. Menurut UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, wilayah sungai
merupakan gabungan dari beberapa DAS. Areal DAS meliputi seluruh alur sungai ditambah areal dimana setiap hujan yang akan jatuh di areal tersebut mengalir ke
Universitas Sumatera Utara
sungai yang bersangkutan. Suatu DAS terdiri atas dua bagian utama, yaitu daerah tadahan catchment area yang membentuk daerah hulu atau daerah kepala sungai,
dan daerah penyaluran air yang berada di bawah daerah tadahan. Daerah penyaluran air dapat dibagi menjadi dua daerah, yaitu daerah tengah dan daerah hilir. Daerah
tadahan merupakan daerah sumber air bagi DAS yang bersangkutan, sedang daerah penyaluran air berfungsi untuk menyalurkan air turah excess water dari sumber air
ke daerah penampungan air, yang berada di sebelah bawah DAS. Daerah penampungan air dapat berupa danau atau laut.
2.4. Kualitas Air Bersih